nujepara.or.id – Lakpesdam PCNU Jepara mengikuti mengikuti kegiatan Pendidikan Instruktur Pendidikan Dasar-PKPNU (PIW PD-PKPNU) Pengurus Wilayah NU Jawa Tengah Angkatan ke-3 yang digelar di Ponpes Bodo Kajoran Magelang Jawa Tengah pada 15-17 Agustus 2023. Selain dari Jepara, kegiatan ini juga diikuti 83 peserta lain yang merupakan perwakilan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jawa Tengah.
Hadir saat pembukaan PIW PD-PKPNU ini Wakil Sekjen PBNU KH Amir Ma’ruf, Ketua Program Kaderisasi PBNU KH Mashuri Malik, Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng KH. Mohammad Muzamil, Rois Syuriah PCNU Magelang KH Toha Mansur, Ketua Tanfidziyah PCNU Magelang KH Achmad Izzuddin dan Pengasuh Pondok Pesantren Bodo Magelang KH. Agus Gumelar Mah Gum.
Ketua Panitia PIW PD-PKPNU Pengurus Wilayah NU Jawa Tengah Ziaul Haq mengatakan pelatihan ini sudah digelar tiga kali. Kegiatan ini bertujuan menyiapkan instruktur yang kapabel dalam progam kaderisasi NU.
Para peserta dibekali cara dan strategi agar mampu mencetak kader yang memiliki militansi tinggi sesuai ajaran ahlussunnah wal jama’ah dan sekaligus cinta NKRI.
“Pendidikan Instruktur ini wajib diikuti oleh masing-masing pengurus Cabang NU se-Jawa Tengah. Diharapkan lewat langkah itu tiap cabang memiliki Tim Instruktur yang kapabel dan mampu mengawal kaderisasi NU di daerahnya masing-masing,” kata Ziaul Haq.
Jika merujuk Peraturan Perkumpulan No. 2 Tahun 2022 tentang Sistem Kaderisasi dijelaskan tahapan kaderisasi NU meliputi Pendidikan Dasar-PKPNU (PD-PKPNU), Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU), dan Akademi Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (AK-NU). Masing-masing jenjang punya instruktur tersendiri. Di tingkat cabang misalnya, instruktur itu merupakan hasil PIW PD-PKPNU.
Ketua Program Kaderisasi PBNU KH Mashuri Malik mengatakan kaderisasi ini penting untuk menguatkan kelembagaan NU. Organisasi Nahdlatul Ulama saat ini tidak hanya mengandalkan jumlah warga yang sangat besar tetapi juga harus didukung dengan sumber daya manusia (SDM) yang bagus. Oleh karena itu pendidikan instruktur bagian ikhtiar PBNU untuk menguatkan Jam’iyyah dan Jama’ah.
“Kalau jama’ah kuat dan faham tentang NU yang sesungguhnya, maka jam’iyyah akan menjadi solid dan kuat. Semakin banyak instruktur yang dicetak maka kegiatan kaderisasi bisa digelar secara masif di seluruh wilayah di Indonesia,” katanya.
Tugas instruktur tidak hanya sekedar menjadi narasumber tetapi harus mampu memahami kondisi NU yang menggelar kegiatan. Instruktur jelasnya, adalah pendidik yang bakal selalu mendampingi para peserta PD-PKPNU dari awal sampai akhir kegiatan.
“Kalau hanya narasumber, setelah memberi materi boleh pulang, oleh karena itu, niati dengan ikhlas ikut PIW PD-PKPNU ini sebagai bentuk khidmah kepada NU dan menjadi santri dari Hadratussyekh KH Hasyim Asyari. Yakinlah bahwa Khidmah akan membawa keberkahan,” pungkasnya.
Kegiatan PIW PD-PKPNU di Pondok Pesantren Bodo Magelang diikuti perwakilan pengurus PCNU se Jawa Tengah. Dari Jepara, peserta PWI PD-PKPNU adalah tiga pengurus Lakpesdam PCNU Jepara. Masing-masing yakni Khoirul Muslimin (Ketua) dan M. Shohibul Itmam serta M. Puad Hasyim (keduanya Wakil Ketua Lakpesdam PCNU Jepara).
Khoirul Muslimin menuturkan selama ini, ia sering mengikuti pelatihan, namun sistem dan metode yang diterapkan di PIW PD-PKPNU berbeda dengan pelatihan pada umumnya.
Selain dapat ilmu dan pengetahuan cara menjadi instruktur, peserta juga digembleng serta dilatih agar lebih disiplin. Selain itu juga ada olah jasmani dan olah rohani melalui olah raga dan juga istighosah yang dimulai sejak dini hari selama pelaksanaan PIW PD-PKPNU.
“Kita seperti santri digembleng selama tiga hari untuk menjadi kader dan instruktur yang militan. Ini penting sebagai ikhtiar untuk mencetak kader-kader masa depan Nahdlatul Ulama,” ungkap Ketua Lakpesdam PCNU Jepara ini.