Menu

Mode Gelap
Kyai Mukhammad Siroj: Sosok Pendidik, Pengabdi dan Teladan Sehidup Semati Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

Hujjah Aswaja · 27 Mei 2022 12:51 WIB ·

Matahari Di Atas Ka’bah, Saat Tepat untuk Kalibrasi Arah Kiblat


 Matahari Di Atas Ka’bah, Saat Tepat untuk Kalibrasi Arah Kiblat Perbesar

nujepara.or.id – Lajnah Falakiyah  NU Kabupaten Jepara mengimbau pengurus masjid/musala di Kota Ukir agar mengkalibrasi arah kiblat pada Jumat dan Sabtu (27-28 Mei 2022) pada pukul 16.18 WIB. Sebab pada saat itu terjadi fenomena matahari yang melintas tepat di atas Ka’bah atau yang dikenal dengan istlah Rashdul Kiblat.

Ketua Lembaga Falakiyah NU Jepara, Hudhi, SHi, MSi mengatakan peristiwa Rashdul Kiblat ini berdasarkan data astronomi yang bisa dipertanggungjawabkan. Saat peristiwa itu terjadi, bayang-bayang benda yang berdiri tegas lurus akan mengarah tepat ke Baitullah, Ka’bah di Mekah al Mukarromah.

Fenomena Rashdul Kiblat merupakan momen yang tepat untuk mengkalibrasi arah kiblat di masjid-masjid, mushalla, rumah, atau tempat masing-masing secara serentak pada jam 16.18 WIB agar memperoleh kesempurnaan dalam memenuhi syarat rukun shalat. 

“Kalibrasi terakurat dan termurah menentukan arah kiblat cukup memanfaat fenomena Rashdul Kiblat,” ujarnya.

Saat Rashdul Kiblat berlangsung, dapat diamati bayangan matahari dengan toleransi sekitar 2 menit. Di Indonesia, karena terjadinya sore hari maka arah bayangan menuju ke timur. Arah kiblat adalah garis yang ditarik dari ujung bayangan ke pangkal benda atau ke arah barat sedikit serong ke utara.

“Ada tiga hal yang perlu diperhatikan menurut Kemenag dalam mengukur kembali arah kiblat,” ujarnya.

Cara pertama, kata Hudhi pastikan benda yang digunakan menjadi patokan harus benar-benar tegak lurus atau pergunakan lot atau bandul.

Lalu permukaan dasar yang digunakan harus betul-betul datar dan rata. Tak kalah pentingya jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI, dan Telkom.

Lembaga Falakiyah PBNU pernah menjelaskan, secara geografis atau astronomis, Kota Makkah terletak di 39 derajat 49 menit 34 detik LU dan 21 derajat 25 menit 21 detik BT. Dari Indonesia, koordinat ini berada pada arah barat laut dengan derajat bervariasi antara 21 derajat -27 derajat menurut koordinat (garis lintang dan garis bujur) masing-masing daerah.

Arah kiblat Indonesia bukanlah ke barat. Jika ke barat maka semua wilayah Indonesia yang terletak di 34 derajat 7 menit LU dan seterusnya (ke utara), seperti Aceh, akan lurus dengan negara Ethiopia atau melenceng ke selatan sejauh 1750 km dari Mekkah.
“Begitu juga yang terletak di 4 derajat 39 menit LS sampai 3 derajat 47 menit LU, menghadap barat berarti lurus dengan Negara Kenya,” paparnya.

Secara falakiyah, fenomena Rashdul Kiblat bisa terjadi karena gerak semu tahunan matahari dan tata koordinat langit. Dalam tata koordinat langit dikenal adanya titik Zenith, titik dengan tinggi 90 derajat dari semua arah. Apabila bulan dan matahari tepat berada di titik ini maka sinar yang dipancarkan akan membuat sebuah benda berdiri tegak kehilangan bayang-bayangnya. Gerak semu matahari terjadi diantara garis lintang 23,5 LU hingga 23,5 LS.

Sementara Ka’bah berada pada garis lintang 21º 25′ LU. Sehingga dalam setahun Miladiyah atau Tarikh Umum terbuka dua kemungkinan matahari berkedudukan di titik zenith Ka’bah, masing-masing pada akhir Mei dan pertengahan Juli.Dalam momen itu, setiap bayangan benda tegak di Kota Makkah akan menghilang tepat pada jam 12:18 setempat (untuk Mei).

“Sebaliknya belahan bumi yang sedang tersinari cahaya matahari itu akan mendapati matahari tepat berada di atas Ka’bah sehingga setiap bayang benda yang terpasang tegak lurus akan mengarah ke Ka’bah,” tandasnya. (mo)

Artikel ini telah dibaca 44 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Harlah NU dan Haul Gus Dur Digelar Bersama, PCNU Jepara Ajak Teladani Para Pejuang NU

16 Januari 2025 - 07:32 WIB

IPNU-IPPNU Ranting Pekalongan Gelar Festival Rebana Tradisional Ke- 2, Ini Daftar Juaranya

11 Januari 2025 - 23:52 WIB

Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini

8 Januari 2025 - 06:11 WIB

Logo Harlah Ke-102 NU.

Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya

31 Desember 2024 - 07:14 WIB

ILUSTRASI proses rukyat untuk menentukan awal bulan Rajab.

Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia

13 Desember 2024 - 10:01 WIB

Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

9 Desember 2024 - 22:41 WIB

Jajaran NU - Peduli Bencana PCNU Jepara menggelar rakor seiring potensi terjadinya bencana imbas hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jepara dalam beberapa hari terakhir.
Trending di Hujjah Aswaja