nujepara.or.id – Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas Kabupaten Jepara terus bergerak aktif membantu penurunan tengkes (stunting) di wilayahnya. Sebanyak 400 paket sembako telah disalurkan kepada anak-anak terdampak stunting melalui program Jepara Sehat. Bantuan ini didistribusikan ke tujuh desa di empat kecamatan.
Ketua Baznas Kabupaten Jepara Sholih merinci, pendistribusian ini diawali di Desa Sukosono, Kecamatan Kedung, dengan penyerahan 76 paket sembako di balai desa setempat pada Selasa (1/10/2024).
“Penyaluran ini adalah salah satu program Baznas, yaitu Jepara Sehat dalam rangka untuk mendorong dan membantu mengurangi stunting di Kabupaten Jepara,” ungkapnya.
Selain Desa Sukosono, distribusi sembako juga menyasar Desa Guyangan Kecamatan Bangsri 68 paket, Desa Tunahan Kecamatan Keling 52 paket, Desa Troso Kecamatan Pecangaan 51 paket, serta Desa Mantingan, Kecapi, dan Ngabul di Kecamatan Tahunan dengan total 153 paket.
“Desa Mantingan 35, Kecapi 67, dan Ngabul 51, sehingga jumlahnya 400 paket sembako,” terangnya.
Penjabat (Pj) Bupati Jepara H. Edy Supriyanta bersama Forkopimda, dan pimpinan perangkat daerah turut menghadiri kegiatan tersebut. Selain para penerima bantuan, acara juga dihadiri para bidan desa yang ikut mendukung upaya penanggulangan tengkes.
Dalam kesempatan tersebut, Pj. Bupati Jepara menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan dari Baznas. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi dalam memberikan pendampingan bagi masyarakat yang tidak mampu.
“Terima kasih Pak Sholih sudah memberikan bantuan Baznas. Hari ini ada 400 paket untuk 7 desa 4 kecamatan. Saya minta terus beriringan dengan PMI mendampingi masyarakat yang tidak mampu,” ujarnya.
Di sisi lain, ia juga menyampaikan bahwa Jepara baru-baru ini meraih penghargaan dari pusat, yang mencakup dana insentif fiskal sebagai pengakuan atas progres percepatan penurunan stunting. Dana itu akan dialokasikan untuk mendukung upaya penanganan masalah tersebut. Tak hanya itu, Jepara juga diakui sebagai daerah pengendali inflasi terbaik.
“Ini salah satu semangat dari teman-teman Pemda Jepara bersama Forkopimda mendukung Jepara bebas stunting. Jepara ke depannya lebih sejahtera,” tuturnya.
Dia menambahkan, sisa masalah yang ada harus terus digenjot. Harapannya, pada akhir tahun ini, semua dapat diselesaikan hingga mencapai angka nol.
“Harapannya tahun 2024, zero. Insyallah, awal 2025 ada hasilnya,” ujarnya.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Jepara mencatat, per Agustus 2024, angka stunting di Jepara tersisa 3,55 persen atau 2.829 anak.
Sebelumnya, Ketua Baznas Jepara Sholih, juga memaparkan bahwa hingga akhir Agustus 2024, Baznas telah berhasil menghimpun dana zakat dan infak sebesar Rp8,3 miliar. Target tahun ini diperkirakan mencapai Rp12 miliar, meningkat dari Rp9,6 miliar pada tahun sebelumnya.
Dana tersebut disalurkan melalui program Jepara Pintar, Jepara Sehat, Jepara Makmur, Jepara Takwa, dan Jepara Peduli.
Sholih berharap kesadaran masyarakat terhadap zakat meningkat. Dengan begitu, perolehan Baznas bisa bertambah. Hal ini memungkinkan lebih banyak masyarakat miskin yang dibantu. Ketimpangan sosial pun dapat berkurang.
Ia menyatakan, zakat memberikan ketentraman bagi muzaki dan kesejahteraan bagi mustahik.(*)