Menu

Mode Gelap
Live : Muskercab Ke-3 PCNU Jepara Video Full : Resepsi Peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama Fenomena Minuman Keras di Jepara, Antara Wisata Halal dan Tantangan Regulasi Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor Nama 41 Tokoh yang Dilantik Jadi Pengawas dan Pengurus Yayasan RSU Anugerah Sehat Jepara, Berasal dari Berbagai Latar Belakang

Kabar · 5 Agu 2016 03:51 WIB ·

Akidah dan Akhlak Tanggung Jawab NU


 Akidah dan Akhlak Tanggung Jawab NU Perbesar

MWC NU Bangsri

KETUA Tanfidziyah PCNU Jepara KH Hayatun Abdullah Hadziq saat mengisi acara di Mushala Al Amin Desa Banjaragung Kecamatan Bangsri, Jepara

JEPARA – Penyebaran informasi di era digitalisasi teknologi  saat ini,  begitu cepat dan daya  jangkaunya sangat luas. Kehati-hatian penting sebagai filter buat anak didik dan masyarakat. Hal tersebut disampaikan KH Hayatun (Gus Yatun), ketua Tanfidziyah PCNU Jepara Kamis (4/8), dalam pengajian di Mushala Al Amin Desa Banjaragung Kecamatan Bangsri, Jepara.

“Sebuah informasi yang disampaikan seperti ini (pengajian-red), hanya dilihat dan didengar oleh beberapa orang yang hadir. Namun, jika disampaikan melalui media sosial, media massa yang terhubung internet bisa dilihat dan didengar ratusan bahkan jutaan orang setiap harinya,” papar Gus Yatun.

Gus Yatun mencontohkan, di kampungnya ada warga yang terpengaruh informasi melalui sebuah grup WA, lalu ikut aliran tertentu. Di antara informasi (ajaran) yang disampaikan aliran tersebut adalah perempuan diperbolehkan shalat, puasa, membaca Alquran dalam keadaan haidh. Ajaran lainnya, orang yang sudah meninggal tidak dapat memberi syafaat, sekalipun orang tersebut adalah nabi.

“Saya sudah sampaikan bukti-bukti kepada MUI Kabupaten Jepara dan juga Rais Syuriah NU untuk menindaklanjuti kejadian ini,” kata Gus Yatun.

Dia minta, agar pengurus NU dan perangkat desa selalu mengadakan kegiatan-kegiatan positif untuk masyarakat di lingkungan masing-masing dan dilakukan terus menerus. Sehingga kegiatan negatif yang merusak warga dapat terkikis sedikit demi sedikit.

NU, kata Gus Yatun, turut bertanggung jawab NU masalah keagamaan, terutama akidah dan akhlak. Sedangkan masalah kebutuhan hajat hidup masyarakat menjadi tanggung jawab pemerintah,  NU sifatnya membantu saja.

“Jika ada warga yang kelaparan, itu tanggung jawab pemkab. Jika ada warga yang berpaling dari akidah ahlussunnah wal jamaah, rais Syuriah yang bertanggungjawab pertama kali, saya orang nomor dua yang bertanggung jawab,” tandas Gus Yatun. (Ula-ms)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Produsen Miras Jadi Sponsor Event, Pengkhianatan Komitmen Pemberantasan Miras di Jepara

6 Februari 2025 - 20:13 WIB

Fenomena Minuman Keras di Jepara, Antara Wisata Halal dan Tantangan Regulasi

5 Februari 2025 - 22:32 WIB

Munculnya Organisasi Berlabel NU, Aspirasi atau Fragmentasi?

3 Februari 2025 - 17:57 WIB

Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor

30 Januari 2025 - 20:19 WIB

Nama 41 Tokoh yang Dilantik Jadi Pengawas dan Pengurus Yayasan RSU Anugerah Sehat Jepara, Berasal dari Berbagai Latar Belakang

27 Januari 2025 - 21:34 WIB

Isra’ Mi’raj : Relasi Langit dan Bumi

26 Januari 2025 - 23:01 WIB

Trending di Headline