nujepara.or.id – Acara sakral yang diselenggarakan oleh masyarakat Desa Guyangan Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara ini dilaksanakan tiap tanggal 8 Suro (Muharram) sebagai kegiatan yang bersinergi dengan peringatan haul almaghfurlahu KH. Musthofa Abdul Hamid Guyangan Umbuk-umbuk.
Kegiatan kirab ini berlangsung mulai pukul 13.30 wib sampai selesai dengan mengarak Sego Suro raksasa beserta gunungan hasil bumi dan 11 macam ubo rampe khas budaya Jawa sebagai simbol persatuan 11 RW se desa Guyangan dengan berjalan kaki mengelilingi jalur lingkar Dukuh Umbuk-umbuk dan Dukuh Nganjir dan diikuti aneka ragam pakaian adat, pakaian hias hasil kreasi warga dengan diiringi pasukan drumband dan tanjidor.
Ikut meramaikan pula ribuan peserta kirab dan pengunjung yang memadati titik pusat kegiatan dan sepanjang jalan lintas karnaval.
Pengamanan kegiatan dan lalu lintas dikawal oleh Babinsa, Babinkamtibmas, Banser dan pemuda beshuss sebagai panitia.
Sakralitas kegiatan kirab ini karena ditunjang dengan peragaan dan ubo rampe yang diarak keliling ini memiliki makna filosofi yang sangat dalam sehingga kegiatan benar-benar berlangsung khidmat sebagai bentuk penghormatan almaghfurlahu KH. Musthofa Abdul Hamid sebagai salah satu tokoh sesepuh penyebar agama Islam di desa Guyangan dan sekitarnya.
Berebut Berkah Sego Suro
Setelah kirab sampai finish di halaman Masjid Baitul Mu’minin, warga berebut berkah Sego Suro raksasa di halaman Masjid dengan berjubel untuk turut kepungan menikmati keberkahan sego suro yang kaya akan sejarah, tak luput pula gunungan hasil bumi menjadi rebutan warga dan pengunjung untuk mencari berkah sampai habis tak tersisa.
Keberkahan puncak dikemas dalam kegiatan zikir dan doa bersama Majlis dzikir dan maulidurrasul al-khidmah beserta tausiyah pada malam hari. Semoga keberkahan ini meluber kepada semua warga dan pembaca sekalian, Amin. (Faiz Abdurrahman)