Menu

Mode Gelap
Kyai Mukhammad Siroj: Sosok Pendidik, Pengabdi dan Teladan Sehidup Semati Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

Kabar · 13 Feb 2023 06:31 WIB ·

Ketua Umum PBNU Gus Yahya Terima Doktor Honoris Causa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta


 Ketua Umum PBNU Gus Yahya Terima Doktor Honoris Causa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Perbesar

nujepara.or.id – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf atau yang biasa disapa Gus Yahya mendapat gelar doktor Honoris Causa dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada Senin (13/2/2023).

Penyerahan gelar doktor (HC) ditandai dengan penyerahan ijazah dari Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof Al Makin didampingi Ketua Senat Siswanto Masruri dan disaksikan oleh Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas.

Dalam pidato ilmiahnya, KH. Yahya Cholil Staquf menyampaikan kecemasan luar biasa mengenai bagaimana seharusnya Islam hadir dalam konteks realitas situasi kekinian. Terlebih sebelumnya dalam pemikirannya, Islam malah di bawah tekanan dan serangan dari berbagai arah.

Kecemasan juga muncul karena kemunculan radikalisme dan terorisme. Ia mengaku beruntung bertemu dengan KH. Abdurrahman Wahid (Ketua Umum PBNU 1984-1999, Presiden Keempat Republik Indonesia). Sosok Gus Dur, sapaan akrabnya, banyak memberikan inspirasi, pengetahuan, pengalaman, dan akses terhadapnya.

“Dia dalam banyak kesempatan kemudian membuka jalan saya tentang realitas,” ujarnya saat menyampaikan pidato ilmiah sebagai penerima gelar doktor kehormatan di Auditorium Prof M Amin Abdullah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, dalam keterangan resmi, Senin (13/2/2023)

“Pelajaran saya dari Gus Dur, saya menyadari tidak ada jalan terbaik untuk menolong kondisi Islam daripada perjuangan untuk kemanusiaan,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh Rembang, Jawa Tengah itu.

Gus Yahya menegaskan, kemenangan kemanusiaan adalah kemenangan semua kelompok, tidak hanya Islam, tetapi juga Kristen, Hindu, Syiah, Sunni, dan sebagainya.

“Jika kemanusiaan menang, semua menang. Kemanusiaan menang, Islam memang. Kemanusiaan menang, Kristen menang. Kemanusiaan menang Hindu menang. Semua orang menang. Syiah menang. Sunni menang,” kata Gus Yahya.

Oleh karena itu, Gus Yahya menegaskan, aktivitasnya saat ini tidak lain untuk peradaban kemanusiaan.

“Memperebutkan kebaikan tidak ada kecuali untuk peradaban manusia,” ujar dia.

Ketua Tim Promotor Prof H Machasin menyampaikan, Gus Yahya memiliki kontribusi yang tidak hanya bagi warga Nahdliyin saja, melainkan juga warga dari komunitas organisasi atau agama lainnya.

“Punya aktivitas agama tidak hanya bagi komunitasnya, tetapi juga bagi luar komintasnya,” katanya.

Penganugerahan gelar doktor kehormatan ini juga diberikan kepada dua tokoh lainnya, yakni Sudibyo Markus (Dewan Pakar Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Pusat Muhammadiyah) dan Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot (Presiden Badan Kepausan untuk Dialog Lintas Agama Vatikan).

Anugerah gelar doktor ini dihadiri Menko Polhukam Mahfud MD, Menpan RB Abdullah Azwar Anas, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir, Sultan Hamengkubuwono X, dan sejumlah tokoh Katholik.

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Harlah NU dan Haul Gus Dur Digelar Bersama, PCNU Jepara Ajak Teladani Para Pejuang NU

16 Januari 2025 - 07:32 WIB

IPNU-IPPNU Ranting Pekalongan Gelar Festival Rebana Tradisional Ke- 2, Ini Daftar Juaranya

11 Januari 2025 - 23:52 WIB

Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini

8 Januari 2025 - 06:11 WIB

Logo Harlah Ke-102 NU.

Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya

31 Desember 2024 - 07:14 WIB

ILUSTRASI proses rukyat untuk menentukan awal bulan Rajab.

Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia

13 Desember 2024 - 10:01 WIB

Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

9 Desember 2024 - 22:41 WIB

Jajaran NU - Peduli Bencana PCNU Jepara menggelar rakor seiring potensi terjadinya bencana imbas hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jepara dalam beberapa hari terakhir.
Trending di Hujjah Aswaja