Menu

Mode Gelap
NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan? Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!! Ngaji Burdah syarah Mbah Sholeh Darat  ( 2 ) Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat ( 2 )

Kabar · 7 Jul 2019 05:11 WIB ·

Teruskan Kebersamaan NU – MD Jepara Sampai Kecamatan dan Desa


 Teruskan Kebersamaan NU – MD Jepara Sampai Kecamatan dan Desa Perbesar

Paduan suara GP Ansor, Fatayat NU, Pemuda MD, dan Nasiatul Aisiyah menyanyikan Indonesia Raya dan Mars Jepara. (Foto: Failasofa)

nujepara.or.id – Kegiatan Halal Bihalal antara PCNU dan PD Muhammadiyah Kabupaten Jepara sudah berjalan untuk kali ke empat. Di tahun yang ke empat itu Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Jepara, KH Fachrurozi berharap kegiatan positif tersebut diteruskan hingga tingkat Kecamatan dan Desa. Demikian uraian sambutannya dalam Halal Bihalal Keluarga Besar Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Kabupaten Jepara yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Jepara, Sabtu (6/7/2019) kemarin.

“Mari kita teruskan kebersamaan ini hingga ke Kecamatan dan Desa. Sehingga rahmat Allah akan diturunkan untuk kita bersama,” harap dan doanya.

Dalam kegiatan yang bertajuk “Merajut Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Menjaga Keutuhan NKRI” itu dihadiri ribuan warga NU dan MD se-Kabupaten Jepara. Kursi yang disediakan panitia tak mencukupi jumlah peserta. Sehingga  hadirin yang tak kebagian tempat duduk mesti duduk beralas tikar.

Plt. Bupati Jepara, H. Dian Kristiandi saat menyampaikan sambutan. (Foto: Failasofa)

Hadir pula dalam kesempatan itu Plt. Bupati Jepara H Dian Kristiandi beserta Forkompinda, serta pengurus NU dan MD dari tingkat Kabupaten, Kecamatan, dan Desa. Sebagai wujud kebersamaan pula, pada saat menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars dibawakan oleh Paduan Suara yang merupakan gabungan dari GP Ansor, Fatayat NU, Pemuda Muhammadiyah, dan Nasyiatul Aisiyah.

Menurut Kiai Fahrur,  bahwa tujuan diadakannya Halal Bihalal untuk kebersamaan pola pikir. Di samping itu antara NU dan MD mempunyai perbedaan karakter. Meski demikian jika punya karakter berbeda maka perlu taaruf agar saling mengenal dan mengerti. Juga di antara keduanya harus tafahum saling memahami, tasamuh bertoleransi, tarahum saling mengasihi serta taawun, tolong mnolong.

Kepada ribuan hadirin pihaknya menegaskan sebuah pergerakan/ organisasi memang mempunyai karakter-karakter tersendiri. Agar keduanya bersatu lanjutnya perlu dirajut dengan karakter yang terbaik.

Halal Bihalal NU dan Muhammadiyah Jepara sudah berlangsung 4 kali ini. (Foto: Failasofa)

Senada dengan KH Fachrurozi, Rais Syuriyah PCNU Jepara, KH Ubaidillah Noor Umar juga berharap kegiatan yang mulia itu juga sampai ke tingkat Desa. “InsyaAllah tahun yang akan datang kegiatan ini sudah sampai ke desa-desa. Pak Andi (Plt. Bupati Jepara) perintahkan kepada Camat dan Petinggi-petinggi se-Jepara agar NU dan MD untuk menggelar kegiatan yang sama!”

Sehingga menurut Kiai sepuh yang akrab disapa Mbah Ubaid itu kesepahaman antara NU dan MD di tingkat Kabupaten juga mengalir ke tingkatan di bawahnya baik Kecamatan dan Desa. Alhasil, ke depan hal-hal seperti warga MD menganggap tahlilan itu tidak sampai dan warga NU yang tidak berkenan shalat Subuh dengan imam MD bisa diminimalisir.   

Sementara itu Plt. Bupati Jepara H. Dian Kristiandi mengungkapkan NU dan MD mempunyai 2 contoh suri teladan yang meski memiliki perbedaan tetapi sama-sama mengisi kemerdekaan. Karena itu lanjut Dian antara Pemda, NU dan Muhammadiyah adalah satu kesatuan. Ia menganalogikan seperti anatomi tubuh yang memiliki kesatuan pemikiran.  

Berkenaan dengan Halal Bihalal paparnya memiliki fungsi silaturahim. “Terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada NU dan Muhammadiyah. Apa yang sudah kita lakukan setahun sekali ini kekuatan yang luar biasa. Semoga sebulan, dua bulan, tiga bulan kita bisa melakukan hal ini. Harapannya kita merangkul saudara-saudara yang memliki kepercayaan dan agama yang berbeda,” harapnya. (ip)

Artikel ini telah dibaca 68 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang

20 Maret 2024 - 19:56 WIB

Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan?

19 Maret 2024 - 13:50 WIB

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (2)

18 Maret 2024 - 23:03 WIB

Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!!

16 Maret 2024 - 23:52 WIB

Sedulur Papat Limo Pancer, Wejangan Ruhani Sunan Kalijaga

15 Maret 2024 - 00:06 WIB

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (1)

13 Maret 2024 - 17:35 WIB

Trending di Headline