Menu

Mode Gelap
NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan? Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!! Ngaji Burdah syarah Mbah Sholeh Darat  ( 2 ) Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat ( 2 )

Kabar · 10 Mar 2021 05:05 WIB ·

Tingkatkan Omzet WTP, Mahasiswa Unisnu Gelar Pelatihan Digital Marketing


 Tingkatkan Omzet WTP, Mahasiswa Unisnu Gelar Pelatihan Digital Marketing Perbesar

Pelatihan digital printing dan pop up frame oleh KKN Unisnu. (Foto: Istimewa)

nujepara.or.id – Untuk mengatasi kesulitan dalam hal pemasaran di Warung Taman Pokdarwis (WTP) kelompok 26 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara menggelar pelatihan digital marketing dan pop-up frame. Kegiatan ini diselenggarakan pada Selasa (9/3/2021) di WTP Desa Troso RT.04 RW.07 Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara.

Kegiatan merupakan salah satu program KKN pengabdian berbasis kemitraan. Pelatihan digital marketing ini bertujuan untuk membantu mitra WTP dalam hal pemasaran secara online. Digital marketing merupakan sebuah konsep pemasaran produk secara online melalui platfrom-platfrom digital.

Selain pelatihan digital marketing juga diadakan pelatihan pop-up frame, pelatihan ini dilakukan untuk mengasah kreativitas anggota WTP dalam melestarikan ciri khas Desa Troso yaitu Tenun Ikat dengan menggunakan media pop-up. Pelatihan digital marketing dan pop up frame ini diikuti sebanyak 14 peserta yang merupakan karyawan dan pengurus WTP.

Irbab Aulia Amri selaku perwakilan dari pengurus WTP dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih serta harapan kedepannya setelah diadakan pelatihan digital marketing dan pop-up frame ini.

”Strategi pemasaran yang awalnya offline sekarang menjadi serba online, jadi kami minta diajari agar kami bisa promosi food and catering. Harapannya kami bisa meningkatkan omzet atau penjualan melalui pelatihan digital marketing ini,” ungkapnya.

Santi Andriyani selaku dosen pembimbing lapangan menuturkan bahwa melalui pelatihan digital marketing ini diharapkan WTP dapat dikenal masyarakat secara luas. “Selain itu WTP Desa Troso ini juga kurang adanya identitas tenunnya  maka kita mencoba membuat inovasi berupa pop-up frame supaya pengunjung bisa tahu tahap-tahap tenun troso,” tambahnya.

Mahasiswa menunjukkan hasil pembuatan pop up frame. (Foto: Istimewa)

Sementara itu Khoirul Muslimin selaku pemateri juga yang turut memberikan materi strategi menulis caption media sosial. “Caption itu penting, karena dengan caption maka pembaca tidak perlu menerka-nerka pesan yang ada dalam foto,” ujarnya.

Pada pelatihan ini juga turut dihadiri Febby Cyntia selaku selebgram dan fashionpreneur yang memberikan arahan tentang digital marketing. Ia menyampaikan bahwa dalam digital marketing itu harus gencar dalam melakukan promosi. ” Untuk meng-up tempat itu kita bisa menggandeng influencer untuk mempromosikan tempat kita, jika sudah maka kita perlu adanya content creator agar postingan kita lebih menarik,” ungkapnya.

Lebih lanjut, digital marketing sangat diperlukan di era transformasi digital seperti sekarang ini. Karena 79% kaum milenial akan membuka ponsel 1 menit setelah bangun tidur. Oleh karena itu para pelaku usaha harus menguasai strategi pemasaran secara online.

Bahrun Niam selaku koordinator mitra 2 berharap dengan pelatihan digital marketing dan pop-up frame ini agar WTP bisa dikenal masyarakat luas dan dapat meningkatkan hasil penjualannya sesuai dengan tema KKN Unisnu Jepara yaitu mempercepat pemulihan ekonomi dan sosial.

Kegiatan ini diakhiri dengan pelatihan pembuatan pop-up secara bersama-sama. Objek dari pop-up ini yaitu proses pembuatan kain tenun sesuai dengan identitas desa Troso itu sendiri. Hasil pop-up tersebut kemudian ditaruh di WTP agar bisa menjadi salah satu spot foto yang menarik.

Sementara itu, Feri Anggriawan salah satu peserta pelatihan mengatakan bahwa kegiatan pelatihan ini sangat membantu untuk melakukan promosi secara online. “saya sangat terbantu dan termotivasi, saya juga senang bisa mengikuti pelatihan ini karena mendapatkan ilmu yang belum tentu saya dapatkan ditempat lain,” ungkapnya senang. (dk)

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang

20 Maret 2024 - 19:56 WIB

Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan?

19 Maret 2024 - 13:50 WIB

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (2)

18 Maret 2024 - 23:03 WIB

Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!!

16 Maret 2024 - 23:52 WIB

Sedulur Papat Limo Pancer, Wejangan Ruhani Sunan Kalijaga

15 Maret 2024 - 00:06 WIB

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (1)

13 Maret 2024 - 17:35 WIB

Trending di Headline