JEPARA – Vakum selama dua tahun dari kegiatan bahtsul masail, Majlis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Bangsri mulai melaksanakan kegiatan tersebut. Pada Minggu (31/7), mereka menyelenggarakan bahtsul masail perdana setelah vakum.
Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Bangsri, Abdul Kholiq Salim, mengatakan LBM NU Bangsri sudah ada sejak dua tahun lalu. Sudah lima kali LBM mengadakan kegiatan, tapi yang hadir hanya 10 orang dari 60 anggotanya. Di antara kendalanya adalah tidak adanya kitab referensi pembahasan masalah.
“Setelah saya cek, ternyata mereka tidak datang karena tidak memiliki kitab yang jadi rujukan keputusan mubahtsah (pembahasan-Red),” ungkap Abdul Kholiq Salam. Dia juga berharap kegiatan LBM dapat difasilitasi oleh MWC NU Kecamatan Bangsri dan dapat dilaksanakan secara rutin. Selain itu ia juga berharap kehadiran mustasyar dan syuriah MWC sehingga dapat menambah semangat anggota LBM.
Ihsan, ketua Tanfidziyah MWC NU Bangsri, dalam sambutannya menyampaikan kegiatan MWC dapat berjalan lancar di antaranya berkat kerja sama yang baik antara MWC NU Bangsri dengan KH Taufiqul Hakim, pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati Bangsri.
“Program kerja MWC sudah banyak yang jalan karena mendapat dukungan dari KiaiTaufiqul Hakim,” kata Ihsan. Dalam waktu dekat, akan dilaksanakan pembuatan sumur bor di seluruh ranting NU se- Kecamatan Bangsri yang rawan kekeringan.
Pengurus Cabang NU Jepara yang hadir di pertemuan MWC ini yaitu Hisyam Zamroni, wakil ketua NU, mewakili KH Hayatun Abdullah Hadziq. Menurut Hisyam, bahtsul masail adalah ruh kegiatan dari jamiyyah Nahdlatul Ulama.
Acara ini dihadiri oleh seluruh pengurus MWC, badan otonom dan pengurus ranting se-Kecamatan Bangsri dan pengurus Ikatan Da’iyah Muda Bangsri (Ikdamuba). (ms)