Menu

Mode Gelap
Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (25) NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan? Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!! Ngaji Burdah syarah Mbah Sholeh Darat  ( 2 )

Esai · 20 Okt 2022 12:50 WIB ·

Sebuah Catatan: Beranjak dari Tokoh Mistis ke Tokoh Historis


 Para pemenang lomba menulis biografi Kiai Jepara. Perbesar

Para pemenang lomba menulis biografi Kiai Jepara.

Oleh: Murtadho Hadi

nujepara.or.id- Tulisan ini adalah sebuah catatan lomba menulis Biografi Kiai Jepara yang diselenggarakan oleh Unisnu Jepara kemarin. Tanpa ditulis, sosok kyai yang semula historis (ada bersama kita, yang tekun dan handal mengajar, sosoknya yang teduh, pikirannya yang progresif jauh ke depan, yang penyayang, penyabar, atau yang sering menutupi “mutiara-mutiara ilmu” dan “kekeramatan” dalam baju kesederhanaannya, atau bahkan yang heroik dan punya jiwa kepahlawanan sekalipun) hanya akan menjadi tokoh mistis belaka, yang lambat laun rekam jejaknya akan berangsur hilang.

Atau, terkadang sosok kyai diperingati dalam hingar-bingar haul, dengan mobilisasi massa secara besar-besaran tanpa ada data yang tertulis maka akan sangat rawan dalam “kultus” dan “hajat-hajat” duniawi belaka.

Itulah urgensi terpenting hadirnya Lomba Menulis Esai (yang diprakarsai oleh Pusat Astudi Aswaja An-Nahdliyyah UNISNU Jepara, FKPP, dan LTN NU Jepara) dalam moment yang bersejarah: Peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2022 kali ini.

Perspektif Kritis

Dalam perspektif “filsafat kritis” teori yang salah sekalipun tetap berharga dan berguna, oleh karena itu di sini (sebagai bagian dari tim Juri bersama dengan Sdr. M. Saefuddin dari Pusat Study Aswaja An-Nahdliyyah Unisnu Jepara dan Kiai Ali Mursyid dari RMI PCNU Jepara) saya akan memberikan catatan terhadap 40 naskah yang masuk:

Pertama, kecenderungan yang umum dari  para peserta lomba, tak sedikit yang lebih fokus pada perkembangan yayasan dan lembaga, sehingga identitas tokoh, karakter, dan pikiran-pikiran sang tokoh menjadi luput. Padahal ini adalah yang utama.

Kedua, diakui para peserta lomba ini, amatlah terampil membuat makalah dan laporan ilmiah, namun untuk sebuah esai, apalagi untuk sebuah tokoh dibutuhkan bahasa yang “renyah” mengalir, syukur-syukur bernuansa sastra, sehingga para pembaca merasa ingin untuk menuntaskannya.

Para Pemenang

Dewan juri telah meneliti dan memverifikasi keseluruhan naskah yang masuk dan memutuskan: Peringkat 1 diraih oleh : Dwi Zakiyah Allayni dengan judul “KH. Shobiburrohmam”, dengan skor 84,72. Peringkat ke 2 diraih oleh: Nawal Sabil Muzakki dengan judul: “Mbah Dullah Representasi Kesederhanaan Ulama Jepara” dengan skor 81,95. Peringkat ke 3 diraih oleh: Ahla Sofiya dengan judul : “Mbah Noor Ahmad SS Krian Astronom  Jepara”.

(Murtadho Hadi, Wakil Ketua PC LTN NU dan juri lomba penulisan Biografi Kiai Jepara)

Artikel ini telah dibaca 146 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pendidikan Karakter Anak Pada Saat Idulfitri

19 April 2024 - 08:40 WIB

Ilustrasi santri merayakan Idulfitri.

Filosofi Makna Budaya Kupat dan Lepet dalam Perayaan Idulfitri

9 April 2024 - 05:48 WIB

Rebutan kupat lepet saat pesta lomban

Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (29)

9 April 2024 - 05:03 WIB

Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara), Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat.

Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (28)

9 April 2024 - 04:54 WIB

Ruh manusia ilustrasi

Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (28)

8 April 2024 - 03:45 WIB

Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara), Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat.

Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (27)

7 April 2024 - 05:19 WIB

Mbah Soleh Darat
Trending di Hujjah Aswaja