nujepara.or.id – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) menggelar pelatihan dasar tanggap bencana untuk calon relawan dan kader NU di Gedung PCNU Jepara, Jl. Pemuda 51 pada Jum’at (8/12/2023).
Sebanyak 65 orang peserta dibekali materi terkait penanganan praktis kebencanaan dan materi lingkungan hidup. Peserta terdiri atas utusan lembaga NU, badan otonom NU, dan perwakilan institusi yang tertarik terhadap isu-isu kebencanaan dan lingkungan hidup.
KH. Zainuri Toha, selaku pengurus PCNU Jepara hadir membuka acara. Turut hadir sejumlah narasumber dari BPBD Jepara, SAR Jepara, FPRB Jepara, serta sejumlah pengurus LPBI NU.
“Peran LPBI diharapkan bisa turut menjaga kelestarian lingkungan, tidak hanya pada kebencanaan. Salah satu tugasnya, menjaga program iklim sesuai amanat Presiden Jokowi,” pesannya.
Data hasil mitigasi juga diharapkan tertata rapi, mulai Jepara ujung utara hingga selatan. Bisa juga kerjasama dengan pihak terkait untuk pengurangan risiko bencana.
“Seperti hal nya juga menjaring CSR dari berbagai dunia usaha yang ada. Misalnya pengadaan ambulance, perahu karet, perlengkapan penunjang operasi dan sebagainya,” imbuhnya
Ketua PC LPBI NU Jepara, Asyhadi menyampaikan bahwa LPBI NU bertanggung jawab untuk berbagi ide dan pengalaman penanganan bencana serta perubahan iklim pada kader-kader NU. Ia berharap, pelatihan ini memberikan pemahaman kepada para peserta. Hal ini akan menjadi kepedulian bersama pada isu tersebut.
Apalagi akhir-akhir ini, sering terjadi bencana di Indonesia. Khusus di wilayah Jepara, akan disesuaikan dengan kondisi lapangan
“Ini adalah tanggung jawab bersama. Untuk itu pelatihan ini diadakan sebagai bagian ikhtiar LPBI NU untuk menjawab tantangan-tantangan dalam penanganan bencana dan pelestarian lingkungan,” tegasnya.
Materi pelatihan mencakup pengantar dasar penanggulangan bencana, pengantar pengurangan risiko bencana, pengantar tanggap darurat, dan rekonstruksi rehabilitasi.
Adapun narasumber pada pelatihan ini diantaranya adalah Dedi Irawan dari Pusdalops BPBD Jepara, Fathur Rohman selaku Ketua FPRB Jepara, serta Fiki Akmalul dari SAR Jepara.
Dari hasil paparan materi, di Jepara sendiri memiliki berbagai potensi terjadinya bencana. Mulai dari Banjir, Tanah Longsor, Puting beliung, gempa bumi, cuaca ekstrim, kekeringan, kebakaran, hingga konflik sosial.
Diharapakan proses mitigasi bencana bisa dilakukan dengan seksama, serta melibatkan semua elemen masyarakat. Agar ketahanan dan respon tanggap bencana bisa dipersiapkan dengan baik.