Menu

Mode Gelap
Majelis An-Nahdloh Gus Nasrul, Himpun Kurban dari Luar Daerah Dibagikan di Jepara Angkatan ke-10 PD-PKPNU Resmi Digelar di MWCNU Kalinyamatan Jepara Mantan Rektor UNISNU Dr. Sa’dullah Tutup Usia, Sang Lentera Filsuf Santri Rayakan Harlah ke-79, Muslimat NUYPM NU Cabang Jepara Gelar Gebyar Lomba PAUD dan TPQ Bingung?? Mana Dulu, Aqiqah atau Kurban Dulu, Atau Bersamaan dengan Satu Kambing?

Hujjah Aswaja · 18 Mei 2016 13:46 WIB ·

Beribadah Tidak Cukup Hanya dengan Al Quran dan Hadits


 Beribadah Tidak Cukup Hanya dengan Al Quran dan Hadits Perbesar

Said_AqilWelahan – “Kalo ada orang yang bilang ibadah hanya dengan bekal al quran dan hadits harus dihentikan omongan orang tersebut,” begitu kata Kiai Said Aqil Siraj dalam Maulid dan Tausiyah yang diadakan pesantren At Taqiy desa Kalipucang Kulon, Welahan, Jepara, Selasa (17/05/16) malam.
Menurut Ketua Umum PBNU itu jika ada orang yang berbicara seperti termaktub di atas harus dihentikan pembicaraannya. Di al quran memang disebutkan tentang perintah shalat sebanyak 60 kali. Tetapi di kitab suci umat Islam itu berapa kali menunaikan shalat jelas tidak disebutkan. Untuk jumlahnya dijelaskan di dalam hadits.
Selain itu, dalam beribadah harus juga dipakai akalnya yakni dengan ijma (konsensus) dan qiyas (analogi). Contoh lain yang ia utarakan di al quran hanya menyebut keharaman hamr (minuman yang memabukkan). Sedangkan narkoba, ganja, ginseng tidak disebutkan dalam al quran. Sehingga hal itu diqiyaskan dengan barang-barang yang memabukkan.
Jangan Asal Membidahkan
Dalam beragama kiai Said yang pernah nyantri di Lirboyo 4 tahun ini berharap kepada hadirin agar tidak sembarang membidahkan. Warga NU perlu tahu bahwa pasca Muhammad wafat ada tiga sunah yang ditinggalkan. Qauliyah (sabda), fi’liyah (perbuatan) dan taqririyah (hal yang dibenarkan rasul).
Suatu waktu Nabi Muhammmad, urai kiai Said heran tatkala melihat sahabat Bilal menunaikan shalat dua rekaat setelah wudhu. Nabi bertanya kepada Bilal shalat yang dilaksanakannya. Setelah Bilal menyebut shalat bakdiyatal wudhu, Nabi pun membenarkan perbuatan tersebut.
“Kita maulidan itu jelas tidak dilarang,” tegas Ketua Umum PBNU 2010-2020 ini.
Dulu, saat Ka’b Bin Zuhai Bin Sa’d memuji-muji Nabi tidak disalahkan. Malah, sahabat tersebut dihadiahi berupa selimut lurik. “Selimut itu masih ada hingga sekarang. Kalo anda ingin melihat silakan lihat di Turki, Istambul,” lanjut lelaki 62 tahun ini.
Selain selimut, rambut, sandal dan pedang Nabi hingga kini masih ada di sana. (sm)

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Majelis An-Nahdloh Gus Nasrul, Himpun Kurban dari Luar Daerah Dibagikan di Jepara

12 Juni 2025 - 09:54 WIB

Suasana penyembelihan hewan kurban Iduladha 1446 H di Majelis An-Nahdhoh Balekambang Jepara.

Angkatan ke-10 PD-PKPNU Resmi Digelar di MWCNU Kalinyamatan Jepara

12 Juni 2025 - 09:27 WIB

Jajaran PCNU Jepara, MWC NU Kalinyamatan foto bersama dengan instruktur di sela-sela kegiatan PD-PKPNU angkatan ke-10 yang digelar akhir Mei lalu di Kalinyamatan.

Mantan Rektor UNISNU Dr. Sa’dullah Tutup Usia, Sang Lentera Filsuf Santri

2 Juni 2025 - 15:58 WIB

Rayakan Harlah ke-79, Muslimat NUYPM NU Cabang Jepara Gelar Gebyar Lomba PAUD dan TPQ

1 Juni 2025 - 12:15 WIB

Salah seorang peserta lomba vocal anak Muslimat NU menunjukkan kemampuan terbaiknya saat kegiatan Lomba PAUD dan TPQ yang digelar YPMNU Cabang Jepara, Sabtu (31/5/2025).

Bingung?? Mana Dulu, Aqiqah atau Kurban Dulu, Atau Bersamaan dengan Satu Kambing?

31 Mei 2025 - 12:34 WIB

PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan, Kini Lebih Modern

31 Mei 2025 - 12:17 WIB

Trending di Kabar