nujepara.or.id – Madrasah Tsanawiyah (MTs) Walisongo Pecangaan Jepara salah satu lembaga pendidikan yang bernaung di bawah LP Ma’arif NU Kabupaten Jepara memiliki kepedulian utamanya kepada anak-anak yatim. Kepedulian tersebut diaplikasikan dalam bentuk Santunan Yatama yang selama setahun dilaksanakan 2 kali pada bulan Muharram dan jelang Hari Raya Idul Fitri.
Kepala MTs Walisongo Pecangaan, Achmad Zainudin mengatakan tahun ini peserta didik yang menerima santunan sejumlah 8 anak. “Dari kelas 7 ada 2 anak, kelas 8 ada 2 anak, dan kelas 9 4 anak,” katanya.
Kegiatan Santunan tersebut dibarengkan dengan Khatmil Qur’an dan Buka Bersama Dewan Guru serta Karyawan yang berlangsung di madrasah setempat, Jum’at (7/5).
Dikemukakan Zainudin, peserta didik yatim selain menerima santunan setahun 2 kali, biaya pendidikan mereka selama sekolah juga gratis.
“Santunan dan biaya pendidikan untuk anak yatim adalah bagian dari program orang tua asuh. Adapun sumber anggaran dari donatur, dermawan, dan aghniya” lanjutnya.
Pihaknya juga menjelaskan program santunan di madrasah yang bernaung di bawah Yayasan Walisongo Pecangaan ini sudah berlangsung sejak lama. “Dulu hanya di bulan Muharram saja, mulai 2019 kami mencoba untuk meningkatkan. Dan Alhamdulillah sekarang setahun bisa berjalan dua kali,” tambahnya.
Masih menurut guru yang akrab disapa Pak Zen, program tersebut bertujuan untuk ngalap berkah anak yatim. Juga menumbuhkan rasa peduli terhadap anak yatim, bahwa tanpa ayah pun masih ada yang peduli. Serta wujud melaksanakan pasal 34 ayat 1 UUD 1945.
Dari program santunan dan orang tua asuh pengurus MWCNU Pecangaan tersebut berharap semakin meningkatkan kesadaran untuk berbagi terhadap sesama terutama anak yatim. “Sehingga mereka yang yatim bisa tetap belajar sebagaimana peserta didik yang lainnya,” harapnya.
Di samping itu pihaknya juga meyakini dengan peduli dan memperhatikan anak yatim akan berdampak positif terhadap madrasah. (sm)