Menu

Mode Gelap
NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan? Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!! Ngaji Burdah syarah Mbah Sholeh Darat  ( 2 ) Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat ( 2 )

Ansor · 6 Mar 2019 13:23 WIB ·

Madrasah Aswaja Kuatkan Pemahaman Kader Ansor Jepara


 Madrasah Aswaja Kuatkan Pemahaman Kader Ansor Jepara Perbesar

Nujepara.or.id – PC GP Ansor Kabupaten Jepara resmi melaunching Madrasah Aswaja An-nahdliyyah (MAA) yang berlangsung di Gedung Pasca Sarjana Unisnu Jepara, Ahad (3/3) kemarin.

Dalam launching dihadiri Ketua PCNU Jepara KH Hayatun Abdullah Hadziq, H. Akhirin Ali Wakil Rektor 1 Unisnu dan 30 peserta yang merupakan perwakilan PAC se-Jepara.

KH Hayatun Abdullah Hadziq, Ketua PCNU Jepara saat sambutan mengatakan perlunya penguatan pemahaman Aswaja agar kader Ansor istiqamah menjaga ajaran aswaja dan NKRI. “Kader ansor supaya meningkatkan SDM tidak hanya bidang agama saja tapi bidang lainnya seperti ekonomi, kesehatan dll,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Ketua PC GP Ansor Jepara, H. Syamsul Anwar. Menurutnya MAA diselenggarakan untuk menguatkan pemahaman, pengetahuan ajaran aswaja kader ansor, kiai mudanya NU. “Peserta MAA sengaja perwakilan PAC se-kabupaten Jepara diharapkan bisa membumikan ajaran Aswaja di wilayahnya masing- masing,” ungkapnya.

Kusdiyanto, Sekretaris PC GP Ansor secara terpisah mengemukakan tantangan yang dihadapi ajaran islam ahlus sunnah waljamaah (aswaja) semakin berat, maka perlu penguatan pemahaman ajaran islam aswaja secara mendalam melalui MAA untuk kader Ansor.

Makanya kegiatan dilaksanakan 2 pekan sekali, dilaksanakan selama 4 jam untuk 2 materi.

Adapun materi yang diterima peserta di antaranya sejarah aswaja, kelompok aliran dalam sejarah umat Islam (syi’ah, khawarij, syi’ah dan wahabi), dasar-dasar ajaran aswaja, pokok-pokok ajaran aswaja di bidang aqidah, pokok-pokok ajaran aswaja di bidang syariah (fiqih), pokok-pokok ajaran aswaja di bidang ahlak (tasawuf), urgensi bermadhab, bidah dalam pandangan aswaja, peran walisongo dalam dakwah Islam Nusantara, peranan pesantren dalam mengembangkan ajaran aswaja, mata rantai sanad aswaja di Indonesia, tantangan aswaja: fundamentalisme dan liberalism, sejarah NU, dan islam nusantara.

Pihaknya menambahkan madrasah akan dibimbing oleh guru yang berkompeten di bidang aswaja an-nahdliyyah baik unsur akademisi, praktisi, maupun organisator. Ditambahkannya madrasah digelar selama 6 bulan atau setara satu semester. Di akhir kegiatan madrasah ini rencananya akan ada presentasi tugas, pengumuman kelulusan, dan wisuda.

“Kami berharap melalui MMA akan membekali kader ansor dengan pengetahuan agar mampu memahami dan membedakan antara ajaran islam aswaja dengan yang tidak,” harapnya. (ip)

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Karang taruna, Jam’iyah Auliya’ Sitinggil dan GP Ansor Desa Krapyak Selenggarakan Ziarah bersama dan Bakti sosial

24 Maret 2024 - 10:43 WIB

NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang

20 Maret 2024 - 19:56 WIB

Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan?

19 Maret 2024 - 13:50 WIB

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (2)

18 Maret 2024 - 23:03 WIB

Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!!

16 Maret 2024 - 23:52 WIB

Sedulur Papat Limo Pancer, Wejangan Ruhani Sunan Kalijaga

15 Maret 2024 - 00:06 WIB

Trending di Headline