Menu

Mode Gelap
Kyai Mukhammad Siroj: Sosok Pendidik, Pengabdi dan Teladan Sehidup Semati Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

Kabar · 29 Sep 2018 06:50 WIB ·

Gus Dur Tak Pernah Capek Berziarah


 Gus Dur Tak Pernah Capek Berziarah Perbesar

Jepara – Salah satu amalan Gus Dur sebagaimana diungkap Inayah Wahid saat hadir di Unisnu Jepara bahwa ayahnya tidak capek-capek untuk berziarah. Karena ziarah sangat penting.
Ungkapan itu disampaikan putri almarhum KH Abdurrahman Wahid dalam Bedah Buku “Merindu Gus Dur” yang berlangsung di Auditorium Pascasarjana Unisnu Jepara, Jalan Taman Siswa Tahunan (Pekeng) Jepara, Jumat (28/9/2018) kemarin.
Pernyataan itu menjawab pertanyaan salah satu peserta bedah buku, Arif dari Jepara. Kepada puluhan peserta Inayah menyindir. “Ke perpus saja yang jaraknya dekat ogah, apalagi berziarah.”
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Hari Perdamaian Dunia itu menandaskan,” Gus Dur sudah ke mana-mana, tapi “kakinya” masih “ajeg” untuk Indonesia.”
Dengan seringnya berziarah ayahnya selalu ingat dengan dirinya. Perempuan bernama lengkap Inayah Wulandari itu menambahkan Gus Dur termasuk tipikal yang kopen, apa pun diopeni, dirumat (baca: dirawat).
“Bapak gak gengsi, anti mainstream, sudah blusukan ke mana dan sudah pengajian ke man-kemana,” jelasnya.
Berbicara soal ngrumat, saat sesi tanya jawab itu dia juga menjawab pertanyaan dari Naura peserta Probolinggo yang menanyakan soal pembelaannya terhadap kaum mustadafin, misalnya Kendeng.
Menurutnya ada banyak dokumentasi tentang pembelaan Gus Dur terhadap kaum mustadafin. Pembelaan Kendeng lanjutnya juga diteruskan oleh Gus Mus.
Di akhir jawabannya, banyak hal penting yang harus terus digali dari Gus Dur dan jangan terus terpancing dengan hal-hal yang sifatnya tidak penting.
“PR yang lebih penting ialah mengkaji pemikiran  Gus Dur lebih dalam,” katanya.
Hadir juga pembicara dalam kegiatan Diseminasi Hasil Pengabdian Masyarakat Unisnu Jepara Greg Vanderbilt (akademisi asal Amerika Serikat), Kalis Mardiasih (penulis) dan Rektor Unisnu, Sa’dullah
Assaidi. (ip)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Harlah NU dan Haul Gus Dur Digelar Bersama, PCNU Jepara Ajak Teladani Para Pejuang NU

16 Januari 2025 - 07:32 WIB

IPNU-IPPNU Ranting Pekalongan Gelar Festival Rebana Tradisional Ke- 2, Ini Daftar Juaranya

11 Januari 2025 - 23:52 WIB

Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini

8 Januari 2025 - 06:11 WIB

Logo Harlah Ke-102 NU.

Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya

31 Desember 2024 - 07:14 WIB

ILUSTRASI proses rukyat untuk menentukan awal bulan Rajab.

Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia

13 Desember 2024 - 10:01 WIB

Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

9 Desember 2024 - 22:41 WIB

Jajaran NU - Peduli Bencana PCNU Jepara menggelar rakor seiring potensi terjadinya bencana imbas hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jepara dalam beberapa hari terakhir.
Trending di Hujjah Aswaja