Menu

Mode Gelap
Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!! Ngaji Burdah syarah Mbah Sholeh Darat  ( 2 ) Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat ( 2 ) Niat Puasa Ramadan Sebulan Penuh ? Ini Bacaan Niatnya Fadhilah Shalat Tarawih 7 Hari Pertama di Bulan Ramadan

Headline · 19 Mei 2023 01:42 WIB ·

Logika Cerdas Gus Baha’ Saat Ditanyai tentang Tuhan oleh Seorang Ateis


 KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha'). Perbesar

KH Bahauddin Nursalim (Gus Baha').

nujepara.or.id- Asal mula penciptaan alam semesta selalu menjadi perdebatan di kalangan ateis. Mereka menganggap terbentuknya alam semesta ini terjadi karena adanya ledakan dahsyat atau yang dikenal dengan teori Big Bang. Berdasarkan teori Big Bang alam semesta ini awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, mengembang secara terus menerus hingga hari ini.

Seorang ilmuwan ahli fisika yang juga seorang ateis, Stephen Hawking mengemukakan pendapatnya tentang asal mula penciptaan alam semesta. Menurut dia, ‘waktu’ masih belum terbentuk sebelum Big Bang. “Jadi tak ada waktu bagi tuhan untuk menciptakan alam semesta”, kata Hawking, seperti dikutip dari qureta.

Menurut Hawking, Tuhan hanyalah sebuah kesenjangan yang mengganggu hidup kita. Bahkan menurutnya manusia sebenarnya tidak memerlukan keberadaan Tuhan dan segala teori tentang keberadaan Tuhan dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan

Hal ini tentu sangat bertentangan dengan ajaran Islam, dan dapat mempengaruhi aqidah seseorang tentang keberadaan Tuhan. Dikutip dari situs Santri Gayeng, KH. Bahauddin Nursalim (Gus Baha’) menjelaskan dengan sangat logis tentang awal mula terciptanya alam semesta saat dirinya ditanyai oleh seorang ateis.

“Dalam ilmu Mantiq sudah diterangkan, dengarkan, alam ini sudah ada. Secara logika, sesuatu yang ada ya adanya itu tidak bisa mengadakan dirinya sendiri”, kata Gus Baha’.

“Berhubung sudah ada, pasti kita rumuskan ini pasti ada sebab. Nah, penyebab ini dalam ilmu Mantiq disebut Musabbibul Asbab (penyebab dari semuanya). Bisa causa prima, bisa Musabbibul Asbab, atau wujud awal (eksistensi awal)”, terang Gus Baha’.

Lebih lanjut Gus Baha’ menerangkan, ilmu Mantiq tidak menemukan wujud awal itu bernama siapa. Islam datang, eksistensi awal ini dinamai Allah SWT. “Karena lebih tidak masuk akal alam yang wujud ini disebabkan oleh sesuatu yang tidak wujud”, beber Gus Baha’.

“Di manapun tempatnya, sesuatu yang tidak ada tidak bisa menjadi sebab. Ini bertentangan dengan logika orang ateis yang mengatakan ketiadaan penyebab dari kewujudan. Atau sesuatu yang ada disebabkan dari sesuatu yang tidak ada”, lanjut Gus Baha’. (ua)

Artikel ini telah dibaca 1,411 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

NU Jepara Satset Peduli Bencana

19 Maret 2024 - 05:24 WIB

PCNU Jepara beserta Banom dan Lembaga serta pengurus MWC turun langsung ke empat titik lokasi banjir, Senin, 18 Maret 2024.

Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (8)

19 Maret 2024 - 05:11 WIB

Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara), Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat.

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (2)

18 Maret 2024 - 23:03 WIB

Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (7)

18 Maret 2024 - 04:48 WIB

Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara), Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat.

Memahami Peta Kuno Selat Muria Berbasis Banjir

17 Maret 2024 - 17:29 WIB

Ilustrasi gambar Selat Muria.

Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (6)

17 Maret 2024 - 05:19 WIB

Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara), Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat.
Trending di Hujjah Aswaja