Menu

Mode Gelap
Fatayat Jepara Kota Lantik Kepengurusan 11 Ranting Baru Turba ke Ranting, MWCNU Nalumsari Targetkan Kinerja Lazisnu Lima Tahun Terakhir Tidak Produksi, Teater Tuman Bangkit melalui Winara Kisah Syekh Ihsan Al-Jampesi, Pengarang Kitab Sirojut Tholibin yang Menolak Tawaran Raja Mesir untuk Mengajar di Al-Azhar LKK PCNU Komitmen Dukung Progam Pengentasan Stunting di Jepara

Kabar · 29 Sep 2018 06:50 WIB ·

Gus Dur Tak Pernah Capek Berziarah


 Gus Dur Tak Pernah Capek Berziarah Perbesar

Jepara – Salah satu amalan Gus Dur sebagaimana diungkap Inayah Wahid saat hadir di Unisnu Jepara bahwa ayahnya tidak capek-capek untuk berziarah. Karena ziarah sangat penting.
Ungkapan itu disampaikan putri almarhum KH Abdurrahman Wahid dalam Bedah Buku “Merindu Gus Dur” yang berlangsung di Auditorium Pascasarjana Unisnu Jepara, Jalan Taman Siswa Tahunan (Pekeng) Jepara, Jumat (28/9/2018) kemarin.
Pernyataan itu menjawab pertanyaan salah satu peserta bedah buku, Arif dari Jepara. Kepada puluhan peserta Inayah menyindir. “Ke perpus saja yang jaraknya dekat ogah, apalagi berziarah.”
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Hari Perdamaian Dunia itu menandaskan,” Gus Dur sudah ke mana-mana, tapi “kakinya” masih “ajeg” untuk Indonesia.”
Dengan seringnya berziarah ayahnya selalu ingat dengan dirinya. Perempuan bernama lengkap Inayah Wulandari itu menambahkan Gus Dur termasuk tipikal yang kopen, apa pun diopeni, dirumat (baca: dirawat).
“Bapak gak gengsi, anti mainstream, sudah blusukan ke mana dan sudah pengajian ke man-kemana,” jelasnya.
Berbicara soal ngrumat, saat sesi tanya jawab itu dia juga menjawab pertanyaan dari Naura peserta Probolinggo yang menanyakan soal pembelaannya terhadap kaum mustadafin, misalnya Kendeng.
Menurutnya ada banyak dokumentasi tentang pembelaan Gus Dur terhadap kaum mustadafin. Pembelaan Kendeng lanjutnya juga diteruskan oleh Gus Mus.
Di akhir jawabannya, banyak hal penting yang harus terus digali dari Gus Dur dan jangan terus terpancing dengan hal-hal yang sifatnya tidak penting.
“PR yang lebih penting ialah mengkaji pemikiran  Gus Dur lebih dalam,” katanya.
Hadir juga pembicara dalam kegiatan Diseminasi Hasil Pengabdian Masyarakat Unisnu Jepara Greg Vanderbilt (akademisi asal Amerika Serikat), Kalis Mardiasih (penulis) dan Rektor Unisnu, Sa’dullah
Assaidi. (ip)

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Apa Itu Ngaji Syuriyahan dan Siapa Penggeraknya di Jepara, Simak Penjelasannya

30 Mei 2023 - 00:24 WIB

Fatayat Jepara Kota Lantik Kepengurusan 11 Ranting Baru

29 Mei 2023 - 12:46 WIB

Turba ke Ranting, MWCNU Nalumsari Targetkan Kinerja Lazisnu

27 Mei 2023 - 00:38 WIB

Lima Tahun Terakhir Tidak Produksi, Teater Tuman Bangkit melalui Winara

27 Mei 2023 - 00:26 WIB

Kisah Syekh Ihsan Al-Jampesi, Pengarang Kitab Sirojut Tholibin yang Menolak Tawaran Raja Mesir untuk Mengajar di Al-Azhar

23 Mei 2023 - 01:05 WIB

PRNU Mangunan Menghidupkan Kembali Kegiatan Lailatul Ijtima’

22 Mei 2023 - 15:27 WIB

Trending di Kabar
%d blogger menyukai ini: