Oleh Kiai Hisyam Zamroni*
nujepara.or.id – Rekayasa sosial (social engineering) maupun perubahan sosial (social change) merupakan realitas sosial yang terus menerus ada dan berkelanjutan, sebagaimana digambarkan di dalam al Qur’an: “Innallaha la yughoyyiru ma biqowmin hatta yughoyyiru ma bianfusihim”.
“Perubahan” menjadi kata kuci pada ayat di atas dimana sebuah komunitas dapat berubah karena digerakkan oleh “person-person” yang progresif. Atau dengan kata lain orang-orang yang mempunyai kesadaran “berubah” atau progresiflah yang mampu mengubah komunitasnya dan atau masyarakatnya bahkan bangsanya menjadi lebih maju.
Ayat di atas, memberikan pemahaman bahwa titik pointer dalam rekayasa sosial dan perubahan sosial bukan ditentukan oleh komunitasnya (qowm) tapi ditentukan oleh satu dua orang “penggerak” (anfus) yang memiliki kemampuan, kecerdasan, kekuatan jiwa, mental dan kemauan bergerak untuk berubah dan mau merubah komunitas dan masyarakatnya.
Oleh karena itu, seseorang yang memiliki kecerdasan, mentalitas, progresif dan jiwa yang tangguh akan menghasilkan semangat dan strategi yang apik untuk mengubah komunitas bahkan dunia.
Semoga kita diberi kecerdasan dan kekuatan mental jiwa oleh Gusti Allah SWT untuk menjadi bagian dari orang-orang yang ikut berpartisipasi mengubah komunitas atau bahkan bangsanya menjadi lebih baik, lebih unggul, lebih maju, bahagia sejahtera dan barokah. Aamiin Aamiin Aamiin
*Sekretaris Pengurus Syu’biyah Jatman Jepara