Menu

Mode Gelap
Ribuan Warga Ikuti Sepeda Santai Harlah NU ke-102 di Desa Bulungan Live : Muskercab Ke-3 PCNU Jepara Video Full : Resepsi Peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama Fenomena Minuman Keras di Jepara, Antara Wisata Halal dan Tantangan Regulasi Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor

Headline · 24 Mei 2024 18:04 WIB ·

Ngaji Kitab Kifayatul Atqiya’: Menggapai Derajat Taqwa


 Ngaji Kitab Kifayatul Atqiya’: Menggapai Derajat Taqwa Perbesar

Oleh: Roshif Arwani

nujepara.or.id- Sebuah nadhoman atau syair yang termuat di dalam kitab Kifayatul Atqiya’ menjelaskan tentang arti taqwa, dan kerugian bagi yang menjauhinya. Nadhoman tersebut berbunyi:

تقوي الاله مدار كل سعادة ( 3 )
وتباع اهواء راءس شر حبائلا

Taqwa itu pokoknya segala beruntung (3)
Ikut hawa sumber jahat jadi buntung

Arti nadhoman tersebut menjelaskan bahwa taqwa pada Alllah SWT (mengerjakan perintah Allah dan meninggalkan semua larangan-Nya) merupakan pokok segala keberuntungan dan merupakan sumber kebahagiaan dunia ahirat, sedangkan mengikuti hawa nafsu adalah pokok segala kejahatan dan kemungkaran serta sumber kehancuran juga sebagai jaring perangkap yang dipasang oleh setan.

Taqwa adalah mengerjakan perintah perintah Allah SWT dan meninggalkan semua larangan-Nya secara dhohir bathin dengan disertai rasa takdim dan rasa takut kepada-Nya.

Sebagian Ulama’ mendifinisikan Taqwa adalah Menjauhi sesuatu selain Allah SWT. Abu Abdullah RA berkata ” Taqwa yaitu: menjauhi sesuatu yang bisa menjauhkan diri dari Allah SWT “. Sebagian ulama’ berkata: “barang siapa yang menghendaki sahnya taqwa maka tinggalkanlah semua dosa”.

Taqwa merupakan sumber kebahagiaan dunia ahirat serta penolak kesialan dan kehancuran dunia ahirat, dengan demikian maka ketahuilah bahwa: Allah selalu bersama-sama dengan orang-orang yang bertaqwa, Ilmu laduni diberikan oleh Allah kepada orang-orang yang bertaqwa, selamat dari neraka karena taqwa, keluar dari kesulitan karena taqwa, datangnya rizqi tak terduga karena taqwa, dipermudah semua masalah karena taqwa, dilipatgandakan pahalanya karena taqwa, surga diberikan oleh Allah kepada orang yang bertaqwa, memiliki keramat didunia dan akhirat karena taqwa.

Sementara ‘hawa’ adalah kecondongan nafsu pada sesuatu yang bertentangan dengan syari’at.
Nafsu adalah keinginan untuk memenuhi kesenangan. Hawa nafsu menurut Ibnu Qoyyim adalah kecondongan jiwa pada sesuatu yang selaras dengan keinginan.

Imam Sahal bin Abdullah berkata: “Tidak ada penolong kecuali Allah SWT, tidak ada dalil ( petunjuk) kecuali Rasulullah SAW, tidak ada bekal kecuali taqwa dan tidak ada amal kecuali sabar atas amal. Mari tingkatkan ketaqwa’an kita kepada Allah SWT. Semoga Allah memberikan taufiq, hidayah dan fadhol-Nya kepada kita sehingga kita menjadi hamba-hamba Allah yg bertaqwa, serta terhindar dari pengikut hawa nafsu karena mengikuti hawa akan menolak kebenaran dan mengikuti nafsu akan selalu mengikuti kemaksiatan yang akhirnya akan menjadi orang yang sengsara.

(Penulis adalah pengurus Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah JATMAN MWC NU Tahunan dan Ketua FKPP Jepara).

Artikel ini telah dibaca 474 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ribuan Warga Ikuti Sepeda Santai Harlah NU ke-102 di Desa Bulungan

9 Februari 2025 - 18:37 WIB

Produsen Miras Jadi Sponsor Event, Pengkhianatan Komitmen Pemberantasan Miras di Jepara

6 Februari 2025 - 20:13 WIB

Fenomena Minuman Keras di Jepara, Antara Wisata Halal dan Tantangan Regulasi

5 Februari 2025 - 22:32 WIB

Munculnya Organisasi Berlabel NU, Aspirasi atau Fragmentasi?

3 Februari 2025 - 17:57 WIB

Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor

30 Januari 2025 - 20:19 WIB

Nama 41 Tokoh yang Dilantik Jadi Pengawas dan Pengurus Yayasan RSU Anugerah Sehat Jepara, Berasal dari Berbagai Latar Belakang

27 Januari 2025 - 21:34 WIB

Trending di Kabar