Menu

Mode Gelap
Kyai Mukhammad Siroj: Sosok Pendidik, Pengabdi dan Teladan Sehidup Semati Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

Kabar · 22 Okt 2022 13:36 WIB ·

Padati Bandengan, Ribuan Warga NU Semarakkan Apel Hari Santri


 Padati Bandengan, Ribuan Warga NU Semarakkan Apel Hari Santri Perbesar

nujepara.or.id – Ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jepara memadati lapangan Pantai Bandengan, Jepara, Sabtu (22/10/2022). Warga nahdliyin dari beragam usia, mulai anak-anak hingga dewasa itu mengikuti Apel Hari Santri yang dipimpin oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Sejak pagi, warga nahdliyin dari berbagai kawasan di Jepara terlihat antusias mengikuti kegiatan upacara Hari Santri Nasional (HSN) yang merujuk pada Resolusi Jihad yang digelorakan Rais Akbar NU, KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 ini. Bahkan saking antusiasnya, arus lalu lintas menuju kawasan Pantai Bandengan sempat terhambat.

Ganjar Pranowo tiba di lokasi sekitar pukul 07.00 WIB. Ia datang mengenakan sarung, jas hitam dan peci. Rais Syuriah PCNU Jepara KH. Khayatun Abdullah Hadziq, Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara KH. Charis Rahman, dan keluarga besar NU Jepara menyambut dan mendampingi Ganjar Pranowo. Hadir pula Penjabat (Pj.) Bupati Jepara Edy Supriyanta bersama jajaran Forkompinda.

Dalam sambutannya, Ganjar menyampaikan tiga hal penting. Pertama mengajak santri untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Di sini, peran santri sangat dibutuhkan, terutama untuk membendung rongrongan dari berbagai sisi yang ingin memecah belah persatuan bangsa. 

“Karena para santri dengan resolusi jihadnya saat itu mampu mendorong pemerintah, negara agar mempertahankan NKRI. Semangat ini yang harus kita warisi,” ujar Ganjar.

Kedua, santri harus mampu bertani secara mandiri. Sehingga santri mampu berkontribusi terhadap ketahanan dan kedaulatan pangan. 
Ketiga, santri inovatif serta santri kreatif yang bisa juga mencari solusi untuk memecahkan persoalan-persoalan lokal terhadap energi. Maka, tiga hal itu dapat menjadi landasan bagi santri untuk mempertahankan NKRI sesuai dengan zamannya.

“Kalau dulu bawa bambu runcing sekarang pakai akal, pakai pikiran pakai jejaring. Dan paling saya suka tadi dari deklarasinya para santri ini sungguh moderat. Bagaimana menjaga NKRI,” tegas Ganjar.

Ganjar berharap, santri bisa mengikuti perkembangan dan selalu mawas diri. Sehingga, dengan bekal ilmu keagamaan akan kuat dalam gempuran ideologi yang menyimpang.
Di era sekarang ini, Santri keren-keren, mereka mampu memanfaatkan teknologi. Banyak dari mereka yang membuat temuan-temuan penting di bidang teknologi. 

“Jangan takut dan jangan minder. Santri itu keren,” ujar Ganjar. 

Pj. Bupati Edy Supriyanta mengatakan, keberadaan santri sudah memberi warna bagi bangsa Indonesia. Santri harus siap mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara. Santri juga mempunyai andil besar dalam pembangunan  ke depan. 

“Meski dididik menjadi ahli agama, santri masa kini juga harus mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” katanya.

Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015. Hal ini merujuk pada tercetusnya resolusi jihad tanggal 22 Oktober, yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi kemerdekaan Indonesia yang dalam perkembangannya menjadi awal terjadinya peristiwa heroik 10 November.

Sementara itu, Rais Syuriah PCNU Jepara KH Khayatun Abdullah Hadziq mengapresiasi peran serta dan partisipasi aktif berbagai kalangan sehingga kegiatan HSN 2022 bisa berjalan lancar. Mbah Yatun – panggilan akrab KH Khayatun Abdullah Hadziq – berpesan kepada para santri agar mampu menjadi solusi dari lima masalah bangsa. Yakni terkait ideologi, ekonomi, energi, dan konflik horizintal.

Misalnya terkait ideologi, sampai sekarang masih ada pihak yang belum bisa menerima Pancasila. Santri harus mampu memberikan solusi terkait masalah ini,” tandas Mbah Yatun.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Harlah NU dan Haul Gus Dur Digelar Bersama, PCNU Jepara Ajak Teladani Para Pejuang NU

16 Januari 2025 - 07:32 WIB

IPNU-IPPNU Ranting Pekalongan Gelar Festival Rebana Tradisional Ke- 2, Ini Daftar Juaranya

11 Januari 2025 - 23:52 WIB

Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini

8 Januari 2025 - 06:11 WIB

Logo Harlah Ke-102 NU.

Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya

31 Desember 2024 - 07:14 WIB

ILUSTRASI proses rukyat untuk menentukan awal bulan Rajab.

Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia

13 Desember 2024 - 10:01 WIB

Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

9 Desember 2024 - 22:41 WIB

Jajaran NU - Peduli Bencana PCNU Jepara menggelar rakor seiring potensi terjadinya bencana imbas hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jepara dalam beberapa hari terakhir.
Trending di Hujjah Aswaja