Menu

Mode Gelap
PC Muslimat NU Jepara Gelar Diklat Paralegal, Bentuk Pos Pengaduan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Fatayat Jepara Kota Lantik Kepengurusan 11 Ranting Baru Turba ke Ranting, MWCNU Nalumsari Targetkan Kinerja Lazisnu Lima Tahun Terakhir Tidak Produksi, Teater Tuman Bangkit melalui Winara Kisah Syekh Ihsan Al-Jampesi, Pengarang Kitab Sirojut Tholibin yang Menolak Tawaran Raja Mesir untuk Mengajar di Al-Azhar

Kabar · 13 Sep 2018 15:27 WIB ·

Dua Jenis Doa Menurut Gus Mus


 Dua Jenis Doa Menurut Gus Mus Perbesar

Doa yang dipanjatkan abd (hamba) kepada sang khaliq (Allah SWT) jenisnya ada 2. Penuturan itu disampaikan KH Mustofa Bisri saat mengisi mauidlah hasanah dalam Pengajian Umum memperingati Haul Mbah Muhammad Arif yang bertempat di halaman Masjid Jamik Muhammad Arif Dukuh Sendang Sari RW.01 Desa Banjaran Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara, Rabu (12/9/2018) kemarin.
Pertama, terang kiai nyentrik yang akrab disapa Gus Mus ini doa yang isinya ijazah dari Ulama. Pengamal doa meski tak paham maksud doa tersebut tetap mendapat ganjaran, pahala dari Allah. “Anda dapat ijazah dari Gus Hayatun terus diamalkan berarti dapat
ganjaran walaupun tidak tahu artinya.”
Jenis doa yang kedua lanjut pengasuh pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang ini, doa yang isinya meminta, dikabulkan Allah plus dapat pahala. Makanya seperti guyonan dia, “donga kula saiki madhi (doa saya sekarang diijabahi).”
Saking “diijabahnya” sehingga KH Hayatun Abdullah Hadziq, Ketua PCNU Jepara yang turut hadir dalam pengajian tidak berkenan memimpin doa usai pengajian selesai. Sebagaimana yang kerap dikemukakan Gus Mus saat mengisi ceramah dalam forum pengajian dan majelis taklim, doa kiai multitalent itu membaca surat al-fatihah.
“Pada ayat iyyakana’budu waiyyakanastain dibaca 11 kali sembari membatin permintaan apa yang hendak diminta. Tidak perlu banyak tanya kenapa 11 kali,” jelasnya lagi.
Ngaji bersama Gus Mus yang berlangsung gayeng dari pukul 13.30–15.30 ini menambahkan, permintaan yang dipanjatkan kepada Allah hendaknya yang paling dibutuhkan. Misalnya agar segera dapat menantu, bisa
membayar utang, bisa membangun rumah dll.
“Saat membatin doanya jangan sampai temannya tahu. Dan harus yakin yang diminta pasti dikabulkan,” lanjutnya disambut tawa jamaah.
Diakhir penuturan sebelum Gus Mus mengakhiri ceramahnya, jika doa yang dipanjatkan tidak dikabulkan Allah masih menurutnya ada 2 kemungkinan. Kemungkinan pertama sambung Mustasyar PBNU ini lantaran “tidak begitu
yakin” dengan Gus Mus.
Adapun kemungkinan kedua,”Gusti Allah lebih tahu apa yang lebih manfaat yang akan diberikan untuk orang yang berdoa.”
Pengajian yang dibarengkan dengan peringatan tahun baru hijriyah 1440 itu juga dimeriahkan penampilan grup rebana Polwan Polres Jepara “Esthi Bakti Warapsari.”(ip)

Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Gerakan SIDoWaRaS MWC NU Tahunan: Bermula dari Data Terbitlah Dana

5 Juni 2023 - 10:42 WIB

Musyawarah Kerja MWCNU Nalumsari Tegaskan Sinergi Program Seluruh Banom

2 Juni 2023 - 16:04 WIB

Ida Lestari, S.H., M.H.Kabid Kebudayaan Disparta Jepara Buka Festival Memeden Gadhu ke 14 di Kepuk

2 Juni 2023 - 15:39 WIB

Satukan Komando, Satkoryon Banser Nalumsari Kumpulkan Para Komandan

2 Juni 2023 - 15:17 WIB

PC Muslimat NU Jepara Gelar Diklat Paralegal, Bentuk Pos Pengaduan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

1 Juni 2023 - 08:51 WIB

Peserta Diklat Paralegal foto bersama di sela-sela kegiatan yang digelar di Gedung Ma'arif NU Jepara, 29 - 31 Mei 2023.

Apa Itu Ngaji Syuriyahan dan Siapa Penggeraknya di Jepara, Simak Penjelasannya

30 Mei 2023 - 00:24 WIB

Trending di Headline
%d blogger menyukai ini: