nujepara.or.id – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Kerajaan Arab Saudi melalui KBRI di Riyadh, membuka peluang jalinan kerjasama dengan UNISNU Jepara dalam program Pendidikan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) di Arab Saudi.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Riyadh, Prof. Dr. Muhammad Irfan Helmy, Lc., MA. menyampaikan hal tersebut saat membuka virtual zoom kegiatan Praktisi Mengajar dihadapan Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam UNISNU Jepara pada Selasa (27/5/2025).
“Saya secara pribadi sudah tidak asing dengan UNISNU, sudah beberapa kali saya hadir di Jepara. Tentunya saya paham betul komitmen keilmuan kampus NU di Jepara ini,” ungkapnya saat memberikan sambutan pembukaan.
Turut hadir pada kelas hybrid ini, Rektor UNISNU Jepara, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan beserta jajaran, Kepala Office of International Services (OIS), Ketua Program Studi dan sejumlah Kepala SILN di Arab Saudi.
Ia berharap kepada para mahasiswa juga dosen di lingkup UNISNU Jepara, untuk bisa menjalin kerjasama dalam praktik mengajar dan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi lainnya di Arab Saudi.
“Kami sangat ingin menyambut UNISNU Jepara untuk bisa hadir disini (red : Arab Saudi),” ucapnya yang juga ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara KBRI Riyadh dan UNISNU Jepara.
Prof. Irfan melihat terbukanya kebijakan Arab Saudi dalam bidang pendidikan, sudah memberikannya peluang. Contohnya, pemerintah Saudi sudah terbuka dalam bidang sains dan teknologi, ini juga menjadi peluang beasiswa bagi peneliti beberapa bidang yang saat ini tengah di lakukan Arab Saudi.
Sehingga ini merupakan peluang yang baik untuk menuntun kita agar bisa berkontribusi. Sejarah kemitraan diplomatik yang panjang ini, menuntut kita memainkan fungsi dan peranan yang terukur di bidang Pendidikan dan kebudayaan.
Atdikbud juga menilai bahwa potensi siswa Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) Arab Saudi sangatlah besar, karena mereka memiliki kemampuan bahasa Inggris dan bahasa Arab yang baik. Ia mengatakan program ini sebagai wahana literasi serta jembatan komunikasi siswa dan guru Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) Arab Saudi dengan sekolah terkait di Indonesia serta civitas akademika UNISNU.
“Kami mendorong agar mahasiswa terlibat dalam penguatan kompetensi siswa agar bisa sejajar dengan siswa nasional di Indonesia dan internasional di Timur Tengah,” tuturnya.
Rektor UNISNU, Prof. Dr. H. Abdul Djamil juga mengapresiasi program ini. Ia berpesan bahwa UNISNU harus terus membuka diri dilingkungan Internasional bahwa Jepara punya peluang. Selain dikenal di bidang industri furniture, Jepara harus bisa dikenal juga dibidang pendidikan dan Kebudayaan.
“Praktisi mengajar memberikan peluang bagi kita, untuk mengenalkan Jepara ke kancah Internasional. Maka adik-adik mahasiswa jangan pernah berhenti mencari peluang baik ini,” pesannya.
Tindak lanjut dari kegiatan ini, adalah pembelajaran di kelas secara hybrid oleh para guru SILN kepada mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam UNISNU. Baik terkait sistem pembelajaran dan kurikulum yang berlaku di SILN maupun pengenalan program Atdikbud KBRI di Arab Saudi.
Mahasiswa UNISNU nantinya juga berpeluang menjalankan program pembelajaran di beberapa SILN di Arab Saudi, yakni di Sekolah Indonesia Makkah, Jeddah, dan Riyadh. Nantinya mereka juga akan terlibat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pertukaran budaya di Arab Saudi.