nujepara.or.id – Untuk menggapai berkah di bulan Muharram, Yayasan Pendidikan Muslimat Nahdlatul Ulama (YPMNU) Kabupaten Jepara memberikan santunan kepada 160 anak yatim yang berlangsung di Kantor YPMNU Jepara, Jl. Dr. Wahidin no. 28 Demaan RT 02 RW 02 Jepara, Sabtu (29/8) pagi.
Hadir dalam kegiatan bertajuk Menggapai Berkah di Bulan Muharram: Santunan dan Doa Bersama Ratusan Anak Yatim PAUD dan TPQ Muslimat NU Jepara Ketua YPMNU Jepara Hj. Noor Zainuroh, Ketua PC Muslimat NU Jepara Hj. Noor Ainy, dan perwakilan anak yatim didampingi orang tua maupun wali.
Ketua YPMNU Jepara, Hj. Noor Zainuroh mengatakan kegiatan santuan merupakan agenda tahunan yayasan yang dikelolanya. Tahun ini dari hasil sumbangsih agniya, donatur, dan pihak terkait bisa terkumpul sekitar 20 juta.
“Sehingga setiap anak bisa memperoleh Rp120.000,” katanya.
Selain kepada anak yatim, pada medio April lalu YPMNU Jepara juga menyalurkan donasi sejumlah 30 juta untuk guru TK/KB/TPQ Muslimat NU Jepara terdampak Covid-19.
“Semoga yang kita lakukan ini mendapatkan Ridla dari Allah swt. Meski dalam situasi pandemi dan tidak bisa tatap muka pembelajaran tetapi tetap ada jalan dengan beragam kreativitas,” lanjut Zainuroh.
Misal, dicontohkannya, murid datang sepekan sekali ke sekolah, maupun guru melakukan home visit atau pembelajaran di rumah.
“Sehingga dengan adanya Covid ini menurut saya kepedulian kita semakin meningkat. Semoga guru-guru kita diberikan kesehatan dan kesabaran dalam mendidik anak-anak kita,” doanya.
Di akhir kata sambutan ia juga mendoakan anak-anak tetap semangat belajar. “Tetap semangat belajar ya anak-anak, manut (taat, red) dengan bapak-ibu, jangan lupa doakan bapak atau ibu kalian,” pungkasnya.
Hal lain ditambahkan Ketua PC Muslimat NU Jepara, Hj. Noor Ainy. Dikemukakan dalam kondisi pandemi harus tetap menjaga kesehatan. Selain jaga kesehatan ia juga mengingatkan pandemi harus dijadikan hal positif khususnya untuk ibu-ibu.
“Adanya pandemi semoga Panjenengan tidak ngersulo (mengeluh, red) tetapi jadikan satu hal yang positif. Alhamdulillah bisa kumpul dengan keluarga mendidik langsung anak-anak. Karena ibu sejatinya adalah madrasatul ula,” terang Ainy.
Bersamaan dengan santunan yatama, ditambahkannya, bahwa anak-anak harus tetap memeroleh kasih sayang meski sudah tidak mempunyai ayah dan ibu.
“Anak-anak yang sudah tidak memiliki ayah dan ibu, sanak keluarga wajib memberikan kasih sayang untuk mereka. Jika sudah tidak ada yang mengasuh itu menjadi kewajiban kita. Makanya sebagai perhatian kita kepada anak-anak yatim kita punya Darul Hadlonah yang ada di PAC Muslimat NU Kalinyamatan,” terangnya.
Bersamaan dengan 10 Muharram dirinya juga mengingatkan bahwa yang mengeluarkan amal jariyah di hari itu Allah menurunkan 1000 malaikat dan 10.000 suhada untuk memberikan kemuliaan kepada mereka.
“Ini adalah sebuah perumpamaan agar kita terpanggil dan tergerak serta mengingatkan kita yang masih mempunyai orang tua.”
Pihaknya juga berdoa, para penjaga dan pengasuh anak yatim tetap diberikan kesabaran serta ketabahan. “Semoga anak-anak menjadi shalih dan shalihah serta berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara,” tutupnya. (sm)