Menu

Mode Gelap
NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan? Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!! Ngaji Burdah syarah Mbah Sholeh Darat  ( 2 ) Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat ( 2 )

Kabar · 12 Apr 2020 04:54 WIB ·

Fatayat NU Jepara Talkshow Kesehatan di Radio R-Lisa


 Fatayat NU Jepara Talkshow Kesehatan di Radio R-Lisa Perbesar

nujepara.or.id – Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Jepara melakukan talkshow kesehatan bekerjasama dengan Radio R-Lisa 94,7 FM Sabtu (11/4/2020). Dengan tema “Fatayat Peduli Sehat, Kenali Gejala dan Pencegahan Covid-19” Fatayat NU Jepara bersama dengan LDNU Jepara memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat.

Talkshow Fatayat NU di Radio Erlisa Jepara.

Sebagai narasumber dalam kegiatan talkshow kesehatan di radio R-Lisa di antaranya Nanik Ketua PC Fatayat NU Jepara, Novi Bidang Kesehatan PC Fatayat NU Jepara dan K. Abdul Wahab Saleem Ketua LDNU Jepara. Juga menjadi narasumber melalui teleconference yaitu dr. Fahrudin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara.

Nanik menyampaikan upaya PC Fatayat NU Jepara dalam upaya mencegahan Covid-19, sudah membagikan masker kepada anggota dan pengurus PAC Se Kabupaten Jepara juga turut memberikan edukasi terkait dengan Covid-19. “Fatayat NU harus menjadi pionir dan memberikan contoh dalam masyarakat untuk mencegah dengan cara memakai masker,” kata Nanik dalam talkshow.

Novi Gizie salah narasumber dari Bidang Kesehatan PC Fatayat NU Jepara menambahkan bahwa dalam mensosialisasikan pencegahan Covid-19 di antaranya mencuci tangan yang baik dan benar. “Upaya kita yang sudah dilakukan dalam mensosialisasikan cuci tangan yaitu dengan TEPUNG SELA CIPUPUT” kata Novi.

Te: Telapak tangan, jadi yang dicuci pertama adalah telapak tangan

Pung: Punggung tangan juga dicuci setelah telapak tangan

Sela: Disela-sela jadi juga dibasuh dan dicuci dengan air yang mengalir

Ci: Kunci, atau disapu rancang disela jari supaya lebih merata.

Puput: Putar-putar dengan ujung jari dan sampai ujung jari harus bersih semuanya.

“Dan itu semua dilakukan secara 20 detik dengan menggunakan sabun dan air mengalir supaya bakteri, kuman dan virus bisa hilang” tambah Novi.

Dari LDNU Jepara, K. Abdul Wahab Saleem menambahkan dalam menghadapi pandemi yang bisa dikatakan bencana bersama kita tidak perlu panik, lebih lebih para tokoh-tokoh di kampung yang terkadang menjadi bahan pitakon dan pendapat atau apapun di masyarakat ini harus bisa memberikan edukasi kepada masyarakat. “Lebih-lebih para penda’i harusnya turut memberikan edukasi dan informasi agar tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat,” kata Wahab.

“Para ulama’ harus satu komando untuk menghadapi situasi saat ini karena memang menjadi pandemi yang global di seluruh dunia. Jika dulu orang bisa dikatakan Sholeh dengan datang ke masjid atau majlis-majlis, saat ini dengan di rumah saja bisa tidak menjadi shaleh,” tambah K. Wahab.

Dengan adanya wabah Covid-19 ini menjadikan budaya baru bagi kita semuanya, khususnya para kiai-kiai NU yang saat ini dalam menghadapi situasi ini maka melakukan istighatsah secara daring dan ini akan memunculkan budaya baru karena saat ini hampir semua orang memegang alat komunikasi, dan ini menjadi sangat efektif untuk mendakwahkan Islam.

Gabung melalui teleconference dr. Fahrudin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara menyampaikan, saat ini Kabupaten Jepara sudah terkonfirmasi yang positif 2 orang, Kecamatan Keling dan Tahunan sudah menjadi zona merah. Pencegahan Covid-19 dimulai dari diri kita sendiri untuk memutuskan mata rantai virus, saat ini kita tetap waspada dan mengantisipasi tidak berkerumun dan paling penting jika saat ini sehat tidak perlu datang ke rumah sakit atau puskesmas, bisa jadi anda datang sehat pulang menjadi sakit, karena di rumah sakit atau puskesmas kadang ada virus-virus. (ms)

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang

20 Maret 2024 - 19:56 WIB

Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan?

19 Maret 2024 - 13:50 WIB

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (2)

18 Maret 2024 - 23:03 WIB

Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!!

16 Maret 2024 - 23:52 WIB

Sedulur Papat Limo Pancer, Wejangan Ruhani Sunan Kalijaga

15 Maret 2024 - 00:06 WIB

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (1)

13 Maret 2024 - 17:35 WIB

Trending di Headline