nujepara.or.id- Musyawarah Kerja Cabang Nahdlatul Ulama (Muskercab NU) Kabupaten Jepara selesai digelar. Kegiatan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Zhilalul Qur’an, Desa Raguklampitan, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara Minggu, (17/7/2022) mengangkat tema Revitalisasi Jam’iyyah Dalam Penerapan Kebijakan Umum PCNU Jepara.
Dari pantauan nujepara.or.id, hasil sidang enam komisi yang terdiri dari Komisi Agama dan Ideologi, Komisi Pendidikan dan Profesi Bidang Pendidikan, Komisi Ekonomi, Kesehatan, Pertanian, Perkebunan, Nelayan, Peternakan dan Perikanan. Komisi Politik, Hukum, Sosial Budaya, Jaringan dan Kerjasama, Komisi Organisasi, Kelembagaan dan Kaderisasi NU, serta Komisi Bahtsul Masail, masing-masing merumuskan program kerja jangka panjang maupun jangka pendek.
Beberapa program besar PCNU Jepara yang dirumuskan oleh masing-masing komisi, mulai rencana mendirikan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU), revitalisasi koin NU oleh Lazisnu, pengembangan usaha oleh Lembaga Ekonomi NU yang dituangkan dalam MoU dengan MWC Tahunan terkait air mineral BLJ, hingga penguatan ideologi Aswaja di kalangan Nahdliyin.
Sebelumnya, dalam pembukaan Muskercab NU yang dihadiri oleh seluruh jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jepara, Lembaga NU, Badan Otonom (Banom), MWC NU se Kabupaten Jepara, Pj. Bupati Jepara Edy Supriyanta, Ketua DPRD Jepara Haizul Ma’arif, Kapolsek, Danramil serta Forkopimcam, ada beberapa permasalahan yang menjadi sorotan, yakni ekspansi zona industri, Ranperda Pesantren dan Ranperda RT/RW.
Rois Syuriah KH Hayatun Nufus dan Ketua Tanfidziyah KH Charis Rohman menegaskan jika NU akan terus mengawal dua ranperda itu. Terlebih Ranperda RT/RW yang ingin menambah jumlah kawasan industri di Jepara.
“NU tak ingin Pemkab dan DPRD Jepara “masuk angin” sehingga kebijakan itu justru malah memunculkan masalah di kemudian hari”, ujar Gus Yatun, sapaan akrab KH Hayatun Nufus.
“Pabrik-pabrik yang ada itu dievaluasi dulu dari berbagai sisi. Kami tidak menolak investor tapi harus jelas manfaat dan mudharatnya untuk Jepara,” tandas Gus Yatun. (ua/mo)