KH Ulil Abshar Abdalla, pengasuh ngaji Kopdar Ihya Ulumiddin saat
 hadir di Pesantren Hasyim Asyari Bangsri Jepara, Jumat (20/7/2018)
 malam menyatakan bahwa dengan Ihya merupakan wasilah untuk menjaga
 Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena negara ini memiliki
 ciri khas Islam moderat.
 Hal itu diuraikannya saat mengawali ngaji di hadapan ratusan peserta
 kopdar. Bukti jika Ihya bisa membawa, menjaga, dan merawat negara kata
 Gus Ulil sudah dikaji berabad-abad.
 “Kita harus bangga menjadi bagian dari Islam yang sudah berabad-abad
 ngaji Ihya. Dan yang ngaji tidak hanya di Jawa tapi di seluruh dunia,”
 katanya di Rumah Joglo, kediaman KH Nuruddin Amin, kompleks pesantren
 Hasyim Asyari ini.
 Suami dari Ienas Tsuroiya yang malam itu mendaras bab fadilah khusnul
 khuluk (akhlak terpuji) dan suul khuluk (akhlak tercela) menambahkan
 lahirnya kitab Ihya karya Imam Ghazali di era Daulat Abbasiyah.
 Dipaparkannya di era Abbasiyah tersebut hendak merevolusi Daulat
 Umawiyah,”semangat agamanya membara tetapi esensinya kosong,” jelasnya
 kepada hadirin.
 Nah, masih menurut menantu dari KH Mustofa Bisri sang Imam dalam
 keadaan stres (galau, red.). Alhasil Ghazali yang saat itu masih
 menjabat kepala madrasah Nizamiyah harus melakukan tindakan
 revolusioner dengan meninggalkan Bagdad.
 Sang hujjatul Islam yang berusia sekira 46 tahun melakukan uzlah di
 Syam, Baitul Maqdis maupun di lokasi yang lain sebagai respon kepada
 masyarakat Bagdad yang spiritualnya sedang tidak beres. Sehingga kitab
 tersebut dinamakan Ihya Ulumiddin, menghidupkan agama-agama.
 Dalam kopdar yang dihadiri Dandim Jepara, pengurus PCNU, Banom,
 Lembaga dan MWCNU Bangsri itu, perwakilan Lakpesdam PCNU Jepara,
 Kunjariyanto mengemukakan bahwasanya realitas di medsos sekarang ini
 dipenuhi dengan caci maki dan hinaan yang tiada henti.
 Sehingga dengan ngaji merupakan filter untuk menata hati menjadi baik.
 “Tujuan kegiatan ini selain untuk wahana silaturrahim juga agar kita
 semakin tercerahkan,” terangnya mewakili ketua Lakpesdam PCNU Jepara.
 Sahibul bait, pengasuh Pesantren Hasyim Asyari, Hj. Hindun Anisah
 berharap dengan kopdar tersebut bisa bermanfaat untuk warga NU Jepara
 khususnya dan umumnya bangsa Indonesia. (ip)