Menu

Mode Gelap
FATAL! Sekaliber Gus Muwaffiq Kok Mem”Ba’alawi”kan Sanad Keilmuan Mbah KH. Hasyim Asyari (?) Kepahlawanan Ratu Kalinyamat dan Kedigdayaan Maritim Jepara Pj Bupati dan Baznas Jepara Serahkan Beasiswa Kepada Ratusan Santri dan Panti Asuhan Politik Kebudayaan Santri ala KH. Ahmad Fauzan Peringati Hari Santri, MWC NU Tahunan Gelar Istighosah Doakan Perdamaian Palestina

Kabar · 26 Jan 2020 11:09 WIB ·

Fatayat Siapkan Kader Pelatih Andal dan Multi Talenta


 Fatayat Siapkan Kader Pelatih Andal dan Multi Talenta Perbesar

Training of Trainer Fatayat NU se-Eks Karisidenan Pati di Gedung NU Jepara. (Foto/teks: Afina Izzati/NU Online)

nujepara.or.id – Dalam rangka menyiapkan kader untuk menghadapi 35 tahun mendatang, penguatan kader sangat dibutuhkan. Agar tercipta kader multi talenta yang siap menjawab tantangan zaman. Sebab, di era teknologi saat ini butuh berbagai kecerdasan teknologi, emosional, spiritual, dan lain sebagainya.

Sekretaris I Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (PP Fatayat NU), Khizanaturrohmah, mengatakan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam acara Training of Trainers (ToT) atau Pelatihan Kader Pelatih Fatayat NU se-eks Karesidenan Pati.

“ToT ini diharapkan dapat memupuk kemampuan dasar pribadi yang dimiliki setiap kader secara komprehensif dan tidak parsial,” kata dia di hadapan ratusan kader Fatayat di Gedung PCNU Jepara, Jumat (24/1/2020).

Mbak Khiz, sapaan akrabnya, menyambut positif penyelenggaraan ToT yang Kota Ukir ini. Sebab, kegiatan ToT bertujuan untuk penguatan kapasitas kader, mengingat pada kegiatan Latihan Kader Dasar (LKD) dan Latihan Kader Lanjut (LKL) memiliki keterbatasan pada para trainers.

“Oleh karena itu, ToT merupakan salah satu usaha menyiapkan para trainers yang andal,” ujar mantan Ketua PW Fatayat NU Jateng ini sebagaimana dilansir NU Online usai mengisi materi Ke-Aswaja-an.

Secara khusus, ia menaruh harapan besar agar setelah kegiatan ToT muncul para pelatih berkualitas yang nantinya akan lebih banyak menerapkan metode praktek. “Misalnya, bagaimana cara mendesain pelatihan, dan lain sebagainya sehingga menjadi trainer yang profesional,” paparnya.

Menurut Mbak Khiz, kegiatan ToT sangat penting karena menjadi kebutuhan yang sangat mendasar. Jika kegiatan ini tidak diadakan, maka tidak akan ada pengkaderan. “Sehingga ketika tidak ada pengkaderan maka yang terjadi adalah keterbatasan pada kuantitas trainers yang ada,” terangnya.

Perempuan kelahiran Pekalongan, 15 Februari 1970 ini menambahkan, perlu sekali menjadi seorang pelatih profesional dengan manajemen emosi yang baik, tidak anti kritik, dan tidak mudah marah. “Trainer yang profesional adalah trainer yang dapat mengontrol emosinya dengan baik, tidak takut dikritik, dan tidak gampang marah,” tutur Mbak Khiz serasa senyum sumringah. (ai)

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

FATAL! Sekaliber Gus Muwaffiq Kok Mem”Ba’alawi”kan Sanad Keilmuan Mbah KH. Hasyim Asyari (?)

10 November 2023 - 09:14 WIB

Pj Bupati dan Baznas Jepara Serahkan Beasiswa Kepada Ratusan Santri dan Panti Asuhan

7 November 2023 - 01:14 WIB

Pj Bupati Jepara, pimpinan Baznas Jepara foto bersama dengan pengurus panti asuhan penerima bantuan PPS, Senin (6/11/2023)

Haul KH. Ahmad Fauzan ke-51, Keteladanan dari Ulama Organisatoris

30 Oktober 2023 - 08:55 WIB

Puncak HSN 2023 di Desa Tahunan, Ada Cek Kesehatan Gratis hingga Doorprize Menarik untuk Warga Nahdliyin

29 Oktober 2023 - 05:49 WIB

Acara Haul KH. Abdul Hadi Desa Tengguli Berlangsung dengan Meriah dan Khidmat

24 Oktober 2023 - 03:26 WIB

Politik Kebudayaan Santri ala KH. Ahmad Fauzan

23 Oktober 2023 - 04:15 WIB

Trending di Kabar