Menu

Mode Gelap
Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor Nama 41 Tokoh yang Dilantik Jadi Pengawas dan Pengurus Yayasan RSU Anugerah Sehat Jepara, Berasal dari Berbagai Latar Belakang Isra’ Mi’raj: Relasi Langit dan Bumi Ini Agenda Muskercab 3 PCNU Jepara, Simak Penjelasannya Kyai Mukhammad Siroj: Sosok Pendidik, Pengabdi dan Teladan Sehidup Semati

Hujjah Aswaja · 27 Mei 2022 12:51 WIB ·

Matahari Di Atas Ka’bah, Saat Tepat untuk Kalibrasi Arah Kiblat


 Matahari Di Atas Ka’bah, Saat Tepat untuk Kalibrasi Arah Kiblat Perbesar

nujepara.or.id – Lajnah Falakiyah  NU Kabupaten Jepara mengimbau pengurus masjid/musala di Kota Ukir agar mengkalibrasi arah kiblat pada Jumat dan Sabtu (27-28 Mei 2022) pada pukul 16.18 WIB. Sebab pada saat itu terjadi fenomena matahari yang melintas tepat di atas Ka’bah atau yang dikenal dengan istlah Rashdul Kiblat.

Ketua Lembaga Falakiyah NU Jepara, Hudhi, SHi, MSi mengatakan peristiwa Rashdul Kiblat ini berdasarkan data astronomi yang bisa dipertanggungjawabkan. Saat peristiwa itu terjadi, bayang-bayang benda yang berdiri tegas lurus akan mengarah tepat ke Baitullah, Ka’bah di Mekah al Mukarromah.

Fenomena Rashdul Kiblat merupakan momen yang tepat untuk mengkalibrasi arah kiblat di masjid-masjid, mushalla, rumah, atau tempat masing-masing secara serentak pada jam 16.18 WIB agar memperoleh kesempurnaan dalam memenuhi syarat rukun shalat. 

“Kalibrasi terakurat dan termurah menentukan arah kiblat cukup memanfaat fenomena Rashdul Kiblat,” ujarnya.

Saat Rashdul Kiblat berlangsung, dapat diamati bayangan matahari dengan toleransi sekitar 2 menit. Di Indonesia, karena terjadinya sore hari maka arah bayangan menuju ke timur. Arah kiblat adalah garis yang ditarik dari ujung bayangan ke pangkal benda atau ke arah barat sedikit serong ke utara.

“Ada tiga hal yang perlu diperhatikan menurut Kemenag dalam mengukur kembali arah kiblat,” ujarnya.

Cara pertama, kata Hudhi pastikan benda yang digunakan menjadi patokan harus benar-benar tegak lurus atau pergunakan lot atau bandul.

Lalu permukaan dasar yang digunakan harus betul-betul datar dan rata. Tak kalah pentingya jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI, dan Telkom.

Lembaga Falakiyah PBNU pernah menjelaskan, secara geografis atau astronomis, Kota Makkah terletak di 39 derajat 49 menit 34 detik LU dan 21 derajat 25 menit 21 detik BT. Dari Indonesia, koordinat ini berada pada arah barat laut dengan derajat bervariasi antara 21 derajat -27 derajat menurut koordinat (garis lintang dan garis bujur) masing-masing daerah.

Arah kiblat Indonesia bukanlah ke barat. Jika ke barat maka semua wilayah Indonesia yang terletak di 34 derajat 7 menit LU dan seterusnya (ke utara), seperti Aceh, akan lurus dengan negara Ethiopia atau melenceng ke selatan sejauh 1750 km dari Mekkah.
“Begitu juga yang terletak di 4 derajat 39 menit LS sampai 3 derajat 47 menit LU, menghadap barat berarti lurus dengan Negara Kenya,” paparnya.

Secara falakiyah, fenomena Rashdul Kiblat bisa terjadi karena gerak semu tahunan matahari dan tata koordinat langit. Dalam tata koordinat langit dikenal adanya titik Zenith, titik dengan tinggi 90 derajat dari semua arah. Apabila bulan dan matahari tepat berada di titik ini maka sinar yang dipancarkan akan membuat sebuah benda berdiri tegak kehilangan bayang-bayangnya. Gerak semu matahari terjadi diantara garis lintang 23,5 LU hingga 23,5 LS.

Sementara Ka’bah berada pada garis lintang 21º 25′ LU. Sehingga dalam setahun Miladiyah atau Tarikh Umum terbuka dua kemungkinan matahari berkedudukan di titik zenith Ka’bah, masing-masing pada akhir Mei dan pertengahan Juli.Dalam momen itu, setiap bayangan benda tegak di Kota Makkah akan menghilang tepat pada jam 12:18 setempat (untuk Mei).

“Sebaliknya belahan bumi yang sedang tersinari cahaya matahari itu akan mendapati matahari tepat berada di atas Ka’bah sehingga setiap bayang benda yang terpasang tegak lurus akan mengarah ke Ka’bah,” tandasnya. (mo)

Artikel ini telah dibaca 47 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Fenomena Minuman Keras di Jepara, Antara Wisata Halal dan Tantangan Regulasi

5 Februari 2025 - 22:32 WIB

Munculnya Organisasi Berlabel NU, Aspirasi atau Fragmentasi?

3 Februari 2025 - 17:57 WIB

Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor

30 Januari 2025 - 20:19 WIB

Nama 41 Tokoh yang Dilantik Jadi Pengawas dan Pengurus Yayasan RSU Anugerah Sehat Jepara, Berasal dari Berbagai Latar Belakang

27 Januari 2025 - 21:34 WIB

Syair Para Pendiri Nahdlatul Ulama (NU)

27 Januari 2025 - 11:52 WIB

Isra’ Mi’raj: Relasi Langit dan Bumi

26 Januari 2025 - 23:01 WIB

Trending di Headline