nujepara.or.id – Yayasan Pendidikan Muslimat (YPM) NU Cabang Jepara yang bersinergi dengan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Jepara, menggelar kegiatan Sosialisasi Pemilu 2024 dan Implementasi Kurikulum Merdeka, Sabtu (10/12/2022) di Gedung OPD Setda Jepara. Muslimat NU Jepara menegaskan siap mengawal proses demokrasi, khususnya terkait pelaksanaan Pemilu dan Pilkada 2024 di Kota Ukir.
Kegiatan ini diikuti sekitar 210 peserta dari perwakilan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan guru TPQ di bawah naungan YPMNU Kabupaten Jepara. Pelantikan Ikatan Guru Taman Pendidikan Alquran (IGTPQ) dan Ikatan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (IGPAUD) Kabupaten Jepara periode 2022-2026 juga digelar di sela-sela kegiatan itu.
Kegiatan Sosialisasi Pemilu 2024 dan Implementasi Kurikulum Merdeka ini dihadiri Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kabupaten Jepara Muhammadun. Ia menyampaikan beberapa hal terkait Pemilu 2024 dan Kurikulum Merdeka. Menurut Muhammadun, KPU Jepara sudah beberapa kali terlibat dalam kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih, khususnya pada Progam Penguatan Profil Belajar Pancasila sebagai implementasi Kurikulum Merdeka.
“Terkait anak usia dini, pembelajaran demokrasi juga bisa dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai yang kelak menjadi pegangan dalam hidup berdemokrasi. Misalnya menghargai perbedaan, memberikan hak-hak dasar anak, memahami pendapat dan tuturan anak, juga pentingnya memberikan literasi internet kepada anak. Banyak anak yang sudah menggunakan internet dalam berkomunikasi,” kata Muhammadun.
Muhammadun juga menyosialisasikan pembentukan badan adhoc, yaitu Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sudah seleksinya sedang berlangsung dan akan ditetapkan hasilnya pada 16 Desember 2022. Selain itu juga pembentukan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat desa/kelurahan yang pendaftarannya akan berlangsung 18-27 Desember 2022. Juga pembentukan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) yang pendaftarannya mulai 22 Januari 2023 dan pembentukan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang masa kerjanya 25 Januari 2024-23 Februari 2024.
Peserta kegiatan antusias menyampaikan pertanyaan dan gagasannya saat sesi dialog. Mereka tertarik soal pembelajaran demokrasi di kalangan keluarga dan di ruang kelas. Selain itu juga sangat antusias dalam mendalami informasi seputar pembentukan PPS yang 18 Desember 2022 nanti akan diumumkan pendaftarannya.
Ketua PC Muslimat NU Cabang Jepara Dra. Hj. Noor Ainy Hadi mengatakan bahwa pendidikan demokrasi sangat penting. Ini adalah peran sosial dari Organisasi Muslimat NU khususnya para guru untuk ikut mengawal proses demokrasi di Indonesia. Dan partisipasi perempuan juga sangat dibutuhkan untuk merealisasikan kuota 30 %.
“Perempuan harus mengambil peran untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia,” kata Hj. Noor Ainy Hadi.
Sementara itu, Ketua YPM NU Cabang Jepara Farida Ahmad SHI, M.Pd mengatakan YPM NU membawahi sekitar 300 lembaga anak usia dini se Kabupaten Jepara. Ia berharap pelantikan kepengurusan IGPAUD dan IGTPQ yang baru mampu memperkuat lembaga sehingga nantinya akan terbentuk jalinan komunikasi antarguru yang muaranya peningkatan kualitas dan sistem pelayanan pendidikan lembaga pendidikan di bawah YPM NU.
“Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan hari ini digelar untuk membekali guru PAUD dan TPQ supaya bisa memajukan lembaganya. Sistem pelayanan pendidikan juga semakin maju dan profesional,” harapnya.
Saat sesi materi sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka Dra. Hj. Harimurti M.Pd menyampaikan guru lembaga PAUD Muslimat NU harus semangat bergerak mensukseskan kurikulum merdeka yang sudah mulai diujicobakan dan akan direalisasikan secara serempak pada 2024.
Menurutnya, pendidikan karakter ala Aswaja Annahdliyah yang menjadi ciri khas kurikulum YPM NU ternyata tidak berseberangan dengan Kurikulum Merdeka yang memang dominan untuk penguatan karakter anak. Karena tak berseberangan maka kedua hal itu bisa disinergikan.
Ia juga berpesan agar harus kreatif menggali potensi peserta didik dengan pembelajaran yang konkrit. Sehingga anak benar-benar bisa praktik langsung dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.