Menu

Mode Gelap
Fatayat Jepara Kota Lantik Kepengurusan 11 Ranting Baru Turba ke Ranting, MWCNU Nalumsari Targetkan Kinerja Lazisnu Lima Tahun Terakhir Tidak Produksi, Teater Tuman Bangkit melalui Winara Kisah Syekh Ihsan Al-Jampesi, Pengarang Kitab Sirojut Tholibin yang Menolak Tawaran Raja Mesir untuk Mengajar di Al-Azhar LKK PCNU Komitmen Dukung Progam Pengentasan Stunting di Jepara

Kabar · 1 Mei 2016 03:52 WIB ·

NU Ranting Ngabul Tak Mau Kecolongan Lagi


 NU Ranting Ngabul Tak Mau Kecolongan Lagi Perbesar

Pelantikan Ranting Ngabul
NGABUL – Bukan mengada-ada. Di Ngabul, ada orang yang lahir di komunitas NU, sekolah di lembaga NU, namun kini justru menyerang NU karena sudah tidak sepaham dengan amaliyah NU. Bahkan, jumatan saja sudah tidak mau di desa sendiri atas nama perbedaan paham.
Keprihatikan itu diutarakan oleh Kiai Abdul Halim al-Hafidz, Ketua NU Ranting Ngabul Tahunan Jepara pada pelantikan pengurus NU Rantingnya di Balaidesa Ngabul, Sabtu (9/04/2016) malam. Hadir dalam keempatan itu, KH Hayatun Abdullah al-Hafidz, Ketua NU Jepara.
Di hadapan pengurus NU yang berjumlah 96 orang, Kiai Halim menegaskan bahwa ujung tombak NU ada di mundzir mushalla. Karena itulah, sebagai ketua, ia memasukkan semua nama ketua pengurus masjid dan mushalla yang ada di Ngabul dalam jajaran pengurus NU Ranting.
“Saya sudah pernah kehilangan kader. Harapan saya, ke depan tidak lagi kecolongan. Wong NU ben balik NU neh. Saya ingin semua nadzir, perangkat desa dan RT di Ngabul merasa memiliki NU. Insyaallah,” ujar Halim.
Apa yang ditegaskan Kiai Halim tersebut disambut baik oleh Kiai Hayatun. Namun, untuk melaksanakan itu, pengurus NU dulu yang harus diluruskan. Posisi Ngabul, lanjut Mbah Yatun, sangat strategis karena berada di tengah kecamatan tahunan. Jika Ngabul aktif, maka, ranting lain di sekelililingnya akan ikut tertarik aktif.
Penduduk Desa Ngabul yang berjumlah 12 orang tentu tidak mudah melakukan kontrol dan pemberdayaan jika tidak melibatkan petinggi desa dan tokoh masayarakat. “NU itu tidak sekedar mengurusi lailatul ijtima’, tahlilan, bahtsul masail dan penyimpangan wahabi salafi. NU itu ngurusi umat sejak lahir hingga mati. Jika pengurus NU tidur, jangan salahkan umat, tapi salahkan pengurus NU nya,” ujar Mbah Yatun.
Soal salafi wahabi, yang disebut Kiai Halim kaum sa-wah, Mbah Yatun menyarakan untuk menggunakan pendekatan kepada umat. “Sebab kita merawat umat,” tandasnya. Selamat dan ditunggu kerja praktisnya. (abd)

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Apa Itu Ngaji Syuriyahan dan Siapa Penggeraknya di Jepara, Simak Penjelasannya

30 Mei 2023 - 00:24 WIB

Fatayat Jepara Kota Lantik Kepengurusan 11 Ranting Baru

29 Mei 2023 - 12:46 WIB

MWC NU Tahunan Jadi Pilot Project Pembentukan PARNU di Jepara

27 Mei 2023 - 23:44 WIB

Turba ke Ranting, MWCNU Nalumsari Targetkan Kinerja Lazisnu

27 Mei 2023 - 00:38 WIB

Lima Tahun Terakhir Tidak Produksi, Teater Tuman Bangkit melalui Winara

27 Mei 2023 - 00:26 WIB

Ranting NU Nalumsari Merancang Pengoptimalan Koin-NU

24 Mei 2023 - 13:53 WIB

Trending di Headline
%d blogger menyukai ini: