Menu

Mode Gelap
Baznas Jepara Salurkan 400 Paket Sembako untuk Cegah Stunting Cerpen Gus Mus: “Kang Amin” Lakon ‘Sang Naga Samudera’ akan Pentas di Karimunjawa PC ISHARI NU Jepara akan Warnai Festival ‘Todok Telok’ di Karimunjawa dengan Shalawat Romantisnya Hubungan NU dan Ba’alawi di Jepara, Pondasinya Dibangun Keturunan Habib Pengikut Pangeran Diponegoro

Kabar · 25 Jan 2018 14:03 WIB ·

HIPSI: Pesantren Harus Mandiri dengan Membuka Usaha


 HIPSI: Pesantren Harus Mandiri dengan Membuka Usaha Perbesar

Jepara – Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI), Mohammad Ghozali melantik pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) HIPSI Kabupaten Jepara masa khidmah 2018 – 2023 berlangsung di Pendopo Kabupaten Jepara, Selasa (23/1/2018) kemarin.
Kegiatan yang dibarengkan dengan Seminar Nasional bertajuk “Strategi Pemberdayaan Ekonomi Pesantren Untuk Kemandirian Santri” itu dihadiri ratusan peserta yang berasal dari santri dan ormas di Jepara.
Karena berhalangan hadir, Sholih selaku Sekda Jepara yang mewakili Bupati membuka secara resmi tersebut.
Di dalam sambutannya Sholih berharap setelah dilantik langsung bergerak dengan melakukan pelatihan ke pesantren-pesantren agar lembaga pendidikan islam tersebut semakin mandiri dalam bidang perekonomian.
Gus Sholahuddin yang memimpin jalannya seminar memberi kesempatan pertama kepada Masykuri Zainuri. Dalam paparanya pengusaha itu mengajak santri zaman sekarang harus mengubah mindset.
“Di lingkungan ada apa?” Hal itu yang menurut Masyuri sebagai ajakan kepada santri peka terhadap peluang.
Selain itu kata dia santri harus seimbang antara melakukan perintah-perintahnya dengan beribadah dan juga ditambah dengan berwirausaha.
Hal yang lama dengan yang disampaikan Mohammad Ghozali, Ketua Umum PP HIPSI. Selain cara berpikir santri harus diubah mereka (santri, red.) tidak boleh tentang momok soal modal.
“Usaha memang membutuhkan modal tetapi tidak harus berbentuk uang,” tandasnya yang pernah nyanti di Jombang ini.
Apa yang dipaparkannya tidak hanya asal bicara. Semasa nyanti Gus Ghozali pernah jualan kitab kuning door to door (dari rumah ke rumah), jual susu kedelai pada saat ada event kegiatan juga pernah rental komputer.
Karena itu ia menekankan pesantren sudah saatnya mempunyai usaha sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dirinya menyebut Sidogiri merupakan pesantren yang maju dengan usaha perekonomiannya. Disebutkannya salah satu usaha yang dimiliki Sidogiri adalah minimarket yang berjumlah 100 outlet. Dan masih ditambah dengan usaha-usaha yang lain.
Narasumber lain yang juga menyampaikan materi dari Bank Sinarmas dan Bolug. Sulaiman dan Abah Kiai Mahrus juga menyampaikan testimoni-testimoni keberhasilan HIPSI mulai sejak berdiri sampai sekarang. Kegiatan semakin menarik saat ahli hipnoterapi Hipsi memberikan ice breaking di sela-sela acara. (sm)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

PBNU Instruksikan Nahdliyin Baca Qunut Nazilah, Dorong Pemerintah Stop Genosida Israel ke Palestina

12 Oktober 2024 - 11:56 WIB

ILUSTRASI Doa Qunut Nazilah

Majelis Fulus yang Suka Tarik Fulus

9 Oktober 2024 - 20:03 WIB

Baznas Jepara Salurkan 400 Paket Sembako untuk Cegah Stunting

3 Oktober 2024 - 09:47 WIB

Kegiatan penyerahan bantuan paket sembako untuk pencegahan stunting dari Baznas Jepara kepada warga Sukosono, Jepara.

Cerpen Gus Mus: “Bidadari itu Dibawa Jibril”

21 September 2024 - 10:14 WIB

Cerpen Gus Mus: “Kang Amin”

21 September 2024 - 09:48 WIB

Maulid Nabi di Polres Jepara, Gus Nasrul: Manusia Lebih Takut Polisi daripada Allah

18 September 2024 - 09:59 WIB

Maulid Nabi Muhammad SAW di Polres Jepara, Jawa Tengah, Selasa (17/9/2024),
Trending di Kabar