Menu

Mode Gelap
PC Muslimat NU Jepara Gelar Diklat Paralegal, Bentuk Pos Pengaduan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Fatayat Jepara Kota Lantik Kepengurusan 11 Ranting Baru Turba ke Ranting, MWCNU Nalumsari Targetkan Kinerja Lazisnu Lima Tahun Terakhir Tidak Produksi, Teater Tuman Bangkit melalui Winara Kisah Syekh Ihsan Al-Jampesi, Pengarang Kitab Sirojut Tholibin yang Menolak Tawaran Raja Mesir untuk Mengajar di Al-Azhar

Kabar · 17 Jul 2016 11:52 WIB ·

NU dan Muhammadiyah Sepakat, Jika Bupati Ora Manfangati, Awas!


 NU dan Muhammadiyah Sepakat, Jika Bupati Ora Manfangati, Awas! Perbesar

kiai hayatun di hbh
JEPARA – Menjelang Pilkada Jepara 2017, organisasi Islam besar seperti NU dan Muhammadiyah seringkali jadi tarikan kepentingan antar calon yang berkepentingan. Oleh karena itulah, KH Ubaidillah Umar, Rais Syuriah NU Jepara mengingatkan para calon bupati agar mendengar suara rakyat.
“NU dan Muhammadiyah sepakat, jika bupati tidak manfangati (bermanfaat untuk rakyat), Awas kuwe!,” kata Kiai Ubaid yang disambut ger-geran ribuan hadirin pada acara Halal Bihalal ke-1 Keluarga Besar NU dan Muhammadiyah di Pendopo Kabupaten Jepara, Ahad (17 Juli 2016) pagi.
Meskipun dalam suasana Halal Bihalal, Kiai Ubaid menyatakan NU dan Muhammadiyah Jepara tetap harus melaksanakan tugas amar ma’ruf nahi mungkar. “NU dan Muhammadiyah tidak berharap semuanya bisa baik. Namun Harus amar ma’ruf nahi munkar,” paparnya dalam sambutan.
Atas alasan itulah, kepada Polri dan TNI, Kiai Ubaid meminta agar ikut membantu  membesarkan. Jika dua ormas Islam itu disatukan, maka akan jadi kekuatan sipil yang sangat bermanfaat untuk memajukan masyarakat. “Kalau NU dan Muhammadiyah besar, polisi dan tentara sare mawon, Pak!” jelasnya disambut tawa hadirin.
Kiai Ubaid juga menjelaskan, jika NU dan Muhammdiyah besar, maka tidak ada yang demonstrasi dengan cara merusak. Orang yang membakar kantor atau berbuat anarkhis, dijamin Kiai Ubaid bukan karakter anggota NU dan Muhammadiyah meskipun pakai baju NU maupun Muhammadiyah. “Tembak wae, Pak!”
Jika semua bersatu, lanjut Kiai Ubaid, Bupati dan pimpinan lainnya tentu tidak bisa mengeluarkan kebijakan yang merugikan masyarakat, misalnya perda karaoke di Jepara yang dibatalkan. “NU dan Muhammadiyah akan memperingatkan dengan mosi tidak percaya, bukan dengan demonstrasi,” janjinya kepada hadirin jika bupati nantinya sak karepe dewe.
Acara halal Bihalal yang dilanjut dengan Komunike gerakan moral bersama ini juga dihadiri Bupati Jepara, Ahmad Marzuki, Wakil Bupati Subroto, Ketua DPRD, Aris Isnandar, Polisi, TNI, serta beberapa tokoh agama Kristen, Budha dan lainnya. (abd)

Artikel ini telah dibaca 33 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Satu Siswi MA NU Al-Mustaqim Lolos Tahap Pertama Program Inisiator Muda Moderasi Agama Madrasah Tahun 2023

8 Juni 2023 - 05:36 WIB

PAC GP Ansor Nalumsari Sosialisasikan Tantangan Kebangsaan

8 Juni 2023 - 05:25 WIB

Gerakan SIDoWaRaS MWC NU Tahunan: Bermula dari Data Terbitlah Dana

5 Juni 2023 - 10:42 WIB

Musyawarah Kerja MWCNU Nalumsari Tegaskan Sinergi Program Seluruh Banom

2 Juni 2023 - 16:04 WIB

Ida Lestari, S.H., M.H.Kabid Kebudayaan Disparta Jepara Buka Festival Memeden Gadhu ke 14 di Kepuk

2 Juni 2023 - 15:39 WIB

Satukan Komando, Satkoryon Banser Nalumsari Kumpulkan Para Komandan

2 Juni 2023 - 15:17 WIB

Trending di Kabar
%d blogger menyukai ini: