Menu

Mode Gelap
Haul Sultan Hadlirin Mantingan ke-490, KH. Marzuki Mustamar Ingatkan Berkah Jaga NKRI FATAL! Sekaliber Gus Muwaffiq Kok Mem”Ba’alawi”kan Sanad Keilmuan Mbah KH. Hasyim Asyari (?) Kepahlawanan Ratu Kalinyamat dan Kedigdayaan Maritim Jepara Pj Bupati dan Baznas Jepara Serahkan Beasiswa Kepada Ratusan Santri dan Panti Asuhan Politik Kebudayaan Santri ala KH. Ahmad Fauzan

Ansor · 27 Okt 2019 12:35 WIB ·

Hati-hati Warga Nahdliyin Jadi Sasaran Berdakwah HTI


 Hati-hati Warga Nahdliyin Jadi Sasaran Berdakwah HTI Perbesar

Kapolsek serta Danramil turut memeriahkan Seminar dan Bedah Buku NKRI Daulah Santri. (Foto: Khabib)

nujepara.or.id – Pukul sepuluh pagi, Sabtu (26/10) kemarin Ayik Heriansyah mantan kader HTI dan M Abdullah Badri Kader Ansor Jepara mengisi Seminar dan Bedah Buku “NKRI Daulah Santri; Menguliti Propaganda HTI” di Gedung MWCNU Bangsri Jepara.

Bedah buku yang diselenggarakan PAC GP Ansor Bangsri Jepara itu merupakan serangkaian acara Peringatan Hari Santri. Kegiatan diikuti 100an peserta dari NU dan banomnya, santri pesantren, Kapolsek, Danramil, serta Forkopimcam

Pada kesempatan itu, M. Abdullah Badri yang juga pemilik media Duta Islam menjelaskan sejarah munculnya HTI dan cita-cita pendiri Hizbut Tahrir mendirikan khilafah lintas negara.

Badri juga menyebutkan bahwa di dalam buku NKRI Daulah Santri menjelaskan essay bagaimana cara dan yang sudah dilakukan NU untuk mengcounter paham radikal seperti HTI.

Sementara itu, Ayik mantan HTI mengungkapkan dulunya anggota Hizbut Tahrir harus mengucapkan janji atau sumpah ketika dibaiat dan harus melaksanakan apa yang sudah menjadi pendapat Amir Hizbut Tahrir. “Ketika tidak dilaksanakan pasti mendapatkan sanksi,” tandasnya.

Ayik Heriansyah yang saat ini aktif menjadi anggota LTN PCNU Bandung membeberkan di saat sumpah baiat HTI dikatakan bahwa janji atau sumpah akan mengikat seseorang jika selama menjadi anggotanya.

“HTI lebih suka mencari sasaran dakwahnya kepada Nahdliyin ketimbang Muhammadiyah,” ungkapnya.

Mengapa begitu? “Karena NU itu strategis. Jika bisa menguasai kiai otomatis mempunyai pengaruh kepada santri-santrinya. HTI sangat licik perihal kekuasan, misalnya ada salah satu anggota HTI jika diberikan panggung dakwah pasti semua teman-temannya disuruh untuk mendapatkan posisi yang lain,” katanya.

Lajnah khas ulama adalah sayap HTI yang fungsinya merekut ulama dan kiai yang ada di pesantren. (Khabib)

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Haul Sultan Hadlirin Mantingan ke-490, KH. Marzuki Mustamar Ingatkan Berkah Jaga NKRI

2 Desember 2023 - 00:42 WIB

MDS RIJALUL ANSOR JEPARA TURBA KE RANTING SUKOSONO KEDUNG JEPARA

12 November 2023 - 10:49 WIB

FATAL! Sekaliber Gus Muwaffiq Kok Mem”Ba’alawi”kan Sanad Keilmuan Mbah KH. Hasyim Asyari (?)

10 November 2023 - 09:14 WIB

Pj Bupati dan Baznas Jepara Serahkan Beasiswa Kepada Ratusan Santri dan Panti Asuhan

7 November 2023 - 01:14 WIB

Pj Bupati Jepara, pimpinan Baznas Jepara foto bersama dengan pengurus panti asuhan penerima bantuan PPS, Senin (6/11/2023)

Haul KH. Ahmad Fauzan ke-51, Keteladanan dari Ulama Organisatoris

30 Oktober 2023 - 08:55 WIB

Puncak HSN 2023 di Desa Tahunan, Ada Cek Kesehatan Gratis hingga Doorprize Menarik untuk Warga Nahdliyin

29 Oktober 2023 - 05:49 WIB

Trending di Fatayat