Menu

Mode Gelap
Mantan Rektor UNISNU Dr. Sa’dullah Tutup Usia, Sang Lentera Filsuf Santri Rayakan Harlah ke-79, Muslimat NUYPM NU Cabang Jepara Gelar Gebyar Lomba PAUD dan TPQ Bingung?? Mana Dulu, Aqiqah atau Kurban Dulu, Atau Bersamaan dengan Satu Kambing? PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan, Kini Lebih Modern Pengurus Ranting NU Lebak Resmi Dilantik, Komitmen Khidmah lanjutkan Perjuangan

Headline · 24 Mei 2024 18:04 WIB ·

Ngaji Kitab Kifayatul Atqiya’: Menggapai Derajat Taqwa


 Ngaji Kitab Kifayatul Atqiya’: Menggapai Derajat Taqwa Perbesar

Oleh: Roshif Arwani

nujepara.or.id- Sebuah nadhoman atau syair yang termuat di dalam kitab Kifayatul Atqiya’ menjelaskan tentang arti taqwa, dan kerugian bagi yang menjauhinya. Nadhoman tersebut berbunyi:

تقوي الاله مدار كل سعادة ( 3 )
وتباع اهواء راءس شر حبائلا

Taqwa itu pokoknya segala beruntung (3)
Ikut hawa sumber jahat jadi buntung

Arti nadhoman tersebut menjelaskan bahwa taqwa pada Alllah SWT (mengerjakan perintah Allah dan meninggalkan semua larangan-Nya) merupakan pokok segala keberuntungan dan merupakan sumber kebahagiaan dunia ahirat, sedangkan mengikuti hawa nafsu adalah pokok segala kejahatan dan kemungkaran serta sumber kehancuran juga sebagai jaring perangkap yang dipasang oleh setan.

Taqwa adalah mengerjakan perintah perintah Allah SWT dan meninggalkan semua larangan-Nya secara dhohir bathin dengan disertai rasa takdim dan rasa takut kepada-Nya.

Sebagian Ulama’ mendifinisikan Taqwa adalah Menjauhi sesuatu selain Allah SWT. Abu Abdullah RA berkata ” Taqwa yaitu: menjauhi sesuatu yang bisa menjauhkan diri dari Allah SWT “. Sebagian ulama’ berkata: “barang siapa yang menghendaki sahnya taqwa maka tinggalkanlah semua dosa”.

Taqwa merupakan sumber kebahagiaan dunia ahirat serta penolak kesialan dan kehancuran dunia ahirat, dengan demikian maka ketahuilah bahwa: Allah selalu bersama-sama dengan orang-orang yang bertaqwa, Ilmu laduni diberikan oleh Allah kepada orang-orang yang bertaqwa, selamat dari neraka karena taqwa, keluar dari kesulitan karena taqwa, datangnya rizqi tak terduga karena taqwa, dipermudah semua masalah karena taqwa, dilipatgandakan pahalanya karena taqwa, surga diberikan oleh Allah kepada orang yang bertaqwa, memiliki keramat didunia dan akhirat karena taqwa.

Sementara ‘hawa’ adalah kecondongan nafsu pada sesuatu yang bertentangan dengan syari’at.
Nafsu adalah keinginan untuk memenuhi kesenangan. Hawa nafsu menurut Ibnu Qoyyim adalah kecondongan jiwa pada sesuatu yang selaras dengan keinginan.

Imam Sahal bin Abdullah berkata: “Tidak ada penolong kecuali Allah SWT, tidak ada dalil ( petunjuk) kecuali Rasulullah SAW, tidak ada bekal kecuali taqwa dan tidak ada amal kecuali sabar atas amal. Mari tingkatkan ketaqwa’an kita kepada Allah SWT. Semoga Allah memberikan taufiq, hidayah dan fadhol-Nya kepada kita sehingga kita menjadi hamba-hamba Allah yg bertaqwa, serta terhindar dari pengikut hawa nafsu karena mengikuti hawa akan menolak kebenaran dan mengikuti nafsu akan selalu mengikuti kemaksiatan yang akhirnya akan menjadi orang yang sengsara.

(Penulis adalah pengurus Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah JATMAN MWC NU Tahunan dan Ketua FKPP Jepara).

Artikel ini telah dibaca 756 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mantan Rektor UNISNU Dr. Sa’dullah Tutup Usia, Sang Lentera Filsuf Santri

2 Juni 2025 - 15:58 WIB

Rayakan Harlah ke-79, Muslimat NUYPM NU Cabang Jepara Gelar Gebyar Lomba PAUD dan TPQ

1 Juni 2025 - 12:15 WIB

Salah seorang peserta lomba vocal anak Muslimat NU menunjukkan kemampuan terbaiknya saat kegiatan Lomba PAUD dan TPQ yang digelar YPMNU Cabang Jepara, Sabtu (31/5/2025).

PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan, Kini Lebih Modern

31 Mei 2025 - 12:17 WIB

Pengurus Ranting NU Lebak Resmi Dilantik, Komitmen Khidmah lanjutkan Perjuangan

27 Mei 2025 - 22:20 WIB

Buka Peluang Kemitraan, KBRI Riyadh Jalin Kerjasama dengan UNISNU di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

27 Mei 2025 - 22:11 WIB

LOGIKA-SUFI BILANG: “IQTIFAAN-BIL-JATMAN NU!” 

13 Mei 2025 - 06:31 WIB

JATMAN
Trending di Kabar