NU JEPARA– Semangat kaderisasi di lingkungan Nahdlatul Ulama kembali menggema di Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara. Selama tiga hari, mulai Rabu hingga Jumat, 28–30 Mei 2025, MWCNU Kalinyamatan bekerja sama dengan PCNU Jepara sukses menyelenggarakan Pendidikan Dasar – Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) angkatan ke-10.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan NU dalam mencetak kader-kader militan, ideologis, dan visioner untuk mengokohkan masa depan organisasi.
Ketua Tanfidziyah MWCNU Kalinyamatan, Kiai Mufid menjelaskan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh 13 pengurus MWCNU dari unsur Syuriah dan Tanfidziyah, serta puluhan peserta dari 12 Pengurus Ranting NU (PRNU).
“PRNU yang ikut antara lain Robayan, Kriyan, Bakalan, Margoyoso, Banyuputih, Pendosawalan, Damarjati, Purwondo, Mayongrejo, Bandungrejo, Sendang, dan Batukali,” ujar Kiai Mufid.
Ia menambahkan para peserta juga berasal dari unsur badan otonom NU, seperti Muslimat NU, Fatayat NU, dan Gerakan Pemuda Ansor, yang turut aktif mendukung proses kaderisasi.
“Alhamdulillah, kegiatan ini bisa berjalan lancar berkat kerja sama semua pihak, mulai dari pengurus hingga anggota ranting yang sangat antusias.”
Ia menambahkan untuk menjaring peserta, panitia melakukan upaya turun ke bawah (turba) ke berbagai ranting di Kecamatan Kalinyamatan, guna memastikan keterlibatan aktif dari seluruh elemen NU.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara, Kiai Charis Rahman, memberikan penegasan penting kepada para peserta. Ia mengingatkan bahwa PD-PKPNU bukanlah kegiatan seremonial semata.
“Pendidikan kaderisasi ini tolong diperhatikan dan diikuti dengan baik, karena PD-PKPNU adalah amanah organisasi,” tegasnya di hadapan para peserta.
Kiai Charis juga menyampaikan bahwa pelaksanaan kali ini merupakan angkatan ke-10 di Jepara, sebuah capaian yang patut disyukuri dan harus disertai peningkatan kualitas. Ia menginformasikan bahwa PCNU Jepara akan menggelar Pendidikan Menengah Kader NU (PMKNU) pada bulan November mendatang sebagai kelanjutan kaderisasi.

Dari unsur Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), hadir pula Kiai Hasan Hamid sebagai Wakil Instruktur. Ia menekankan bahwa kaderisasi merupakan instrumen strategis untuk memperkuat struktur organisasi dan menegaskan arah geraknya.
“Pengkaderan menjadi penting untuk membekali para pengurus agar mengenal organisasi NU secara dekat,” ungkapnya.
Menurutnya, NU yang kuat hanya bisa dibangun oleh pengurus yang memahami ideologi dan sejarah organisasi, serta siap terjun langsung di tengah masyarakat.
Selama tiga hari, para peserta dibekali materi seputar ideologi Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah. Selain sebagai forum pelatihan, kegiatan ini juga menjadi ajang konsolidasi dan silaturahmi antar kader NU di tingkat kecamatan, ranting, dan badan otonom.
Ketua Lakpesdam PCNU Jepara Khoirul Muslimin berharap, para peserta dapat menjadi kader penggerak yang tidak hanya aktif, tetapi juga konsisten dalam menghidupkan nilai-nilai ke-NU-an di tengah masyarakat.
“Kami ingin para peserta menjadi garda terdepan dalam menjaga tradisi dan prinsip NU, sekaligus mampu menjawab tantangan zaman,” pungkas Khoirul. (*)