Menu

Mode Gelap
Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (25) NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan? Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!! Ngaji Burdah syarah Mbah Sholeh Darat  ( 2 )

Opini · 18 Agu 2021 04:00 WIB ·

Merdeka Berpikir dan Bermedia Sosial


 Merdeka Berpikir dan Bermedia Sosial Perbesar

Oleh: Syahrul Juniar Setiawan, mahasiswa Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara

Kita kembali mengenang bagaimana dahulu jasa para pahlawan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di tahun 1945 dan perjuangan bangsa Indonesia untuk melawan para penjajah, berperang dengan penuh perjuangan  mempertaruhkan nyawa dan memperoleh kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Sebagai bahan refleksi, apakah perjuangan bangsa kita untuk merdeka sudah selesai? dan perjuangan apa lagi yang harus kita perjuangkan saat ini di era pesatnya arus informasi dan kemajuan teknologi?

Kemerdekaan merupakan sesuatu yang sakral dan hakiki maka perjuangan para pendahulu bangsa harus dihargai dengan cara ikut mempertahankan kemerdekaan, agar kemerdekaan tetap dimiliki dan tetap hidup hingga anak cucu kita kelak.

Di era pesatnya teknologi saat ini, kemerdekaan mempunyai makna yang lebih berdampak, karena kemerdekaan di era digital bukan sekadar bebas menggunakan segala bentuk pemanfaatan teknologi digital untuk segala yang diinginkan dengan mengabaikan dampaknya.

Kita sudah melihat bagaimana Timur Tengah hancur salah satunya efek penggunaaan teknologi justru digunakan untuk menjajah manusia lain melalui media sosial memberikan ujaran negatif, caci maki, fitnah dan hal-hal lain untuk menjatuhkan orang lain atapun negara. Kemerdekaan seharusnya untuk memerdekakan manusia, makhluk hidup lainnya dan alam ciptaanNya.

Generasi milenial harus menjadi pelopor dan inspirator yang visioner untuk kemajuan Indonesia yang lebih maju, bermedia sosial untuk memberikan inpirasi bagaimana memandang perubahan bukan menjadi sebuah ancaman dengan membuat propaganda buruk melainkan dengan tantangan yang dapat memacu setiap orang menjadi lebih kreatif dan membangun.

Internet sebagai media informasi yang dapat kita pakai dengan bijak, bukan waktunya lagi bagi generasi digital untuk saling menjatuhkan sesama generasi bangsa melalui hujatan, hoaks dan lainnya. Kita harus menjadi negara yang berkualitas bukan malah memecah belah bangsa Indonesia.

Hindari saling hujat dan menyalahkan. Jangan mudah dibodohi dengan alasan perbedaan untuk disamakan, karena sejak penciptaan, manusia dianugerahi keberagaman dan pluralism untuk saling menghormati, menghargai, dan melengkapi.

Pemuda Indonesia adalah pemuda yang cerdas dan moderat dalam menyikapi segala sesuatu. Diskusikan ide-ide melalui kanal youtube, instagram atau media sosial lainnya bagaimana mendorong generasi memiliki semangat dalam berinovasi untuk kemajuan bangsa, canggih teknologi dan tetap punya empati, hilangkan sifat malas padahal itu tabu.

Indonesia  butuh generasi yang penuh aksi bukan sekadar omong kosong, berambisi namun tetap berpribadi, merdeka dalam berdialektika, namun tetap memperhatikan sopan santun. Ayo segeralah beraksi dan berkompetisi dengan negara lain untuk kemajuan bangsa.

Berjuanglah para pemuda! Indonesia harus tetap merdeka, berdaulat, adil dan makmur sehingga pengorbanan para pahlawan tidak sia-sia. NKRI harga mati. (*)

Artikel ini telah dibaca 48 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Akselerasi Khidmah NU dan Keberjamaahan

17 Februari 2023 - 05:47 WIB

Hari Santri Nasional Dan Pembangunan Peradaban

24 Oktober 2022 - 04:21 WIB

Shiddiqiyah : Thoriqoh Yang Mu’tabar (otoritatif) ataukah yang “nrecel” (Keluar Jalur) ?

15 Juli 2022 - 07:58 WIB

Jepara, Investasi Agrobisnis dan Jihad Pertanian NU

30 Mei 2022 - 02:50 WIB

Santri dan Filologi Islam Nusantara

25 April 2022 - 03:21 WIB

Mengurai Kontroversi Zakat Fitrah dengan Uang

25 April 2022 - 03:14 WIB

Trending di Hujjah Aswaja