nujepara.or.id – Implementasi amalan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) yang dijalankan komunitas muslim di Rusia menjadi sorotan utama dalam Kuliah Tamu bertema “Komparasi Amaliah Aswaja: Studi Kasus Muslim Rusia”.
Kegiata kuliah tamu ini digelar oleh UPT Layanan Internasional bekerja sama dengan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara.
Kuliah tamu ini menghadirkan Dr. Amy Maulana, M.Sos, seorang peneliti filsafat Islam di Rusia dari Volgograd University, kuliah sendiri berlangsung secara hybrid di Ruang Seminar Pascasarjana UNISNU Jepara pada Kamis (12/12/24).
Peserta kuliah tamu ini diikuti dari kalangan mahasiswa, dosen, serta tamu undangan secara hybrid. Diantaranya juga mengikuti secara daring via zoom.
Dalam paparannya, Dr. Amy mengungkapkan bahwa sejumlah komunitas muslim di Rusia berhasil mengadaptasi nilai-nilai Aswaja ke dalam kehidupan sehari-hari, meskipun berada dalam lingkungan minoritas. Bahkan amaliah-amaliah yang dijalankan sejumlah komunitas ini sangat menarik untuk dikupas.
Komunikasi komunitas Islam di Rusia dengan dunia barat, bahkan Eropa sendiri tidak begitu mendominasi. 20 persen muslim di Rusia diantaranya merupakan penduduk asli yang masuk pada sekitar Abad ke-9 secara turun temurun. Bahkan jumlahnya bisa mencapai 40 komunitas etnis muslim.
“Praktik Aswaja di Rusia bukan hanya berfokus pada ibadah ritual, tetapi juga membangun harmoni dengan masyarakat sekitar, yang mayoritas non-Muslim. Tradisi seperti Maulid Nabi, tahlilan, dan sedekah berjamaah tetap hidup dan diperkaya dengan pendekatan lokal,” jelas Dr. Amy.
Kuliah ini juga mengulas perbandingan antara praktik aswaja di Indonesia dan Rusia. Dr. Amy menekankan bahwa komunitas muslim Rusia mampu menunjukkan Islam sebagai agama yang inklusif dan adaptif. Bahkan beberapa tarekat juga berkembang bagus disana, antaranya Naqsyabandiyah, Qadiriyah, dan Syadziliyah.
“Komunitas Muslim Rusia menunjukkan bahwa Islam bisa berintegrasi tanpa kehilangan identitasnya, menjadi contoh keberagaman dalam keberagamaan,” tambahnya.
Sementara itu, H. Mufid, M.Ag yang juga sebagai Ketua Pusat Studi Aswaja An-Nahdliyyah UNISNU Jepara turut hadir dan mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, yang telah mempelopori acara ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa untuk memahami lebih dalam amaliah Aswaja di konteks global,” ujarnya.
Selain diskusi interaktif, acara ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada para peserta. Kegiatan serupa diharapkan dapat terus dilakukan untuk memperluas wawasan mahasiswa tentang praktik Islam di berbagai belahan dunia.
Kepala UPT Layanan Internasional Aprilia Riyana Putri, M.Pd yang menginisiasi acara berharap, kegiatan ini memberikan inspirasi baru tentang bagaimana prinsip Aswaja tetap relevan dan dapat beradaptasi dalam konteks sosial dan budaya yang berbeda.
“Semoga kegiatan kuliah kali ini, bisa berlanjut dengan kegiatan-kegiatan lainya. Bahkan jika memungkinkan untuk bisa dilanjutkan dengan kerja sama dan pertukaran mahasiswa dan dosen bekerjasama dengan PCINU Rusia,” pungkasnya.