foto bersama usai rapat dan audiensi panitia KUPI kepada Pemkab Jepara, Senin (28/03/2022).
nujepara.or.id – Kabupaten Jepara ditunjuk sebagai tuan rumah Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI). Perhelatan akbar kedua KUPI yang akan berlangsung pada 25 hingga 27 November mendatang akan diselenggarakan di Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari Bangsri.
Kongres lima tahunan tersebut akan diikuti oleh jaringan KUPI di 34 provinsi. Jaringan ini mulai dari ormas sipil keagamaan hingga civitas academica. Bahkan, ada pula peserta undangan dari negara-negara tetangga. Hal ini disampaikan dalam rapat sekaligus audiensi panitia KUPI ke Pemkab Jepara di Gedung Shima Setda pada Sabtu (26/3/2022).
Mengetahui iformasi tersebut, Sekretaris PCNU Jepara, Ahmad Sahil alias Gus Sahil mengaku pihaknya siap mendukung penuh penyelenggaraan KUPI di Jepara. Menurutnya, Kabupaten Jepara sudah siap untuk menjadi tuan rumah di even-even tingkat nasional.
“Iya, sangat mendukung, itu artinya Jepara sudah dipercaya untuk even-even besar,” ungkapnya.
Gus Sahil juga menambahkan isu perempuan yang diangkat merupakan isu yang strategis untuk memperjuangkan hak-hak peremuan.
“Dan issue yg dibahas kan memang bermanfaat bagi masyarakat luas terutama pembelaan hak-hak perempuan,” tambahnya.
Senada dengan Gus Sahil, Asisten I Sekda Jepara Dwi Riyanto, mewakili bupati Jepara dalam pertemuan tersebut, memastikan Pemkab Jepara siap mendukung kesuksesan acara KUPI. Ia menyampaikan, Jepara siap berkolaborasi dengan pemerintah provinsi maupun pusat.
“Untuk kebaikan bagi Jepara, akan kita usahakan semaksimal mungkin,” ungkapnya.
Pihaknya mengaku senang, menanggapi permohonan panitia KUPI untuk menghadirkan pameran produk lokal Jepara. Di samping itu, dapat memperkenalkan pementasan seni budaya, dan potensi pariwisata.
Sementara itu, Ketua Panitia KUPI, Masruchah menyampaikan sebelum kongres akan dilakukan kajian-kajian termasuk mendialogkan persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan dengan pendekatan keadilan.
“Setelah ada kesamaan pandangan lalu dikeluarkan fatwa dan beberapa rekomendasi, selanjutnya hasil kongres akan dijadikan pertimbangan oleh parlemen dan pemerintah,” katanya.
Lebih lanjut Wakil Ketua DPRD Jepara Nuruddin Amin, juga mendukung penyeleggaraan kongres yang akan akan membahas tiga persoalan besar, yaitu mengenai aborsi untuk korban kekerasan seksual, sunat perempuan, dan isu radikalisme.
“Beberapa isu ini sangat penting untuk konteks Jepara, karena kami melihat isu kekerasan perempuan di Jepara cukup tinggi,” terangnya. (syim)