Menu

Mode Gelap
Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (25) NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan? Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!! Ngaji Burdah syarah Mbah Sholeh Darat  ( 2 )

Esai · 2 Apr 2023 15:29 WIB ·

Ngaji Tematik Ramadhan: Komunikasi Universal 


 Ilustrasi pentingnya sikap saling menghormati baik dalam sebuah komunitas maupun antarkomunitas agar tercipta relasi yang egaliter, toleran, santun dan nilai-nilai yang sejenis. Perbesar

Ilustrasi pentingnya sikap saling menghormati baik dalam sebuah komunitas maupun antarkomunitas agar tercipta relasi yang egaliter, toleran, santun dan nilai-nilai yang sejenis.

Oleh Kiai Hisyam Zamroni*

nujepara.or.id – Kesukuan (tribes), kebangsaan (nation), perkumpulan (crown), persekutuan (group) dan komunitas  (qoum/comunity) adalah keniscayaan sebagai bagian dari tatanan  sosial yang  satu sama lain boleh  jadi  saling “mengenal” dan memiliki “tata komunikasi” yang apik.

Hal ini sebagaimana dituangkan di dalam al Qur’an: “Ya Ayyuhalladzina Amanu, la yaskhor qowmun min qowmin ‘asaa an-yakunuu khoiron minhum. Wa la nisaun min nisain ‘asaa an-yakunna khoiron minhunna.”

Gusti Allah SWT menyapa manusia yang sudah “mendeklarasikan” dirinya orang yang “beriman” bahwa komunikasi antar sesama dan antarkomunitas yang santun dan berkualitas adalah pokok dari kekuatan dan identitas di  dalam diri sendiri, sukunya, bangsanya, dan komunitasnya.

Ayat di atas sungguh luar biasa dimana prinsip “berkomunitas” yang paling utama dan paling awal harus ditanamkan dalam “ruh komunitas”  adalah “berprasangka” dan “mengakui kebaikan”  orang lain atau komunitas lainnya. Atau dengan kata lain adalah mampu “nyelehno” atau menomorduakan “ego kebaikan” komunitasnya sendiri.

Sungguh, ini adalah prinsip dan norma “persaudaraan universal” yang menjadikan seseorang dan komunitas apapun mampu memiliki identitas yang egaliter, moderat, toleransi dan santun satu sama lain sehingga tumbuh saling pengertian dan saling menjaga. Ujung proses ini terciptanya situasi yang kondusif dan keharmonisan komunal. 

Semoga kita termasuk bagian dari  komunitas yang mengedepankan dan mengakui kebaikan-kebaikan sekecil apapun yang dilakukan oleh siapapun atau komunitas manapun. Aamiin Aamiin Aamiin.

*Sekretaris Pengurus Syu’biyah Jatman Jepara

Artikel ini telah dibaca 295 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (25)

5 April 2024 - 15:18 WIB

Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara), Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat.

Tidak Pandang Suku, Agama dan Ras, NUPB Jepara Siap Bantu Korban Bencana

31 Maret 2024 - 21:57 WIB

Menyingkap Makna Perintah Membaca dalam Al-Qur’an

24 Maret 2024 - 11:48 WIB

NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang

20 Maret 2024 - 19:56 WIB

Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan?

19 Maret 2024 - 13:50 WIB

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (2)

18 Maret 2024 - 23:03 WIB

Trending di Headline