Menu

Mode Gelap
Haul Sultan Hadlirin Mantingan ke-490, KH. Marzuki Mustamar Ingatkan Berkah Jaga NKRI FATAL! Sekaliber Gus Muwaffiq Kok Mem”Ba’alawi”kan Sanad Keilmuan Mbah KH. Hasyim Asyari (?) Kepahlawanan Ratu Kalinyamat dan Kedigdayaan Maritim Jepara Pj Bupati dan Baznas Jepara Serahkan Beasiswa Kepada Ratusan Santri dan Panti Asuhan Politik Kebudayaan Santri ala KH. Ahmad Fauzan

Kabar · 3 Nov 2020 06:33 WIB ·

Kemenperin RI Gandeng SMK Walisongo Pecangaan Dorong Terbentuknya Wirausaha Baru


 Kemenperin RI Gandeng SMK Walisongo Pecangaan Dorong Terbentuknya Wirausaha Baru Perbesar

nujepara.or.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia (RI) bersama Dinas Perindustrian Kabupaten Jepara menggandeng SMK Walisongo Pecangaan Jepara menggelar Bimbingan Teknis Wirausaha Baru Industri Kecil Menengah (WUB – IKM) untuk klaster batik bertempat di SMK Walisongo, Jalan Kauman No 1 Pecangaan Jepara yang berlangsung selama 4 hari Selasa – Jum’at (27-30/10).

Kegiatan yang dibagi menjadi dua sesi diikuti 15 peserta terdiri dari alumni dan masyarakat umum pelaku usaha batik.

Di hari pertama, dilaksanakan pembukaan via zoom meeting sekaligus pengenalan materi tentang WUB IKM. Untuk hari kedua sampai keempat adalah sesi pelatihan membatik.

Kepala SMK Walisongo Pecangaan, Ardana Himawan menjelaskan sekolahnya dipilih sebagai lokasi bimbingan teknis karena memiliki kompetensi keahlian Kriya Kreatif Batik dan Tekstil. “Yang unggulannya memang di batik tulis dan cap,” jelasnya.

Kegiatan tersebut lanjutnya untuk meminimalisir angka pengangguran. Di samping itu lanjut Ardana untuk memberikan pengetahuan kepada peserta pengelolaan bisnis yang profesional.

“Kami berharap setelah mengikuti Bimtek WUB IKM peserta bisa mengelola bisnis batik dengan lebih baik mulai dari perencanaan, proses produksi, pemasaran serta cara mengakses permodalan,” harap Ardana.

Kepala Seksi Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, Kerajinan, dan Industri Aneka Kemenperin RI, Rudy Arman Sinaga mengungkapkan produksi batik itu memerlukan proses rumit dan panjang. “Oleh karena itu sudah sepatutnya dihargai dengan harga yang tinggi, ” ungkap Rudy.

Rudy juga menambahkan untuk menghargai hasil karya perajin batik di beberapa instansi diwajibkan memakai batik dan diutamakan batik tulis. “Ini adalah salah satu bentuk penghargaan kepada produksi batik. Semoga ke depan produksi batik semakin berkembang dan bernilai jual tinggi,” harap Rudy.

Salah satu peserta, Risa menyatakan bahwa membatik merupakan kegiatan yang menyenangkan. Dijelaskan Risa alumnus SMK Walisongo ini selain sebagai sarana untuk melestarikan budaya juga sebagai wahana untuk melatih kreativitas membatik.

“InsyaAllah pengetahuan dari Bimtek ini akan saya kembangkan lagi utamanya kreativitas membatik,” pungkasnya. (sm)

Artikel ini telah dibaca 63 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Haul Sultan Hadlirin Mantingan ke-490, KH. Marzuki Mustamar Ingatkan Berkah Jaga NKRI

2 Desember 2023 - 00:42 WIB

FATAL! Sekaliber Gus Muwaffiq Kok Mem”Ba’alawi”kan Sanad Keilmuan Mbah KH. Hasyim Asyari (?)

10 November 2023 - 09:14 WIB

Pj Bupati dan Baznas Jepara Serahkan Beasiswa Kepada Ratusan Santri dan Panti Asuhan

7 November 2023 - 01:14 WIB

Pj Bupati Jepara, pimpinan Baznas Jepara foto bersama dengan pengurus panti asuhan penerima bantuan PPS, Senin (6/11/2023)

Haul KH. Ahmad Fauzan ke-51, Keteladanan dari Ulama Organisatoris

30 Oktober 2023 - 08:55 WIB

Puncak HSN 2023 di Desa Tahunan, Ada Cek Kesehatan Gratis hingga Doorprize Menarik untuk Warga Nahdliyin

29 Oktober 2023 - 05:49 WIB

Acara Haul KH. Abdul Hadi Desa Tengguli Berlangsung dengan Meriah dan Khidmat

24 Oktober 2023 - 03:26 WIB

Trending di Headline