nujepara.or.id – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Kabupaten Jepara tahun ini dipusatkan di Lapangan Desa Jinggotan Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara. Selain perkemahan para santri, juga dilaksanakan tasyakuran HSN, malam pentas seni dan orasi kebangsaan yang diikuti ribuan santri di Kabupaten Jepara.
Malam tasyakuran HSN 2019 dilaksanakan pada Senin (21/10/2019) malam yang dikemas dengan pentas seni santri dan orasi kebangsaan.
Hadir dalam kesempatan itu Ketua PCNU Jepara KH Hayatun Abdullah Hadziq, Dandim 0719/Jepara Letkol Arm Suharyanto, Kapolres Jepara AKBP Arif Budiman, Kabag Kesra Setda Jepara Suhendro dan para pejabat terkait.
Ketua Panitia HSN 2019, Achmad Makhali mengatakan rangkaian HSN 2019 sudah dimulai sejak Ahad (20/10/2019) dengan perkemahan santri.
Para santri mengikuti berbagai lomba seperti olimpiade Aswaja, festival kuliner, lomba kaligrafi hiasan mushaf. Juga diadakan bedah buku “Meneguhkan Jepara Bumi Aswaja”.
Pada panggung pentas seni sebagai rangkaian tasyakuran HSN menghadirkan kolaborasi apik antara santri dan seniman di Kabupaten Jepara. Mereka mencoba memadukan, karya seni musik dan juga seni lukis dalam satu panggung. Kehadiran seniman kentrung milenial, kolaborasi puisi Aminan Basyari dan Didin Ardiansyah juga tidak kalah menariknya dan menambah semarak kegiatan tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Jepara, Dian Kristiandi yang diwakili Kabag Kesra Setda Jepara Suhendro mengemukakan penetapan Hari Santri Nasional dimaksudkan untuk meneladankan semangat jihad kepada para santri tentang ke-Indonesiaan yang digelorakan para ulama. Tanggal 22 Oktober merujuk pada satu peristiwa bersejarah yakni seruan yang dibacakan oleh Pahlawan Nasional KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945.
Sedangkan penetapan hari santri ini merupakan wujud harmonisasi antara pemerintah dan umat Islam di Indonesia. “Melalui momentum ini, mari kita bersatu dan bergotong royong menyemai bibit-bibit perdamaiaan di Bumi Kartini,” kata dia dilansir jepara.go.id.
Dalam orasi kebangsaannya Dandim 0719/Jepara Letkol Arm Suharyanto menyatakan tantangan terberat bangsa ini bukan datang dari luar, akan tetapi dari bangsa kita sendiri. Banyak sekali upaya yang ingin memecah belah persatuan bangsa dan negara. “Untuk itulah, lewat santri-santri ini, kita menguatkan dalam bingkai persatuan dan kesatuan bangsa,” paparnya.
Kapolres Jepara, AKBP Arif Budiman mengucapkan terimaksih kepada seluruh masyarakat, karena pelaksanaan pemilu atau pesta demokrasi berlangsung lancar, aman dan damai di Jepara. “Mulai dari Pemilu Presiden dan wakil Presiden, DPR dan DPRD, hingga yang baru saja selesai Pemilihan petinggi desa, berjalan aman,” katanya.
Ketua PCNU Kabupaten Jepara, KH. Hayatun Abdullah Hadziq menyebutkan untuk apel dan kirab hari santri dilaksanakan, pada Selasa (22/10/2019) siang.
Pihaknya mengundang kader NU yang terpilih menjadi petinggi untuk melakukan ikrar bersama di hadapan para kiai, dan santri di Kabupaten Jepara. “Ada sekitar 40 petinggi desa yang akan hadir, mereka berasal dari NU,” pungkasnya. (Dian)