Menu

Mode Gelap
Pesan dari Bandungharjo untuk Jepara: Pertebal Cinta Tanah Air Lewat Kirab Merah Putih, Malam Hari Langitkan Doa untuk Bangsa Bersama Habib Umar Muthohar dan Gus Muwafiq Lakpesdam PCNU Gandeng UNISNU Lakukan Riset Dampak Industrialisasi di Jepara Koreksi Master Kalender 2024, Lembaga Falakiyah NU Jepara Pastikan Sesuai Perhitungan Siswi MA Nahdlatul Ulama Tengguli Sabet Harapan 2 Ajang Lomba Esai Se-Jateng dan DIY Garam : “Misi Suci” Yang Sering Terkapitalisasi!

Hujjah Aswaja · 7 Okt 2022 17:31 WIB ·

Jaburan “Syafaat Maulid Nabi”


 Maulid Nabi Muhammad SAW. Perbesar

Maulid Nabi Muhammad SAW.

Oleh: Ustazd Hisyam Zamroni

nujepara.or.id- Jaburan adalah sebuah nama penanda terhadap suguhan dan sajian makanan pada waktu waktu tertentu, — seperti di bulan Ramadhan, Mawlid, dan acara acara lain yang,— berupa makanan kecil, nasi tumpeng dan lain lain untuk para peserta acara. Jaburan adalah juga “simbol” kedermawanan, sillaturrahim dan kebersamaan.

Jaburan mengajarkan seseorang dan jamaah menjadi seorang yang dermawan atawa sakho di mana seseorang dan jamaah memberikan makanan dengan bentuk apa pun di acara acara tertentu untuk disuguhkan kepada para peserta acara yang kemudian di makan bersama dengan istilah “kepungan” tanpa memandang kasta sehingga menciptakan sillaturrahim yang “egaliter’.

Kepungan menciptakan tali sillaturrahim yang “egaliter” di mana mereka tidak pernah memandang temannya yang ikut kepungan satu “nampan” dengan “muluk” nasi bersama dan “meyek meyek kuwaregen” bersama sehingga tanpa sadar tercipta kebersamaan.

Kebersamaan yang diciptakan oleh proses suguhan jaburan memberikan kekuatan “relasi sosial” yang natural di mana mereka melakukan interaksi sosial dengan sukarela dan ikhlas.

Realitas “jaburan” yang membentuk “harmoni” sosial diatas, memiliki nilai “spiritualitas” yang tinggi ketika jaburan bersinergis dengan acara mauludan sehingga memunculkan tajalliyah yaitu jaburan memancarkan syafaat Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW.

Konsekwensinya relasi sosial jaburan yang bersenyawa dengan acara Mauludan dengan sendirinya akan memancarkan “cahaya profetik” yaitu berupa Syafaat Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW bagi seluruh ummat bahkan bagi alam semesta sehingga keselamatan dan keseimbangan hidup dan kehidupan di dunia tetap terjaga atas pancaran cahaya Syafaat Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW

Olehnya, Jangan sampai kita lengah saat moment maulid Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW tiba dengan berbondong bondong mengikuti acara perayaan maulid sembari membawa jaburan ke masjid dan mushollah.

(Ustazd Hisyam Zamroni, Wakil Ketua Tanfizdiyah PCNU Jepara)

Artikel ini telah dibaca 226 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Gebyar Maulid Nabi Muhammad SAW, sebagai Ajang Kreativitas Kader IPNU-IPPNU Petekeyan

22 September 2023 - 10:11 WIB

Ngaji Thematik Maulid : Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW dan Komunikasi Massa

22 September 2023 - 04:16 WIB

Catatan Silaturahmi PCNU-MWCNU-PBNU Se-Eks Karisidenan Pati bersama KH Yahya Cholil Staquf

22 September 2023 - 01:17 WIB

Haul Sayyid Muhammad bin Syekh bin Abdurrahman bin Yahya, alias Mbah Daeng

22 September 2023 - 00:29 WIB

Ngaji Thematik Maulid : Salawat dan Pembentukan Peradaban Manusia

21 September 2023 - 01:28 WIB

Ilustrasi peradaban manusia.

Ngaji Thematik Maulid : Tuhan, Malaikat dan Kita Semua Bersalawat

20 September 2023 - 08:04 WIB

Tuhan, Malaikat dan Kita Semua Bersalawat
Trending di Hujjah Aswaja
%d blogger menyukai ini: