Menu

Mode Gelap
Kyai Mukhammad Siroj: Sosok Pendidik, Pengabdi dan Teladan Sehidup Semati Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

Esai · 2 Apr 2023 15:29 WIB ·

Ngaji Tematik Ramadhan: Komunikasi Universal 


 Ilustrasi pentingnya sikap saling menghormati baik dalam sebuah komunitas maupun antarkomunitas agar tercipta relasi yang egaliter, toleran, santun dan nilai-nilai yang sejenis. Perbesar

Ilustrasi pentingnya sikap saling menghormati baik dalam sebuah komunitas maupun antarkomunitas agar tercipta relasi yang egaliter, toleran, santun dan nilai-nilai yang sejenis.

Oleh Kiai Hisyam Zamroni*

nujepara.or.id – Kesukuan (tribes), kebangsaan (nation), perkumpulan (crown), persekutuan (group) dan komunitas  (qoum/comunity) adalah keniscayaan sebagai bagian dari tatanan  sosial yang  satu sama lain boleh  jadi  saling “mengenal” dan memiliki “tata komunikasi” yang apik.

Hal ini sebagaimana dituangkan di dalam al Qur’an: “Ya Ayyuhalladzina Amanu, la yaskhor qowmun min qowmin ‘asaa an-yakunuu khoiron minhum. Wa la nisaun min nisain ‘asaa an-yakunna khoiron minhunna.”

Gusti Allah SWT menyapa manusia yang sudah “mendeklarasikan” dirinya orang yang “beriman” bahwa komunikasi antar sesama dan antarkomunitas yang santun dan berkualitas adalah pokok dari kekuatan dan identitas di  dalam diri sendiri, sukunya, bangsanya, dan komunitasnya.

Ayat di atas sungguh luar biasa dimana prinsip “berkomunitas” yang paling utama dan paling awal harus ditanamkan dalam “ruh komunitas”  adalah “berprasangka” dan “mengakui kebaikan”  orang lain atau komunitas lainnya. Atau dengan kata lain adalah mampu “nyelehno” atau menomorduakan “ego kebaikan” komunitasnya sendiri.

Sungguh, ini adalah prinsip dan norma “persaudaraan universal” yang menjadikan seseorang dan komunitas apapun mampu memiliki identitas yang egaliter, moderat, toleransi dan santun satu sama lain sehingga tumbuh saling pengertian dan saling menjaga. Ujung proses ini terciptanya situasi yang kondusif dan keharmonisan komunal. 

Semoga kita termasuk bagian dari  komunitas yang mengedepankan dan mengakui kebaikan-kebaikan sekecil apapun yang dilakukan oleh siapapun atau komunitas manapun. Aamiin Aamiin Aamiin.

*Sekretaris Pengurus Syu’biyah Jatman Jepara

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Harlah NU dan Haul Gus Dur Digelar Bersama, PCNU Jepara Ajak Teladani Para Pejuang NU

16 Januari 2025 - 07:32 WIB

IPNU-IPPNU Ranting Pekalongan Gelar Festival Rebana Tradisional Ke- 2, Ini Daftar Juaranya

11 Januari 2025 - 23:52 WIB

Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini

8 Januari 2025 - 06:11 WIB

Logo Harlah Ke-102 NU.

Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya

31 Desember 2024 - 07:14 WIB

ILUSTRASI proses rukyat untuk menentukan awal bulan Rajab.

Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia

13 Desember 2024 - 10:01 WIB

Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

9 Desember 2024 - 22:41 WIB

Jajaran NU - Peduli Bencana PCNU Jepara menggelar rakor seiring potensi terjadinya bencana imbas hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jepara dalam beberapa hari terakhir.
Trending di Hujjah Aswaja