Menu

Mode Gelap
Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (25) NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan? Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!! Ngaji Burdah syarah Mbah Sholeh Darat  ( 2 )

Kabar · 15 Sep 2020 13:56 WIB ·

Kapasitas Guru Muslimat NU Perlu Ditingkatkan


 Kapasitas Guru Muslimat NU Perlu Ditingkatkan Perbesar

nujepara.or.id – Ketua PW Muslimat NU Provinsi Jawa Tengah, Hj. Ismawati saat hadir dalam Rapat Koordinasi Se-Karisidenan Pati, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Akreditasi tahun 2020 dan Pelatihan Guru Berjenjang Tingkat Lanjut YPMNU Wilayah Jawa Tengah yang berlangsung di Gedung Shima Setda Jepara, Ahad (30/8) pagi mengatakan jumlah guru Muslimat NU sebanyak 12 ribu, lembaga pendidikan yang dikelola sebanyak 5000 unit, dan yang sudah terakreditasi baru 500 lembaga.

Berkenaan dengan hal itu Ketua PW Muslimat NU Jateng masa khidmah 2015-2020 mengajak peserta Rakor untuk meningkatkan kapasitas guru di lingkungan Muslimat NU. “Kapasitas guru-guru Muslimat NU perlu ditingkatkan mengingat jumlah guru ada 12 ribu sementara lembaga yang sudah terakreditasi baru 572,” ajaknya.

Ajakan Prof Ismawati tersebut omong kosong belaka. Pihaknya sudah melaksanakan pelatihan berjenjang yang diikuti oleh 1200 peserta secara online. Setelah pelatihan tersebut pihaknya diminta mendata agar mendapatkan sertifikat dan melaju ke jenjang berikutnya.

Dikatakan, bahwa data yang diperlukan memang butuh secepatnya. Misalnya, aset lembaga Muslimat yang berjumlah 5672 tersebut atas nama desa, perorangan, urunan (iuran) maupun status yang lain perlu dipertegas.

Sebagaimana Sensus Penduduk yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 ini, Muslimat NU juga bagian dari yang disensus tersebut. “Sehingga dengan sensus kita akan mengetahui jumlah guru, jumlah lembaga pendidikan, lembaga pendidikan yang sudah terakreditasi, dll,” tambahnya.

Sehingga untuk mempersiapkan data base pihaknya mengajak pengurus Muslimat sowan Bupati. “Tentu ini berguna untuk ketepatan jumlah. Jika jumlah data penduduk bergerak (progres) Muslimat NU juga harus begitu pendidikan Muslimat harus terus bergerak maju,” tandas Ismawati.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Jepara Dian Kristiandi yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesehatan Rakyat Sekda Jepara, Mulyaji berkenaan dengan basis data pihaknya siap merealisasikannya.

“Dinas kami ada yang khusus membidangi basic data Diskominfo. Basic data dinamis setiap saat ada perubahan. Salah satunya menggunakan aplikasi. Jika teman-teman Muslimat belum mampu untuk mengopesikan kami mendampingi mendalami,” kata pria yang akrab disapa Lilik ini.

Koordinasi lanjut Lilik memang diperlukan dan mempunyai makna luar biasa. SDM Pendidikan yang menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi telah dibantu Muslimat NU sehingga pendidikan di tingkat bawah pondasinya kuat dan tahan rintangan. “Dengan jerih payah akan sangat besar manfaatnya,” tandasnya.

Hadir dalam Rakor 7 YPMNU se-Karisidenan Pati yaitu Jepara, Kudus, Pati, Rembang, Lasem, Blora, dan Cepu. Ketua PC Muslimat NU Jepara, Hj. Noor Ainy menyatakan pihaknya terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah. Kegiatan Rakor tersebut lanjutnya juga merupakan wujud sinergi Muslimat NU Jepara dengan Pemda. Selain Rakor kegiatan sinergi dengan Pemda di antaranya Pelatihan Pemulasaraan Jenazah dan Bakti Sosial. (sm)

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (25)

5 April 2024 - 15:18 WIB

Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara), Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat.

Tidak Pandang Suku, Agama dan Ras, NUPB Jepara Siap Bantu Korban Bencana

31 Maret 2024 - 21:57 WIB

NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang

20 Maret 2024 - 19:56 WIB

Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan?

19 Maret 2024 - 13:50 WIB

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (2)

18 Maret 2024 - 23:03 WIB

Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!!

16 Maret 2024 - 23:52 WIB

Trending di Kabar