Menu

Mode Gelap
Pesan dari Bandungharjo untuk Jepara: Pertebal Cinta Tanah Air Lewat Kirab Merah Putih, Malam Hari Langitkan Doa untuk Bangsa Bersama Habib Umar Muthohar dan Gus Muwafiq Lakpesdam PCNU Gandeng UNISNU Lakukan Riset Dampak Industrialisasi di Jepara Koreksi Master Kalender 2024, Lembaga Falakiyah NU Jepara Pastikan Sesuai Perhitungan Siswi MA Nahdlatul Ulama Tengguli Sabet Harapan 2 Ajang Lomba Esai Se-Jateng dan DIY Garam : “Misi Suci” Yang Sering Terkapitalisasi!

Kabar · 1 Agu 2022 13:49 WIB ·

NU Harus Lebih Peka Pada Rakyat Kecil


 Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony) Perbesar

Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)

nujepara.or.id- Nahdlatul Ulama (NU) akan memasuki abad kedua. Untuk itu, Pimpinan NU harus lebih peka terhadap situasi negara. Di sisi lain, juga harus peka terhadap rakyat kecil yang terdampak kebijakan pembangunan di berbagai bidang.

Pesan tersebut disampaikan oleh Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh. Ia menyatakan, momentum peringatan 1 Abad NU pada tahun 1444 hijriah hendaknya dapat menggugah kesadaran para pimpinan NU yang sekarang sedang mengemban amanat organisasi bahwa seabad yang lalu para kiai pesantren terpanggil memulai rintisan menuju perubahan yang lebih baik.

“Perubahan itu diawali dengan mendirikan NU yang selanjutnya menjadi lokomotif perubahan untuk membela warga yang merintih karena terjajah, klimaksnya 21 tahun kemudian terwujud proklamasi kemerdekaan Indonesia,” kata Kiai Ubaid.

Kiai Ubaid yang juga Pengasuh Pesantren Al-Itqon Bugen, kota Semarang mengatakan hal itu saat menyampaikan sambutan dalam acara istighotsah menyongsong datangnya era 100 tahun kedua NU berkhidmah kepada bangsa yang betlangsung di masjid agung Demak, Sabtu (30/7).

Mursyid Thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah Prof KH Abdul Hadi Muthohar Mranggen Demak memimpin Istighotsah dan tahlil, sedangkan doanya dibaca oleh sembilan kiai. Mereka itu adalah KH Ma’shum Abi Darda Sragen, KH Mukhlis Hudaf Klaten, KHA Hadlor Ihsan Semarang, KH Zaim Ahmad Ma’shum Lasem, KH Rozikin Jepara, KH Abu Jamroh Jepara, KH Zainal Arifin Ma’shum Demak, KH Adlan Nur Demak, dan KH Abdul Rasyid Demak.

Menurut Kiai Ubaid, sepak terjang para pendahulu kita 100 tahun lalu sangat layak untuk diteladani. Mereka bersama NU sukses melepaskan rakyat dari belenggu penjajah. Bagaimana dengan era 100 tahun kedua yang akan datang, di tangan para pimpinan NU sekaranglah hal itu ditentukan.

“Saat ini semuanya menyaksikan sebagian warga NU merintih terdampak kebijakan pembangunan, tidak terkecuali nahdliyin di Demak di kawasan pesisir sudah cukup lama menderita karena bencana rob atau air laut pasang,” tegasnya.

Kiai Ubaid menambahkan, selain itu masih ada yang merintih karena dampak berbagai kebijakan yang tidak menguntungkan nahdliyin yang tinggal di wilayah Demak. Dengan diadakannya istighotsah di lokasi yang pernah menjadi pusat gerakan Wali Songo ini diharapkan dapat membukakan mata para pemangku kewenangan.

“Setelah melihat realitas akan terketuk hatinya untuk mengambil langkah kebijakan komprehensif yang dapat mengakhiri penderitaan nahdliyin. Bersamaan dengan itu para pimpinan NU harus mendampingi warga terdampak sebagai tanda bahwa NU hadir membersamai warga sebagaimana yang  dilakukan para pendahulu seabad yang lampau,” ucapnya.

“Marilah semuanya kita bangun kebersamaan mulai dari anak ranting, ranting hingga PBNU. Sehingga apa yang menjadi rintihan rakyat menjelang se-abad NU ini menjadi rintihan semua nahdliyyin,” tuturnya.

Dikatakan, tentu saat memasuki era 100 tahun kedua NU ini banyak hal yang akan dilakukan, begitu beratnya tantangan yang dihadapi baik internal maupun eksternal. Maka sejak dini semuanya  harus mendekatkan diri kepada Allah SWT agar diberi kekuatan, ketabahan, dan kemampuan menyelesaikan problem.

Sumber : jateng.nu.or.id

Artikel ini telah dibaca 178 kali

Baca Lainnya

Gebyar Maulid Nabi Muhammad SAW, sebagai Ajang Kreativitas Kader IPNU-IPPNU Petekeyan

22 September 2023 - 10:11 WIB

Catatan Silaturahmi PCNU-MWCNU-PBNU Se-Eks Karisidenan Pati bersama KH Yahya Cholil Staquf

22 September 2023 - 01:17 WIB

Haul Sayyid Muhammad bin Syekh bin Abdurrahman bin Yahya, alias Mbah Daeng

22 September 2023 - 00:29 WIB

Ketua Lakpesdam PCNU Jepara, Terpilih Jadi Anggota Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Tengah

19 September 2023 - 08:16 WIB

Pesan dari Bandungharjo untuk Jepara: Pertebal Cinta Tanah Air Lewat Kirab Merah Putih, Malam Hari Langitkan Doa untuk Bangsa Bersama Habib Umar Muthohar dan Gus Muwafiq

8 September 2023 - 01:54 WIB

Mas Wiwit dan Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Husnur Rofiq menyapa warga saat Kirab Merah Putih di Desa Bandungharjo, Donorojo, Jepara, Kamis (7/9/2023).

Habib Lutfi Bersama Mas Wiwit dan Ribuan Warga Kirab Merah Putih Sejauh 4 Km, Ada Ribuan Doorprize

5 September 2023 - 01:29 WIB

Flier Kirab Merah Putih dan pengajian umum yang bakal dihadiri Habib Luthfi, Habib Umar Muthohar dan ribuan warga yang diprakarsai Mas Wiwit, panggilan akrab Witiarso Utomo.
Trending di Hujjah Aswaja
%d blogger menyukai ini: