nujepara.or.id – Lajnah Muroqobah Yanbu’a (LMY) Kabupaten Jepara mengadakan workshop atau Bimbingan Muqri Yanbu’a (BMY) untuk meningkatkan kualitas pendidik dalam mengajar. Kegiatan tersebut berlangsung di tiga titik yaitu di Gedung Muslimat NU, TPQ Al Ihsan dan TPQ Al A’la Margoyoso, Kalinyamatan, Jepara.
Acara dibuka langsung oleh ketua Pengurus daerah LMY Kabupaten Jepara Abdulloh Hafidz, Ahad (4/9/2022). Sebanyak 330 guru pendidik dari TPQ se-Kecamatan Kalinyamatan dan Welahan antusias menyimak materi penguatan metode mengajar Yanbu’a dari awal sampai akhir.
BMY kali ini digelar secara serentak setelah dua tahun vakum akibat pandemi covid-19.
Mengundang pemateri dari LMY Kabupaten Jepara, Abdulloh Hafidz, peserta diajak menyamakan metode belajar. Materi yang diberikan dalam Bimbingan Muqri Yanbu’a 2022 ini pembelajaran kitab jilid metode Yanbu’a dengan baik dan benar mulai dari jilid pra sampai jilid 7.
Ketua Panitia Penyelenggara, Sucipto mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan bimbingan terhadap para Pendidik Al-Qur’an di Kabupaten Jepara.
“Bimbingan Muqri Yanbu’a ini dilaksanakan di masing-masing kecamatan atau gabungan dua kecamatan, dengan tujuan untuk menyamakan metode, melatih metode pembelajaran kitab jilid dan meningkatkan kualitas guru,” kata Sucipto.
Lebih lanjut, pelatihan bimbingan Muqri Yanbu’a dibagi menjadi tiga rombongan belajar, yakni kelas 1 (jilid pra 1 dan 2) kelas 2 (jilid 3 dan 4) dan kelas 3 (jilid 5, 6 dan 7).
Sucipto berharap dengan adanya kegiatan seperti ini, para pendidik TPQ di Kabupaten Jepara dapat meningkat kualitasnya dalam memberikan pembelajaran metode belajar mengajar yang tepat sesuai dengan kaidah metode Yanbu’a.
“Harapannya, semoga bisa diikuti semua guru TPQ di Jepara, dan bisa berjalan rutin setiap tahunnya. Sekaligus bisa meningkatkan kualitas guru dalam mendidik santri-santrinya,” harapnya.
Salah seorang peserta, Malikhatus merasa senang dan bersyukur dapat mengikuti kegiatan pelatihan bimbingan Muqri Yanbu’a, hingga selesai. Guru TPQ Roudlotul Qur’an itu mengungkapkan, materi yang diberikan cukup mudah dipahami dan perlu diterapkan di lembaganya.
“Alhamdulillah senang, bisa mengikuti pelatihan ini. Saya merasa dapat banyak ilmu baru dari sini, dan perlu belajar lebih banyak lagi,” ujarnya. (Hs)