Menu

Mode Gelap
Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan? Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!! Ngaji Burdah syarah Mbah Sholeh Darat  ( 2 ) Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat ( 2 ) Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh ? Ini Bacaan Niatnya

Ansor · 10 Feb 2018 07:06 WIB ·

Ansor Jepara Wajib Melek Politik


 Ansor Jepara Wajib Melek Politik Perbesar

Jepara – Di masyarakat sebagian besar generasi muda tidak bisa membedakan antara politik dan kekuasaan. Hal itu disebabkan oleh proses pembodohan politik yang selama ini terjadi di masyarakat.
Generasi muda yang kurang terdidik secara politik cenderung pasif dan mudah dimobilisasi untuk kepentingan pribadi/ jabatan dari para elite politik.
Akibatnya sering terjadi disintegrasi lokal, di mana antar kelompok masyarakat dan atau antar massa pendukung pasangan/ calon tertentu saling sikut-menyikut karena beda pilihan politik.
Berdasar realitas tersebut Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kabupaten Jepara mengadakan Pendidikan Politik yang bertema “Menumbuhkan Partisipasi Politik bagi Generasi Muda.
Kegiatan yang dilaksanakan Jumat, (9/2/2018) bertempat di gedung MWC NU Pecangaan Jepara itu diikuti 60 kader Ansor. Sebagai narasumber kegiatan itu Anik Solikatun, anggota KPU Jepara serta Ahmad Harmoko, anggota DPRD Jepara.
M. Jauharul Haq, ketua panitia menjelaskan kegiatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan politik masyarakat khususnya kader Ansor dan agar mereka dapat berpartisipasi secara maksimal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ketua PC GP Ansor Jepara, H. Samsul Arifin dalam sambutannya mengatakan kader Ansor jangan alergi politik karena politik itu tidak hanya politik praktis tetapi ada politik kebangsaan dan kerakyatan yang hal itu  telah digagas dan dilaksanakan oleh para kiai dan ulama Nahdlatul Ulama.
Anik Solikatun yang diberi kesempatan pertama berbicara menyampaikam materi Peran GP Ansor  dalam Meningkatkan Partsipasi Politik.
Dalam paparannya dia mengatakan Ansor harus menjadi kelompok sadar politik karena politik itu berkaitan erat dengan kebijakan hajat hidup orang banyak.
“Jika politisi atau pemimpin (bupati, gubernur atau pun presiden) itu korup dan tidak merakyat jangan salahkan mereka karena hal itu hasil pilihan kita,” tandas Anik.
Lebih lanjut perempuan yang akrab disapa Mbak Anik itu menambahkan, “bila kita membincang partisipasi itu bukan semata-mata tingkat kehadiran pada saat hari H (waktu nyoblos) akan tetapi keaktifan kita dalam mengikuti dan memantau penyelenggaraan pemilu mulai tahapan awal sampai tahapan akhir pemilu,” lanjutnya.
Anik juga menyampaikan partisipasi kader Ansor dalam pemilu bisa diwujudkan dengan menjadi penyelenggara pemilu, pengawas pemilu atau pun peserta pemilu. Ia mewantiwanti untuk menjadi peserta pemilu harus jujur dan berintegritas.
Pembicara berikutnya Ahmad Harmoko menjelaskan kader Ansor harus melek politik. “Kalau tidak melek politik akan menjadi korban dari politik itu sendiri,” paparnya.
Ahmad Harmoko yang telah menjadi anggota DPRD 2 periode itu mengungkapkan partisipasi politik bisa disalurkan dengan memberikan kritik, masukan dan kontrol pada dewan maupun eksekutif/ bupati. (kun/sm)

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan?

19 Maret 2024 - 13:50 WIB

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (2)

18 Maret 2024 - 23:03 WIB

Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!!

16 Maret 2024 - 23:52 WIB

Sedulur Papat Limo Pancer, Wejangan Ruhani Sunan Kalijaga

15 Maret 2024 - 00:06 WIB

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (1)

13 Maret 2024 - 17:35 WIB

Ngaji Burdah syarah Mbah Sholeh Darat  ( 2 )

13 Maret 2024 - 04:54 WIB

Kiai Hisyam Zamroni
Trending di Kabar