Menu

Mode Gelap
Tujuh Perilaku yang Perlu Diperhatikan Jelang Ramadhan, Nomor 6 Wajib Dilakukan “Mandi Besar” Jelang Puasa Ramadhan Hukumnya Wajib? Begini Tuntunan yang Benar PW IPNU Dan IPPNU Jawa Tengah Resmi Dilantik, Sinergitas dan Bersatu jadi Kunci Jalannya Organisasi Musrenbangkab, Ketua DPRD Jepara Garis Bawahi Pentingnya Pembangunan Infrastruktur Jalan Sambut Ramadhan dengan Bahagia, Annur Mangunan Gelar Jalan Sehat Keliling Desa

Kabar · 2 Okt 2016 10:38 WIB ·

Bersama Desa, Lakpesdam NU Jepara menggagas BUMDes inklusif.


 Bersama Desa, Lakpesdam NU Jepara menggagas BUMDes inklusif. Perbesar

PAPARKAN MATERI: Pemateri saat memamarkan materi pelatihan tentangBUMDes iklusif dalam pelatihan yang diselenggarakan Lakpesdam NU Jepara di Hotel Kalingga Jepara, Jumat lalu.

PAPARKAN MATERI: Pemateri saat memamarkan materi pelatihan tentangBUMDes iklusif dalam pelatihan yang diselenggarakan Lakpesdam NU Jepara di Hotel Kalingga Jepara, Jumat lalu.


JEPARA – Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Jepara kembali menggelar pelatihan dalam rangka mewujudkan desa inklusif. Kali ini yang menjadi fokus garapan adalah membuat wajah ekonomi desa yang inklusif, salah satunya dengan melaksanakan pelatihan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan tema  Strategi Pengelolaan BUMDes sebagai Pilar Ekonomi Desa Onklusif. Pelatihan dilaksanakan pada 30 September 2016 di Hotel Kalingga, dan diikuti 50 pengelola BUMDes dari Kabupaten Jepara.
Nurohmad selaku project Officer program Peduli Lakpesdam menuturkan, dengan adanya berbagai sumber pendanaan yang bisa diakses oleh BUMDes seharusnya menjadikannya semakin kuat pengaruhnya dalam kegiatan ekonomi di masing-masing desa. Selain orientasi profit ekonomis BUMDes juga diharapkan sebagai katalisator untuk mewujudkan kehidupan yang inklusif di desa, misalnya dengan pelibatan dan pemberdayaan kaum-kaum minoritas melalui skema program dan pendanaan dari BUMDes yang akhirnya akan membuka peluang yang sama bagi masyarakat terhadap akses secara ekonomi di desa.
Zaenal Amin mewakili ketua Lakpesdam mengatakan harapannya pada pengelola BUMDes di Jepara bisa memanfaatkan sebaik-baiknya berbagai forum pelatihan yang diselenggarakan oleh Lakpesdam NU. Lakpesdam sudah  berusaha dengan baik menyediakan fasilitas-fasilitas berupa pelatihan terhadap  masyarakat, dan selebihnya adalah peran aktif dari masyarakat sendiri yang akan menentukan sejauh mana kualitas keilmuan yang akan didapat dari suatu pelatihan.
Heru, pemateri dalam pelatihan ini mengatakan kreativitas adalah kunci untuk mengembangkkan BUMDes. Heru yang juga menjabat sebagai direktur BUMDes antar desa se-Kecamatan Wedung Kabupaten Demak itu mengungkapkan, selama ini pelaku BUMDes sering terbelenggu berbagai aturan yang akhirnya membuat para pengelolanya takut untuk berinovasi. Dan ujung-ujungnya para pengelola mencari aman, yaitu dengan tetap menjalankan BUMDes melalui skema simpan pinjam bagi masyarakat. “Bukan simpan pinjamnya yang salah, namun sudah terbukti bahwa skema yang telah menjadi opsi dan banyak dipilih oleh para pengelola BUMDes ini tidak banyak memberikan keuntungan secara ekonomis karena kalah bersaing dengan lembaga pembiayaan yang telah lebih dulu ada,” kata dia.
Ironisnya, yang bisa memanfaatkan skema pinjaman di BUMDes adalah orang-orang yang mempunyai akses ke elit desa. Akhirnya kelompok-kelompok-kelompok rentan seperti  warga miskin, tunanetra, warga minoritas menjadi semakin terpinggirkan secara ekonomi.
Ia menegaskan, keberadaan BUMDes harus selalu berlandaskan semangat awal pembentukannya, yaitu sebagai upaya menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum yang dikelola oleh desa dan atau kerja sama antardesa. Ini  bertujuan untuk meningkatkan perekonomian desa, mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan desa, meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa. (ms)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tujuh Perilaku yang Perlu Diperhatikan Jelang Ramadhan, Nomor 6 Wajib Dilakukan

21 Maret 2023 - 03:59 WIB

Ilustrasi Sambut Ramadhan

“Mandi Besar” Jelang Puasa Ramadhan Hukumnya Wajib? Begini Tuntunan yang Benar

21 Maret 2023 - 03:31 WIB

Ilustrasi mandi wajib

Sambut Ramadhan dengan Bahagia, Annur Mangunan Gelar Jalan Sehat Keliling Desa

16 Maret 2023 - 03:56 WIB

Santri Ponpes Annur, pelajar dan berbagai elemen masyarakat mengikuti jalan sehat yang digelar jelang Ramadhan 1444 H. Kegiatan ini bagian dari mengikuti ajaran agama dan warisan tradisi para ulama agar menyambut Ramadhan dengan sukacita dan bahagia.

Sya’ban;  Tradisi Ruwahan dan Nyadran

15 Maret 2023 - 14:30 WIB

Tradisi nyadran lazim dilakukan oleh umat muslim di Indonesia pada bulan Sya'ban hingga sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

PCINU Jerman Hadiri Haflah Khotmil Qur’an di Ponpes Al Ishlah Al Ishom Mayong

14 Maret 2023 - 15:35 WIB

Gandeng Lazisnu, Baznas Jepara Salurkan Zakat Produktif untuk 20 Warga Miskin

14 Maret 2023 - 08:36 WIB

Trending di Kabar
%d blogger menyukai ini: