Menu

Mode Gelap
NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan? Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!! Ngaji Burdah syarah Mbah Sholeh Darat  ( 2 ) Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat ( 2 )

Kabar · 18 Feb 2020 09:06 WIB ·

Khatib Jum’at Harus Sebarkan Islam Moderat


 Khatib Jum’at Harus Sebarkan Islam Moderat Perbesar

Dr. Subaidi Masyhud saat menjadi pembicara dalam Sarasehan Pendidikan Pergunu. (Foto: NU Jepara)

nujepara.or.id – Pimpinan Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Jepara menggelar Sarasehan Pendidikan “Membongkar Teologi Wahabi Memperkokoh Akidah Sunni” yang berlangsung di MI Darul Hikmah Desa Menganti Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara, Ahad (16/2) pagi.

Kegiatan yang diikuti 50an guru itu menghadirkan dua narasumber Dosen Pasca Sarjana Unisnu Jepara, KH Subaidi Masyhud dan Ketua PW Pergunu Jawa Tengah, HM Faojin.

Subaidi Masyhud yang menjadi pembicara di sesi pertama memaparkan oleh-oleh yang diterimanya saat mengikuti pertemuan khatib masjid seluruh Indonesia. Kebetulan ia mewakili Masjid Nurul Qadim, Kodim Jepara.

“Jum’at kemarin saya sowan Mbah Ma’ruf Amin pukul 14.00 – 15.00 sore di Jakarta. Hasil dari pertemuan ikatan khatib masjid se-Indonesia itu Mbah Ma’ruf (Wapres RI) menekankan pentingnya menyebarkan nilai Islam aswaja yang tawasuth (moderat, red.),” paparnya saat membedah buku Antara Aqidah Sunni dan Tauhid Wahabi karya KH Abdul Latif Dahlan.

Dikemukakan Subaidi khutbah Jum’at memang didengarkan sepekan sekali namun meski demikian tentu membawa dampak luar biasa. Apalagi jika khutbah isinya bermuara kepada ajaran radikal.

Mantan Ketua PC LP Ma’arif NU Kabupaten Jepara itu menyontohkan jika seorang guru salah ucap maka akan menyebabkan fatal. “Jika di dalam kelas ada 30 anak maka puluhan itu salah semua,” tandas Subaidi.

Maka, apa yang disampaikan khatib itu masmuul kalam, yang disampaikan khatib diterima jamaah. Untuk itulah pentingnya menyampaikan khutbah yang tasamuh, tawasuth, tawazun, dan i’tidal yang dimiliki Aswaja An Nahdliyah.

Apa yang disampaikan Dr. Subaidi ditanggapi salah satu peserta Ulil Abshor. Menurut Sekretaris MWCNU Kedung itu pihaknya sepakat agar para khatib Jum’at menyampaikan ceramah yang washatiyah. Sehingga ia mengusulkan agar membuat teks-teks khutbah yang moderat kemudian disebarkan di seluruh Kabupaten Jepara.

Masih menurut Ulil hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir pemahaman radikal di tengah-tengah masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Dr Subaidi menambahkan pihaknya berencana membuat teks-teks khutbah wasathiyah dan disebarkan di Jepara sehingga pemahaman Islam yang moderat semakin tumbuh subur.

Hadir dalam Sarasehan Pendidikan Ketua PC Pergunu Jepara H. Nur Khandir dan Ketua PC LP Ma’arif NU Jepara, H. Fatkhul Huda.

Pada sesi kedua Ketua PW Pergunu Jawa Tengah, HM Faojin memaparkan “Peningkatan Aswaja bagi Guru di Era Industri 4.0”. (ip)

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang

20 Maret 2024 - 19:56 WIB

Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan?

19 Maret 2024 - 13:50 WIB

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (2)

18 Maret 2024 - 23:03 WIB

Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!!

16 Maret 2024 - 23:52 WIB

Sedulur Papat Limo Pancer, Wejangan Ruhani Sunan Kalijaga

15 Maret 2024 - 00:06 WIB

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (1)

13 Maret 2024 - 17:35 WIB

Trending di Headline