Menu

Mode Gelap
FATAL! Sekaliber Gus Muwaffiq Kok Mem”Ba’alawi”kan Sanad Keilmuan Mbah KH. Hasyim Asyari (?) Kepahlawanan Ratu Kalinyamat dan Kedigdayaan Maritim Jepara Pj Bupati dan Baznas Jepara Serahkan Beasiswa Kepada Ratusan Santri dan Panti Asuhan Politik Kebudayaan Santri ala KH. Ahmad Fauzan Peringati Hari Santri, MWC NU Tahunan Gelar Istighosah Doakan Perdamaian Palestina

Kabar · 24 Apr 2016 09:02 WIB ·

Ikdamuba Fokus Garap Pendidikan, Ekonomi dan Sosial


 Ikdamuba Fokus Garap Pendidikan, Ekonomi dan Sosial Perbesar

Ikdamuba Fokus Garap Pendidikan, Ekonomi dan SosialJepara – Ikatan Daiyah Muda Bangsri (Ikdamuda) yang bernaung di bawah pesantren Darul Falah Bangsri Jepara merupakan sarana dakwah ahlus sunnah wal jamaah yang mengusung Islam rahmatan lil alamin. Adapun di antara fokus garapannya ialah bidang pendidikan, ekonomi dan sosial.
Dikatakan Munashiroh, selaku koordinator, Ikdamuda selama ini mencoba mencoba membuat terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan mutu pendidikan. Terobosan itu tidak lain agar bermanfaat untuk warga nahdliyyin secara luas.
Bulan ini pihaknya berencana akan membagikan buku tentang radikalisme berjumlah 20.000 yang dibagikan kepada pelajar Maarif. Bulan Rajab ini juga pihaknya juga melakukan silaturrahim dan menasarufkan dana kepada warga yang tidak mampu.
Pihaknya lanjut Munashiroh juga mendidik santri-santri agar siap pakai. Salah satunya dengan display empat santri yang ditunjukkan kepada peserta seminar untuk mempraktikkan kitab bidah hasanah dan sifaul ummah karya H. Taufiqul Hakim.
Paparan itu disampaikan Munashiroh dalam Seminar Penanggulangan Kenakalan Remaja “Sadar Berbagi sebagai Langkah Alternatif Penanggulangan Kenakalan Remaja” yang dilaksanakan di Gedung NU Cabang Jepara, Kamis (21/04) kemarin.
Apa yang dilakukan oleh Ikdamuda, diacungi jempol oleh Hisyam Zamroni. Wakil Ketua PCNU Jepara menyatakan apa yang dilakukan oleh H. Taufiqul Hakim adalah dalam rangka mereproduksi karya-karya ulama masa silam.
Reproduksi yang dilakukan Kiai Taufiq bagi dia karena konteks santri sekarang sudah berbeda. “Santri sekarang ini sudah berbeda. Jadi pembelajarannya juga harus berbeda,” jelasnya.
Meski dengan objek dan sikon yang berbeda Kiai Taufiq mencoba mengarang kitab yang bisa dikuasai secara tidak sadar. “Kitab ini menggunakan system Ta’lim juga tikrar. Alhasil karena kebiasaan lambat laun anak akan menghafalnya,” pungkasnya. (sm)

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Penulis

Kabar · 24 Apr 2016 09:02 WIB ·

Ikdamuba Fokus Garap Pendidikan, Ekonomi dan Sosial


 Ikdamuba Fokus Garap Pendidikan, Ekonomi dan Sosial Perbesar

Ikdamuba Fokus Garap Pendidikan, Ekonomi dan SosialJepara – Ikatan Daiyah Muda Bangsri (Ikdamuda) yang bernaung di bawah pesantren Darul Falah Bangsri Jepara merupakan sarana dakwah ahlus sunnah wal jamaah yang mengusung Islam rahmatan lil alamin. Adapun di antara fokus garapannya ialah bidang pendidikan, ekonomi dan sosial.
Dikatakan Munashiroh, selaku koordinator, Ikdamuda selama ini mencoba mencoba membuat terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan mutu pendidikan. Terobosan itu tidak lain agar bermanfaat untuk warga nahdliyyin secara luas.
Bulan ini pihaknya berencana akan membagikan buku tentang radikalisme berjumlah 20.000 yang dibagikan kepada pelajar Maarif. Bulan Rajab ini juga pihaknya juga melakukan silaturrahim dan menasarufkan dana kepada warga yang tidak mampu.
Pihaknya lanjut Munashiroh juga mendidik santri-santri agar siap pakai. Salah satunya dengan display empat santri yang ditunjukkan kepada peserta seminar untuk mempraktikkan kitab bidah hasanah dan sifaul ummah karya H. Taufiqul Hakim.
Paparan itu disampaikan Munashiroh dalam Seminar Penanggulangan Kenakalan Remaja “Sadar Berbagi sebagai Langkah Alternatif Penanggulangan Kenakalan Remaja” yang dilaksanakan di Gedung NU Cabang Jepara, Kamis (21/04) kemarin.
Apa yang dilakukan oleh Ikdamuda, diacungi jempol oleh Hisyam Zamroni. Wakil Ketua PCNU Jepara menyatakan apa yang dilakukan oleh H. Taufiqul Hakim adalah dalam rangka mereproduksi karya-karya ulama masa silam.
Reproduksi yang dilakukan Kiai Taufiq bagi dia karena konteks santri sekarang sudah berbeda. “Santri sekarang ini sudah berbeda. Jadi pembelajarannya juga harus berbeda,” jelasnya.
Meski dengan objek dan sikon yang berbeda Kiai Taufiq mencoba mengarang kitab yang bisa dikuasai secara tidak sadar. “Kitab ini menggunakan system Ta’lim juga tikrar. Alhasil karena kebiasaan lambat laun anak akan menghafalnya,” pungkasnya. (sm)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

FATAL! Sekaliber Gus Muwaffiq Kok Mem”Ba’alawi”kan Sanad Keilmuan Mbah KH. Hasyim Asyari (?)

10 November 2023 - 09:14 WIB

Pj Bupati dan Baznas Jepara Serahkan Beasiswa Kepada Ratusan Santri dan Panti Asuhan

7 November 2023 - 01:14 WIB

Pj Bupati Jepara, pimpinan Baznas Jepara foto bersama dengan pengurus panti asuhan penerima bantuan PPS, Senin (6/11/2023)

Haul KH. Ahmad Fauzan ke-51, Keteladanan dari Ulama Organisatoris

30 Oktober 2023 - 08:55 WIB

Puncak HSN 2023 di Desa Tahunan, Ada Cek Kesehatan Gratis hingga Doorprize Menarik untuk Warga Nahdliyin

29 Oktober 2023 - 05:49 WIB

Acara Haul KH. Abdul Hadi Desa Tengguli Berlangsung dengan Meriah dan Khidmat

24 Oktober 2023 - 03:26 WIB

Politik Kebudayaan Santri ala KH. Ahmad Fauzan

23 Oktober 2023 - 04:15 WIB

Trending di Kabar