Menu

Mode Gelap
Bronze Medal Diraih Mahasiswa UNISNU Jepara pada Japan Design, Idea & Invention Expo 2025 Mahasiswa UNISNU Sabet 2 Emas, Perak dan Perunggu pada Indonesia Challenge Taekwondo Championship 2025 Kemenpora RI Jelajah Turots Nusantara akan Dimulai dari Masjid Menara Kudus Workshop Public Speaking Pungkasi Rangkaian Harlah Muslimat NU Cabang Jepara ke-79, Diproyeksikan Tingkatkan Kualitas Kader Majelis An-Nahdloh Gus Nasrul, Himpun Kurban dari Luar Daerah Dibagikan di Jepara

Kabar · 6 Des 2024 14:57 WIB ·

Belajar dari Kasus Gus Miftah : Dakwah Harus Mengutamakan Akhlak


 Belajar dari Kasus Gus Miftah : Dakwah Harus Mengutamakan Akhlak Perbesar

nujepara.or.id – Publik baru-baru ini dihebohkan oleh cuplikan video yang memperlihatkan Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) saat berceramah.

Dalam video tersebut, Gus Miftah terlihat melontarkan pernyataan yang dianggap menghina seorang pedagang es teh bernama Sonhaji, yang tengah menawarkan dagangannya kepada jamaah.

Menanggapi peristiwa ini, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrurrozi (Gus Fahrur), menyampaikan bahwa ceramah sebaiknya disampaikan dengan bahasa yang santun.

Selain itu, penceramah juga perlu mempertimbangkan konteks para jamaah yang hadir.

“Pada dasarnya dakwah harus mengutamakan kelembutan dan adab sebagaimana tauladan Rasulullah saw,” kata Gus Fahrur kepada NU Online, Rabu (4/12/2024).

Menurut Gus Fahrur, kejadian tersebut memberikan sejumlah pelajaran penting. Ia menekankan bahwa seorang penceramah harus mampu memahami situasi dan kondisi audiens untuk mencegah kegaduhan serta menunjukkan empati terhadap orang lain.

“Kasus ini menjadi pelajaran bagi mubalig lainnya agar lebih berhati-hati dalam bercanda agar tidak menimbulkan kegaduhan dan melukai perasaan orang lain,” jelasnya.

Lebih lanjut, pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 1 Malang itu menganjurkan para dai untuk meneladani akhlak mulia dalam berdakwah, seperti menjaga konsistensi antara perkataan dan perbuatan, bersikap lemah lembut, pemaaf, musyawarah, tawakal, dan tawadhu’.

Hal ini, lanjutnya, sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam QS. Ash-Shaaf ayat 2-3, QS. Ali Imran ayat 159, dan QS. Al-Furqan ayat 63. Gus Fahrur juga mengingatkan masyarakat untuk bersikap bijak dalam menanggapi peristiwa apa pun.

Ia mengimbau agar masyarakat tidak terjebak dalam polemik yang berkepanjangan.

Peristiwa ini, menurutnya, mencerminkan sisi manusiawi yang tidak lepas dari kekurangan, sehingga menjadi kesempatan untuk saling mengingatkan dan mendukung dalam kebaikan.

“Mari saling mendukung dan mengingatkan untuk kebaikan dakwah umat Islam,” pungkasnya.

Sumber: https://jateng.nu.or.id/nasional/belajar-dari-kasus-gus-miftah-dakwah-harus-mengutamakan-akhlak

Artikel ini telah dibaca 101 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bronze Medal Diraih Mahasiswa UNISNU Jepara pada Japan Design, Idea & Invention Expo 2025

7 Juli 2025 - 19:58 WIB

Mahasiswa UNISNU Sabet 2 Emas, Perak dan Perunggu pada Indonesia Challenge Taekwondo Championship 2025 Kemenpora RI

6 Juli 2025 - 13:14 WIB

Jelajah Turots Nusantara akan Dimulai dari Masjid Menara Kudus

5 Juli 2025 - 17:39 WIB

Workshop Public Speaking Pungkasi Rangkaian Harlah Muslimat NU Cabang Jepara ke-79, Diproyeksikan Tingkatkan Kualitas Kader

30 Juni 2025 - 20:50 WIB

Suasana Workshop Public Speaking Muslimat NU Jepara yang digelar di Mutia Vie Cafe & Resto, Senenan, Tahunan, Jepara, Sabtu (28/6/2025).

Ranting NU Demangan Catatkan Sejarah, Lantik Tiga Banom Sekaligus dalam Acara Lailatul Ijtima’

27 Juni 2025 - 11:45 WIB

Majelis An-Nahdloh Gus Nasrul, Himpun Kurban dari Luar Daerah Dibagikan di Jepara

12 Juni 2025 - 09:54 WIB

Suasana penyembelihan hewan kurban Iduladha 1446 H di Majelis An-Nahdhoh Balekambang Jepara.
Trending di Kabar