Menu

Mode Gelap
Tujuh Perilaku yang Perlu Diperhatikan Jelang Ramadhan, Nomor 6 Wajib Dilakukan “Mandi Besar” Jelang Puasa Ramadhan Hukumnya Wajib? Begini Tuntunan yang Benar PW IPNU Dan IPPNU Jawa Tengah Resmi Dilantik, Sinergitas dan Bersatu jadi Kunci Jalannya Organisasi Musrenbangkab, Ketua DPRD Jepara Garis Bawahi Pentingnya Pembangunan Infrastruktur Jalan Sambut Ramadhan dengan Bahagia, Annur Mangunan Gelar Jalan Sehat Keliling Desa

Hujjah Aswaja · 1 Feb 2023 14:36 WIB ·

Meriahkan 1 Abad NU, Lesbumi Semaikan Pesan Nasionalisme Lewat Pementasan Ketoprak Santri


 Meriahkan 1 Abad NU, Lesbumi Semaikan Pesan Nasionalisme Lewat Pementasan Ketoprak Santri Perbesar

nujepara.or.id – Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Bangsri menggelar rangkaian kegiatan religi ziarah makam sesepuh NU, istighosah dan pagelaran seni budaya ketoprak santri untuk memeriahkan momentum 1 Abad NU.

Kegiatan ziarah bersama dilaksanakan pada Jumat (27/1) siang. Hujan lebat yang mengguyur wilayah Bangsri tidak menyurutkan antusiasme warga nahdliyin untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Ada tiga lokasi makam yang dikunjungi, yaitu makam Suromoyo Kedungleper, makam Mbah Abdul Hadi Tengguli, dan makam Mbah Nur Salim Banjaran.

“Seluruh ulama NU kita doakan, tetapi lokasinya dipusatkan di tiga makam tersebut. Sementara kegiatan istighotsah dilaksanakan di Gedung MWC NU Bangsri yang kemudian diakhiri dengan Pagelaran Ketoprak Santri Selasa (30/1/2023),” kata Ketua MWCNU Bangsri, Kiai Ikhsan. 

Pementasan Ketoprak Santri digelar dengan menggandeng PC Lembaga Seni Budaya Muslimin (Lesbumi) NU Jepara. Pementasan Ketoprak Santri mengangkat cerita Ratu Kalinyamat dengan judul “Sang Naga Samudra Satru Bebuyutan Portugis”.

“Kegiatan kebudayaan seperti ini layak untuk diapresiasi dan dikembangkan,” Kata Ketua Panitia Kegiatan dan Produser pementasan Ketoprak Santri, Kiai Miftahuddin.

“Dulu Walisongo juga menggunakan seni budaya sebagai media dakwah, dan NU sebagai pewaris keislaman Walisongo juga menggunakan media seni dalam perjuangannya,” jelas Komisaris MSI Tour and Travel tersebut. 

Pementasan yang mengangkat kisah Sang Ratu kalinyamat tersebut dihadiri berbagai elemen masyarakat. Turut hadir juga pengurus Lembaga dan Banom se Kecamatan Bangsri, Ketua Ranting Syuriyah dan Tanfidziyah se Kecamatan Bangsri. Rois Syuriyah PCNU Jepara, KH. Hayatun Nufus Abdullah Hadziq, Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara, KH Charis Rohman juga ikut hadir langsung menyemangati pagelaran budaya ini.

Penulis naskah pementasan, Ali Burhan menjelaskan latar belakang diangkatnya tokoh Ratu Kalinyamat dalam pementasan tersebut. Ketua Tim Riset PC Lesbumi NU Jepara ini berpendapat Ratu Kalinyamat sudah sangat melekat dan melegenda di alam bawah sadar masyarakat Jepara. Ratu Kalinyamat juga seorang pemimpin wanita yang gigih dalam melawan portugis.

“Selama kapal-kapal kita masih berlayar di samudera, selama tubuh kita masih berjiwa, maka Malaka akan kita rebut kembali. Nusantara adalah untaian Negeri Samudra. Aku bersumpah akan bertaruh nyawa untuk mempertahankannya”.

Ini adalah teks Sumpah Ratu Kalinyamat yang menumbuhkan nasionalisme dalam naskah yang dipentaskan tersebut.

Pementasan ini juga sesuai dengan tema harlah yang diangkat oleh PBNU yaitu “Merawat Jagad, Membangun Peradaban”. Dari kisah sejarah Ratu Kalinyamat ini, bisa diambil hikmah pelajaran untuk menguatkan nasionalisme, mencintai tanah air dan menjaga setiap jengkal tanah air dari Portugis. 

Berikut sosok-sosok di balik pementasan ketoprak dengan judul “Sang Naga Samudra Satru Bebuyutan Portugis”.

Produser : KH. Miftahuddin, Penulis Naskah : M. Ali Burhan, Sutradara : Den Hasan, Ratu Kalinyamat (RK): Wiwik Handayani, Senopati (S): Ki Hendro Suryo Kartiko, Ki Warto Warti, Joko Lintang (JL): Sutresno, Roro Wulansari (RW): Tesa, Ki Galangwesi (KG): Ah. Rohim, Nyai Galangwesi (NG): Nurul Anisa, Ki Bajul Segoro: Bajuri, Prajurit lainnya: Rokhit dkk, Komposer music: Waluya Lojeng dkk, MWC NU Bangsri Beserta Banomnya, MSI TOUR, MWC LESBUMI NU BANGSRI, Yayasan Marga Langit, Sabanusa, Sanggar Bangun Budaya, Gumilang Studio, Tunggal Dekor, Godeg Audio, dan semua pihak lain yang ikut berpartisipasi dalam acara ini.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpasrtisipasi dalam pementasan ini. Lewat seni budaya kami akan ikut membumikan faham Aswaja An-nahdliyah di Jepara dan sekitarnya,” tandas Ketua PC Lesbumi NU Jepara, Ngateman, SE. (AB)

Artikel ini telah dibaca 87 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tujuh Perilaku yang Perlu Diperhatikan Jelang Ramadhan, Nomor 6 Wajib Dilakukan

21 Maret 2023 - 03:59 WIB

Ilustrasi Sambut Ramadhan

“Mandi Besar” Jelang Puasa Ramadhan Hukumnya Wajib? Begini Tuntunan yang Benar

21 Maret 2023 - 03:31 WIB

Ilustrasi mandi wajib

Sambut Ramadhan dengan Bahagia, Annur Mangunan Gelar Jalan Sehat Keliling Desa

16 Maret 2023 - 03:56 WIB

Santri Ponpes Annur, pelajar dan berbagai elemen masyarakat mengikuti jalan sehat yang digelar jelang Ramadhan 1444 H. Kegiatan ini bagian dari mengikuti ajaran agama dan warisan tradisi para ulama agar menyambut Ramadhan dengan sukacita dan bahagia.

Sya’ban;  Tradisi Ruwahan dan Nyadran

15 Maret 2023 - 14:30 WIB

Tradisi nyadran lazim dilakukan oleh umat muslim di Indonesia pada bulan Sya'ban hingga sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

PCINU Jerman Hadiri Haflah Khotmil Qur’an di Ponpes Al Ishlah Al Ishom Mayong

14 Maret 2023 - 15:35 WIB

Gandeng Lazisnu, Baznas Jepara Salurkan Zakat Produktif untuk 20 Warga Miskin

14 Maret 2023 - 08:36 WIB

Trending di Kabar
%d blogger menyukai ini: